Share

Bab 3

Author: Aruna
Aku langsung panik, karena pengurus asrama kami sangat ketat. Begitu bel berbunyi langsung tidak diperbolehkan untuk memasuki asrama lagi. Jika tidak, mereka akan menelepon dosen pembimbing.

Biasanya, aku pasti akan berlari sekencang mungkin untuk kembali, tapi hari ini aku tidak melakukannya.

Aku malah memberanikan diri sembari melihat si tampan dengan malu. “Kak, bel asrama sudah berbunyi, nggak diperbolehkan untuk masuk lagi. Apa kamu bisa bawa aku untuk nginap semalam di tempatmu?”

Usai berbicara, aku pun merasa menyesal. Apa dia akan merasa aku adalah wanita murahan?

Tidak disangka, Jason hanya merasa syok sejenak saja, kemudian dia pun mengangguk tanda memperbolehkannya.

Pada akhirnya, Jason kepikiran sebuah cara bagus. Tadi siang dia menjemur selimut. Jadi, dia menggulungku di dalam selimut, kemudian membawaku kembali ke asrama.

Ternyata cara ini ampuh untuk membohongi pengurus asrama.

Setibanya di asrama, Jason menurunkanku di atas ranjang. Dia menutup tirai tempat tidur, lalu pergi membasuh tubuh.

Aku memeluk bantalnya sembari meringkuk. Rasa bahagia tumbuh di hatiku.

Aku diam-diam mencungkil sebuah lubang, lalu mengintip bayangan punggung tegap. Tercium juga aroma kejantanan yang kuat di hidungku.

Hasrat bagian bawah tubuhku semakin kuat lagi. Aku spontan meringkukkan jari kakiku, lalu berusaha untuk mengendalikan hasrat yang hampir membuatku runtuh itu.

Lantaran tidak sanggup menahan, aku mengopek ke bawah. Hanya sedikit saja, alhasil aku pun kehilangan kendali, langsung membasahi atas ranjang.

Celaka! Aku telah membasahi kasur pria tertampan di sekolah. Bagaimana ini? Apa dia akan memberi hukuman berat kepadaku? Dia akan menyuruhku untuk mengangkat bokongnya, lalu menjambak rambutku, kemudian ….

Semakin dipikir-pikir, aku semakin mendambakannya saja. Aku berusaha sekuat tenaga untuk mengapit kakiku, tetapi sekujur tubuhku tetap gemetar.

Terdengar suara aliran air dari kamar mandi. Aku bagai seorang maling saja, mencondongkan kepalaku untuk melihat.

Teman satu asrama Jason sudah mengorok hebat. Setelah memastikan mereka semua telah tertidur, aku diam-diam menuruni ranjang, lalu membungkukkan tubuhku ke sisi pintu kamar mandi.

Dari celah pintu, aku bisa melihat punggung kekar dan lebar pria tertampan di sekolah. Lekuknya sangat kelihatan. Dadanya tegap, otot perut dan pinggangnya juga indah.

Air menetes dari ujung rambut, kemudian jatuh ke atas bahu, lalu mengalir ke bagian otot perutnya. Hormon yang kuat itu telah memenuhi isi kamar.

Terutama bagian anu Jason itu, astaga, aku memang tahu dia memiliki ukuran yang berbeda dari orang pada umumnya. Namun, ketika melihat secara langsung, aku bisa merasakan betapa jantannya hingga aku kehabisan kata-kata.

Di benakku terus terlintas khayalan aku sedang berperang hebat bersama Jason. Aku pun spontan menelan air liurku.

Sebuah pemikiran yang pemberani dan gila terlintas di benakku. Aku tidak bisa bersabar lagi. Aku ingin segera tidur dengan Jason. Aku ingin dikasari olehnya.

Demi menjamin kelancaran rencanaku, aku mengeluarkan beberapa butir obat tidur dan juga sebutir kapsul pembangkit gairah.

Tadinya aku mempersiapkan obat ini untuk bos jasa kurir. Sayangnya aku tidak berhasil mendapatkannya. Untung saja akhirnya obat itu berguna juga saat ini.

Setelah diam-diam memasukkan obat ke gelas cowok idola di sekolah, aku menahan detak jantung yang tidak karuan itu kembali ke dalam selimut.

Beberapa menit kemudian, Jason keluar dari kamar mandi. Air masih menetes dari rambutnya. Setengah badannya dalam keadaan telanjang. Dia hanya mengenakan sepotong celana pendek saja. Bagian menggumpal itu sepertinya bisa keluar kapan saja.

Aku menelan air liurku, ingin segera maju untuk melorotin celananya.

Saat Jason menyadari aku sedang menatapnya, dia pun merasa agak syok. “Masih belum tidur?”

Aku pun hampir menjawab aku sedang menunggumu.

Terlintas gairah di dalam matanya. Napasnya juga terasa berat.

Aku menyerahkan air kepada Jason. “Kamu pasti haus. Ini air buat kamu.”

“Terima kasih.” Jason mengambil gelas air dengan wajah merona.

Ketika melihat Jason meneguk air hingga tidak bersisa, aku pun baru merasa lega.

Mengenai soal seprai, aku berbohong aku tidak sengaja menumpahkannya di saat aku menuang air tadi. Dia tidak menyalahkanku, lalu mengambil sepotong seprai ganti yang baru.

Jason berbaring di dekatku. Aku menahan napasku sembari menunggu efek obat dengan sangat gugup.

Kata penjual, obat itu akan menunjukkan efeknya dalam 30 detik. Efeknya akan sangat kuat, bahkan orang biasa juga tidak bisa menahannya.

Namun, aku sudah menunggu selama tiga menit, masih saja tidak ada efeknya. Tidak lama kemudian, aku malah terdengar suara napas tenang di samping.

Jason malah sudah tidur?

Ketika melihat wajah tampan Jason, mana mungkin aku bisa menahan diriku? Hatiku berseteru sesaat. Pada akhirnya, aku memutuskan untuk turun tangan.

Aku dengan perlahan merangkak ke bagian bawah. Aku menarik celana dalam Jason dengan tangan gemetar.

Astaga. Jarak sedekat ini. Napasku juga hampir berhenti.

Aku mengesampingkan rambutku. Baru saja aku berencana untuk menikmatinya, aku merasa ada yang sedang menatapku dari atas.

Aku mengangkat kepalaku. Mata hitam berkilauan Jason sedang membelalakiku. “Kamu … lagi ngapain?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Gairah sang Gadis   Bab 4

    Ah! Kenapa dia bangun?Jantungku hampir copot saja. Aku seketika tertegun di tempat.Tolong! Aku boleh mati, tapi aku tidak boleh mati karena malu.Aku dipergoki saat ingin melahapnya, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.Pria tampan itu pasti merasa aku adalah wanita jahat yang murahan.Bagian anu Jason memang terlalu hebat hingga tidak ada yang bersedia untuk bersamanya. Namun biasanya dia terlihat begitu kalem dan dingin, apalagi dia adalah ketua OSIS. Seorang pria terpandang pasti tidak menyukai gadis yang sembarangan.Aku malah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia tertidur. Dia pasti menganggapku sangat menjijikkan.Aku sungguh merasa kesal terhadap diriku sendiri. Kenapa aku begitu buru-buru dan tidak bisa bersabar? Kenapa aku tidak bisa melakukannya setahap demi setahap?Ketika kepikiran kesempatan langka ini telah dihancurkan oleh diriku sendiri, aku pun merasa sangat amat menyesal.Kelak aku benar-benar ingin menjadi wanita mandul saja.Saat kepikiran hal

  • Gairah sang Gadis   Bab 5

    Jason sangat memahami wanita. Ucapan kotor tidak berhenti dilontarkan dari mulutnya. Gerakannya kasar dan bertenaga. Rasa gembira menjadi berkali-kali lipat di tengah rasa malu.Sepertinya Jason juga merasa sangat gembira. Tidak lama kemudian, terdengar suara goncangan ranjang di dalam asrama.Aku merasa kaget segera memperingatinya dengan suara kecil. Namun, pria yang sedang larut dalam hasratnya itu bagai seekor binatang buas saja. Dia bukan hanya tidak meringankan tenaganya, malah semakin melepaskan dirinya.Suara besar memekakkan telinga, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar.Alhasil, beberapa teman seasramanya terbangun oleh suara ribut. Mereka langsung membuka tirai tempat tidur.Aku terkejut hingga menjerit. Aku segera mengambil selimut di samping untuk menutupi bagian intimku.Akhirnya Jason juga merasa panik. Dia menatapku dengan ekspresi bersalah.Teman-teman seasramanya mulai ricuh. “Sialan! Jason, kamu hebat juga. Selama ini aku merasa kamu sangat kalem, nggak pacara

  • Gairah sang Gadis   Bab 6

    Hanya saja, Jason semakin kecanduan saja. Dia tidak melihat tempat dan kondisi, ingin melakukan setiap hari.Kemudian, Jason tidak sanggup menahannya lagi. Dia langsung melakukan prosedur pengunduran diri dari sekolah. Dia juga menyuruhku untuk mengundurkan diri.Awalnya aku tidak setuju. Aku tidak ingin kehilangan hidupku hanya demi pacaran.Tidak menyelesaikan perkuliahan di zaman sekarang ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun, aku berubah pikiran setelah dia memberiku selembar kartu hitam yang berisi empat miliar.Aku tidak menyangka dia bukan hanya tampan, berbobot, tetapi juga kaya.Kalau ingin mengundurkan diri dari sekolah, ya sudah mengundurkan diri saja.Tidak lama setelah mengundurkan diri dari sekolah, kami pun melangsungkan acara pernikahan.Pada malam pernikahan dan setelah selesai berperang, aku baru saja ketiduran. Tiba-tiba aku pun dibangunkan oleh suara berisik di belakang tubuhku.Aku membalikkan tubuhku untuk memeluk lengan orang di samping dengan linglung. “Sa

  • Gairah sang Gadis   Bab 7

    Dian dan Dean adalah saudara kembar. Ibu mereka meninggal akibat bunuh diri. Sementara itu, alasan bunuh diri malah karena ibuku.Waktu itu, ayahnya Dian dan Dean, Delon, merayu ibuku yang masih polos, bahkan membuat ibuku hamil.Lantaran ibuku hamil di luar nikah, dia ingin Delon menikahinya. Namun, Delon malah langsung menghilang dari peredaran. Ibuku berusaha untuk mencari ke rumahnya.Saat hendak meminta penjelasan, ibu Dian dan Dean baru tahu bahwa suaminya telah berselingkuh, bahkan menghamili wanita lain. Sekarang wanita itu bahkan tidak melepaskannya.Tadinya ibuku mengira Delon hanyalah seorang pria berengsek yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, dia baru tahu ternyata alasannya karena dia telah menikah dan memiliki anak.Ibuku meninggalkan tempat dengan bersedih.Sementara, ibunya Dian dan Dean merasa sedih hingga putus asa. Dia tidak bisa menerima pukulan ini dan bunuh diri dengan lompat dari atas gedung.Setelah itu, Delon pun mencampakkan kedua saudara kembar itu, lalu m

  • Gairah sang Gadis   Bab 1

    Seolah-olah ada iblis yang tiba-tiba siuman dari dalam tubuhku. Aku malah mulai menginginkan hubungan intim, berharap diseret oleh olahragawan ke dalam hutan untuk dilecehkan.Namun, didikan ibuku mengenai mesti menjaga kesucian sebelum menikah telah melekat sampai ke tulangku. Aku pun cuma berani membayangkan saja.Aku telah memutuskan dalam hatiku. Setelah kuliah nanti, aku akan mencari seorang kekasih dan menikah. Kesucianku pasti akan dihargai oleh kekasihku.Namun setelah aku kuliah, aku menyadari bahwa diriku adalah sebuah lelucon. Sebab, pada zaman sekarang ini, jika seseorang yang sudah berumur di atas 18 tahun masih menjaga kesuciannya, dia pun akan diremehkan.Saat sesi ngobrol malam di asrama, teman seasrama mendeskripsikan cerita memalukan mereka.Ada yang mengatakan dirinya pernah berpacaran lima kali. Semuanya adalah olahragawan dengan tubuh kekar. Bahkan ada satu dari mereka adalah guru kimianya.Ketika kepikiran dengan pengalamanku sendiri, aku semakin membenci ibu gila

  • Gairah sang Gadis   Bab 2

    Aku menggigit erat bibirku sembari merasakan kehebatannya. Namun belum sempat aku merasa puas, dia malah mendorongku. Dia mengenakan celananya kembali, lalu hendak berjalan pergi.“Sialan, kamu biasanya jual diri, ya! Sudah seperti ini, malah jualan lagi!”Tidak disangka pria yang memiliki ukuran besar saja tidak menyukaiku. Kalau saja dia tidak bersedia, pasti tidak ada pria yang bersedia untuk bersamaku.Aku juga tidak peduli dengan harga diriku lagi. “Paman, kamu sudah datang juga, ayo kita main sekali. Aku mohon sama kamu! Aku benar-benar nggak tahan lagi.”Ketika melihat si pria tetap saja melangkah pergi, aku buru-buru menarik kaki celananya. Aku merangkak ke hadapannya dengan mengangkat tinggi bokongku dan menggeleng kepala, seperti seekor anjing betina yang minta untuk dipuaskan saja.Entah karena merasa luluh atau alasan lagi, si pria mencoba beberapa kali lagi. Hanya saja, pada akhirnya senjatanya malah langsung lemas.Sebelum pergi, pria itu berkata, “Meskipun kamu cantik se

Latest chapter

  • Gairah sang Gadis   Bab 7

    Dian dan Dean adalah saudara kembar. Ibu mereka meninggal akibat bunuh diri. Sementara itu, alasan bunuh diri malah karena ibuku.Waktu itu, ayahnya Dian dan Dean, Delon, merayu ibuku yang masih polos, bahkan membuat ibuku hamil.Lantaran ibuku hamil di luar nikah, dia ingin Delon menikahinya. Namun, Delon malah langsung menghilang dari peredaran. Ibuku berusaha untuk mencari ke rumahnya.Saat hendak meminta penjelasan, ibu Dian dan Dean baru tahu bahwa suaminya telah berselingkuh, bahkan menghamili wanita lain. Sekarang wanita itu bahkan tidak melepaskannya.Tadinya ibuku mengira Delon hanyalah seorang pria berengsek yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, dia baru tahu ternyata alasannya karena dia telah menikah dan memiliki anak.Ibuku meninggalkan tempat dengan bersedih.Sementara, ibunya Dian dan Dean merasa sedih hingga putus asa. Dia tidak bisa menerima pukulan ini dan bunuh diri dengan lompat dari atas gedung.Setelah itu, Delon pun mencampakkan kedua saudara kembar itu, lalu m

  • Gairah sang Gadis   Bab 6

    Hanya saja, Jason semakin kecanduan saja. Dia tidak melihat tempat dan kondisi, ingin melakukan setiap hari.Kemudian, Jason tidak sanggup menahannya lagi. Dia langsung melakukan prosedur pengunduran diri dari sekolah. Dia juga menyuruhku untuk mengundurkan diri.Awalnya aku tidak setuju. Aku tidak ingin kehilangan hidupku hanya demi pacaran.Tidak menyelesaikan perkuliahan di zaman sekarang ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun, aku berubah pikiran setelah dia memberiku selembar kartu hitam yang berisi empat miliar.Aku tidak menyangka dia bukan hanya tampan, berbobot, tetapi juga kaya.Kalau ingin mengundurkan diri dari sekolah, ya sudah mengundurkan diri saja.Tidak lama setelah mengundurkan diri dari sekolah, kami pun melangsungkan acara pernikahan.Pada malam pernikahan dan setelah selesai berperang, aku baru saja ketiduran. Tiba-tiba aku pun dibangunkan oleh suara berisik di belakang tubuhku.Aku membalikkan tubuhku untuk memeluk lengan orang di samping dengan linglung. “Sa

  • Gairah sang Gadis   Bab 5

    Jason sangat memahami wanita. Ucapan kotor tidak berhenti dilontarkan dari mulutnya. Gerakannya kasar dan bertenaga. Rasa gembira menjadi berkali-kali lipat di tengah rasa malu.Sepertinya Jason juga merasa sangat gembira. Tidak lama kemudian, terdengar suara goncangan ranjang di dalam asrama.Aku merasa kaget segera memperingatinya dengan suara kecil. Namun, pria yang sedang larut dalam hasratnya itu bagai seekor binatang buas saja. Dia bukan hanya tidak meringankan tenaganya, malah semakin melepaskan dirinya.Suara besar memekakkan telinga, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar.Alhasil, beberapa teman seasramanya terbangun oleh suara ribut. Mereka langsung membuka tirai tempat tidur.Aku terkejut hingga menjerit. Aku segera mengambil selimut di samping untuk menutupi bagian intimku.Akhirnya Jason juga merasa panik. Dia menatapku dengan ekspresi bersalah.Teman-teman seasramanya mulai ricuh. “Sialan! Jason, kamu hebat juga. Selama ini aku merasa kamu sangat kalem, nggak pacara

  • Gairah sang Gadis   Bab 4

    Ah! Kenapa dia bangun?Jantungku hampir copot saja. Aku seketika tertegun di tempat.Tolong! Aku boleh mati, tapi aku tidak boleh mati karena malu.Aku dipergoki saat ingin melahapnya, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.Pria tampan itu pasti merasa aku adalah wanita jahat yang murahan.Bagian anu Jason memang terlalu hebat hingga tidak ada yang bersedia untuk bersamanya. Namun biasanya dia terlihat begitu kalem dan dingin, apalagi dia adalah ketua OSIS. Seorang pria terpandang pasti tidak menyukai gadis yang sembarangan.Aku malah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia tertidur. Dia pasti menganggapku sangat menjijikkan.Aku sungguh merasa kesal terhadap diriku sendiri. Kenapa aku begitu buru-buru dan tidak bisa bersabar? Kenapa aku tidak bisa melakukannya setahap demi setahap?Ketika kepikiran kesempatan langka ini telah dihancurkan oleh diriku sendiri, aku pun merasa sangat amat menyesal.Kelak aku benar-benar ingin menjadi wanita mandul saja.Saat kepikiran hal

  • Gairah sang Gadis   Bab 3

    Aku langsung panik, karena pengurus asrama kami sangat ketat. Begitu bel berbunyi langsung tidak diperbolehkan untuk memasuki asrama lagi. Jika tidak, mereka akan menelepon dosen pembimbing.Biasanya, aku pasti akan berlari sekencang mungkin untuk kembali, tapi hari ini aku tidak melakukannya.Aku malah memberanikan diri sembari melihat si tampan dengan malu. “Kak, bel asrama sudah berbunyi, nggak diperbolehkan untuk masuk lagi. Apa kamu bisa bawa aku untuk nginap semalam di tempatmu?”Usai berbicara, aku pun merasa menyesal. Apa dia akan merasa aku adalah wanita murahan?Tidak disangka, Jason hanya merasa syok sejenak saja, kemudian dia pun mengangguk tanda memperbolehkannya.Pada akhirnya, Jason kepikiran sebuah cara bagus. Tadi siang dia menjemur selimut. Jadi, dia menggulungku di dalam selimut, kemudian membawaku kembali ke asrama.Ternyata cara ini ampuh untuk membohongi pengurus asrama.Setibanya di asrama, Jason menurunkanku di atas ranjang. Dia menutup tirai tempat tidur, lalu

  • Gairah sang Gadis   Bab 2

    Aku menggigit erat bibirku sembari merasakan kehebatannya. Namun belum sempat aku merasa puas, dia malah mendorongku. Dia mengenakan celananya kembali, lalu hendak berjalan pergi.“Sialan, kamu biasanya jual diri, ya! Sudah seperti ini, malah jualan lagi!”Tidak disangka pria yang memiliki ukuran besar saja tidak menyukaiku. Kalau saja dia tidak bersedia, pasti tidak ada pria yang bersedia untuk bersamaku.Aku juga tidak peduli dengan harga diriku lagi. “Paman, kamu sudah datang juga, ayo kita main sekali. Aku mohon sama kamu! Aku benar-benar nggak tahan lagi.”Ketika melihat si pria tetap saja melangkah pergi, aku buru-buru menarik kaki celananya. Aku merangkak ke hadapannya dengan mengangkat tinggi bokongku dan menggeleng kepala, seperti seekor anjing betina yang minta untuk dipuaskan saja.Entah karena merasa luluh atau alasan lagi, si pria mencoba beberapa kali lagi. Hanya saja, pada akhirnya senjatanya malah langsung lemas.Sebelum pergi, pria itu berkata, “Meskipun kamu cantik se

  • Gairah sang Gadis   Bab 1

    Seolah-olah ada iblis yang tiba-tiba siuman dari dalam tubuhku. Aku malah mulai menginginkan hubungan intim, berharap diseret oleh olahragawan ke dalam hutan untuk dilecehkan.Namun, didikan ibuku mengenai mesti menjaga kesucian sebelum menikah telah melekat sampai ke tulangku. Aku pun cuma berani membayangkan saja.Aku telah memutuskan dalam hatiku. Setelah kuliah nanti, aku akan mencari seorang kekasih dan menikah. Kesucianku pasti akan dihargai oleh kekasihku.Namun setelah aku kuliah, aku menyadari bahwa diriku adalah sebuah lelucon. Sebab, pada zaman sekarang ini, jika seseorang yang sudah berumur di atas 18 tahun masih menjaga kesuciannya, dia pun akan diremehkan.Saat sesi ngobrol malam di asrama, teman seasrama mendeskripsikan cerita memalukan mereka.Ada yang mengatakan dirinya pernah berpacaran lima kali. Semuanya adalah olahragawan dengan tubuh kekar. Bahkan ada satu dari mereka adalah guru kimianya.Ketika kepikiran dengan pengalamanku sendiri, aku semakin membenci ibu gila

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status