Share

Bab 2

Penulis: Aruna
Aku menggigit erat bibirku sembari merasakan kehebatannya. Namun belum sempat aku merasa puas, dia malah mendorongku. Dia mengenakan celananya kembali, lalu hendak berjalan pergi.

“Sialan, kamu biasanya jual diri, ya! Sudah seperti ini, malah jualan lagi!”

Tidak disangka pria yang memiliki ukuran besar saja tidak menyukaiku. Kalau saja dia tidak bersedia, pasti tidak ada pria yang bersedia untuk bersamaku.

Aku juga tidak peduli dengan harga diriku lagi. “Paman, kamu sudah datang juga, ayo kita main sekali. Aku mohon sama kamu! Aku benar-benar nggak tahan lagi.”

Ketika melihat si pria tetap saja melangkah pergi, aku buru-buru menarik kaki celananya. Aku merangkak ke hadapannya dengan mengangkat tinggi bokongku dan menggeleng kepala, seperti seekor anjing betina yang minta untuk dipuaskan saja.

Entah karena merasa luluh atau alasan lagi, si pria mencoba beberapa kali lagi. Hanya saja, pada akhirnya senjatanya malah langsung lemas.

Sebelum pergi, pria itu berkata, “Meskipun kamu cantik sekali, anumu benar-benar nggak ada rasanya, mungkin mesti berukuran sebesar gajah baru bisa memuaskanmu.”

Aku menangis. Air mata tidak berdaya menetes di wajahku. Bahkan ukuran 18 sentimeter juga tidak bisa memuaskanku, apa ada lagi pria di dunia ini yang bisa memuaskanku.

Entah sudah menangis berapa lama, aku pun ketiduran.

Saat aku melebarkan mataku, langit juga sudah gelap.

Aku merapikan pakaianku berjalan keluar pepohonan. Tiba-tiba aku mendengar ada suara bertengkar pria dan wanita di depan sana.

Wanita yang bertubuh agak tinggi itu mengomel dengan berkacak pinggang, “Kamu itu monster. Punyamu itu terlalu liar, bahkan ada dua batang, mengerikan sekali. Aku nggak ingin pendarahan dan mati nantinya!”

Pria itu tinggi dan tampan. Terlihat juga bekas olahraga di tubuhnya. Garis ototnya kelihatan sangat jelas, tetapi dia malah memelas si wanita dengan tatapan penuh harapan. “Kamu saja nggak pernah coba. Lagi pula, kamu juga sudah ke sini, dicoba saja!”

Kenapa ucapan itu terdengar familier?

“Coba kepalamu. Aku rasa cuma orang dari luar angkasa saja yang bisa memuaskanmu!”

Usai berbicara, si wanita hendak berjalan pergi, tetapi malah ditarik oleh si pria.

Ketika dihadapkan dengan usikan si pria, wanita itu sungguh kehabisan kata-kata. Satu detik kemudian, wanita itu melihatku dan langsung berlari ke sisiku.

“Sebenarnya aku itu penyuka sesama jenis, aku suka wanita. Aku bisa janjian sama kamu karena aku merasa kamu lagi membual saja. Coba kamu lihat, kekasihku sudah datang buat jemput aku!”

Wanita itu berbisik pelan di telingaku, “Kak, tolong aku.”

Satu detik kemudian, dia malah langsung mencium pipiku. “Sudah lihat belum? Hmph!”

Usai berbicara, dia menggandeng tanganku dan berlari meninggalkan pria itu seorang diri di tempat.

Setelah berlari jauh, wanita itu baru memberi tahu kronologis kejadian.

Sudah setengah tahun wanita itu tidak bermain. Saat melihat seorang pria membuat keterangan 25 sentimeter di aplikasi, dia mengira hanya sedikit lebih besar dari orang-orang pada umumnya. Jadi, dia pun janjian dengan pria itu di pepohonan berencana untuk berperang sejenak.

Siapa sangka setelah melihat, wanita itu menyadari bahwa pria itu seperti monster saja. Bukan hanya memiliki dua batang saja, bahkan ukuran setiap batangnya juga sangat amat besar.

Setelah aku mendengar cerita itu, tenggorokanku menjadi kering. Wanita itu benar-benar tidak tahu diri. Alangkah baiknya jika pria itu bisa menjadi santapanku.

Wanita itu berterima kasih atas bantuanku, lalu hendak mengantarku kembali ke asrama. Aku pun mencari alasan bahwa aku masih ada urusan.

Aku pun meninggalkannya, lalu segera berlari ke tempat tadi. Pria itu memang sangat cocok denganku. Aku tidak boleh melewatkannya.

Untung saja, pria itu masih belum pergi. Saat mendekat, aku baru terdengar suara tangisnya. Ternyata pria itu sedang menangis sembari duduk memeluk lututnya.

Aku sudah menjelaskan kepadanya bahwa tadi aku terpaksa bersandiwara dengan wanita tadi.

Pria itu mengatakan namanya adalah Jason Husmin. Dia juga satu sekolah denganku.

Sebentar, Jason Husmin? Aku mendekatinya untuk melihat pria itu dengan saksama. Bukannya dia adalah pria tertampan di sekolah kami?

Sebenarnya aku diam-diam menyukainya. Hanya saja, sejak aku mengetahui kekuranganku, aku pun merasa rendah hati dan tidak berani membayangkannya.

Tadi aku merasa pria ini sangat tampan, tapi lantaran terlalu gelap, aku pun tidak mengenalinya.

Jason memberi tahu rahasianya kepadaku. Sejak kecil, dia memang berbeda dengan yang lain. Dia memiliki dua batang alat reproduksi. Selain itu, setiap batangnya mengidap penyakit hipertrofi, yang mana berarti setiap batangnya mengalami pertumbuhan berlebihan.

Dulu Jason pernah berpacaran, tetapi setiap kalinya dia melepaskan celananya, semua wanita pasti akan melarikan diri. Kemudian, Jason menurunkan standarnya, bukan kekasih juga bukan masalah, dia bisa mencari teman ngobrol dari aplikasi. Hanya saja, tidak disangka baru pertama kali saja, dia sudah diminta retur.

Jason berkata dengan malu, “Sebenarnya, aku tergolong setengah perjaka.”

Sembari berbicara, Jason malah bersandar di tubuhku dan mulai menangis. Dia sungguh mirip dengan seekor anjing berbulu saja.

Saat aku mencium aroma sabun mandi di tubuhnya, hatiku pun mulai tergerak.

Dulu aku merasa Jason adalah pria tertampan di sekolah yang sulit untuk dijangkau. Sekarang siapa sangka, nasibnya sama denganku, sama-sama memiliki rahasia yang memalukan.

Ukurannya terlalu besar, tidak ada yang sanggup untuk menerimanya. Kebetulan, aku butuh ukuran besar. Bukannya kami adalah pasangan sejati?

Jason bukan hanya berwajah tampan saja, tubuhnya juga kuat. Jika bisa ditindih dan dimainkan oleh pria berwajah seperti ini, pasti rasanya nikmat sekali.

Apalagi dia punya dua batang, rasa gembira akan berlipat ganda!

Lantaran sedang melamun, aku tidak sengaja menyentuh suatu bagian dari tubuh Jason. Sekujur tubuhku bagai kesetrum saja, aku pun langsung merinding.

Saat kepikiran ada dua batang yang berukuran sangat amat besar bersembunyi di balik celana, aku pun ingin segera ditariknya ke pepohonan.

Pada saat ini, bel tanda lampu asrama dimatikan berbunyi.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gairah sang Gadis   Bab 3

    Aku langsung panik, karena pengurus asrama kami sangat ketat. Begitu bel berbunyi langsung tidak diperbolehkan untuk memasuki asrama lagi. Jika tidak, mereka akan menelepon dosen pembimbing.Biasanya, aku pasti akan berlari sekencang mungkin untuk kembali, tapi hari ini aku tidak melakukannya.Aku malah memberanikan diri sembari melihat si tampan dengan malu. “Kak, bel asrama sudah berbunyi, nggak diperbolehkan untuk masuk lagi. Apa kamu bisa bawa aku untuk nginap semalam di tempatmu?”Usai berbicara, aku pun merasa menyesal. Apa dia akan merasa aku adalah wanita murahan?Tidak disangka, Jason hanya merasa syok sejenak saja, kemudian dia pun mengangguk tanda memperbolehkannya.Pada akhirnya, Jason kepikiran sebuah cara bagus. Tadi siang dia menjemur selimut. Jadi, dia menggulungku di dalam selimut, kemudian membawaku kembali ke asrama.Ternyata cara ini ampuh untuk membohongi pengurus asrama.Setibanya di asrama, Jason menurunkanku di atas ranjang. Dia menutup tirai tempat tidur, lalu

  • Gairah sang Gadis   Bab 4

    Ah! Kenapa dia bangun?Jantungku hampir copot saja. Aku seketika tertegun di tempat.Tolong! Aku boleh mati, tapi aku tidak boleh mati karena malu.Aku dipergoki saat ingin melahapnya, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.Pria tampan itu pasti merasa aku adalah wanita jahat yang murahan.Bagian anu Jason memang terlalu hebat hingga tidak ada yang bersedia untuk bersamanya. Namun biasanya dia terlihat begitu kalem dan dingin, apalagi dia adalah ketua OSIS. Seorang pria terpandang pasti tidak menyukai gadis yang sembarangan.Aku malah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia tertidur. Dia pasti menganggapku sangat menjijikkan.Aku sungguh merasa kesal terhadap diriku sendiri. Kenapa aku begitu buru-buru dan tidak bisa bersabar? Kenapa aku tidak bisa melakukannya setahap demi setahap?Ketika kepikiran kesempatan langka ini telah dihancurkan oleh diriku sendiri, aku pun merasa sangat amat menyesal.Kelak aku benar-benar ingin menjadi wanita mandul saja.Saat kepikiran hal

  • Gairah sang Gadis   Bab 5

    Jason sangat memahami wanita. Ucapan kotor tidak berhenti dilontarkan dari mulutnya. Gerakannya kasar dan bertenaga. Rasa gembira menjadi berkali-kali lipat di tengah rasa malu.Sepertinya Jason juga merasa sangat gembira. Tidak lama kemudian, terdengar suara goncangan ranjang di dalam asrama.Aku merasa kaget segera memperingatinya dengan suara kecil. Namun, pria yang sedang larut dalam hasratnya itu bagai seekor binatang buas saja. Dia bukan hanya tidak meringankan tenaganya, malah semakin melepaskan dirinya.Suara besar memekakkan telinga, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar.Alhasil, beberapa teman seasramanya terbangun oleh suara ribut. Mereka langsung membuka tirai tempat tidur.Aku terkejut hingga menjerit. Aku segera mengambil selimut di samping untuk menutupi bagian intimku.Akhirnya Jason juga merasa panik. Dia menatapku dengan ekspresi bersalah.Teman-teman seasramanya mulai ricuh. “Sialan! Jason, kamu hebat juga. Selama ini aku merasa kamu sangat kalem, nggak pacara

  • Gairah sang Gadis   Bab 6

    Hanya saja, Jason semakin kecanduan saja. Dia tidak melihat tempat dan kondisi, ingin melakukan setiap hari.Kemudian, Jason tidak sanggup menahannya lagi. Dia langsung melakukan prosedur pengunduran diri dari sekolah. Dia juga menyuruhku untuk mengundurkan diri.Awalnya aku tidak setuju. Aku tidak ingin kehilangan hidupku hanya demi pacaran.Tidak menyelesaikan perkuliahan di zaman sekarang ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun, aku berubah pikiran setelah dia memberiku selembar kartu hitam yang berisi empat miliar.Aku tidak menyangka dia bukan hanya tampan, berbobot, tetapi juga kaya.Kalau ingin mengundurkan diri dari sekolah, ya sudah mengundurkan diri saja.Tidak lama setelah mengundurkan diri dari sekolah, kami pun melangsungkan acara pernikahan.Pada malam pernikahan dan setelah selesai berperang, aku baru saja ketiduran. Tiba-tiba aku pun dibangunkan oleh suara berisik di belakang tubuhku.Aku membalikkan tubuhku untuk memeluk lengan orang di samping dengan linglung. “Sa

  • Gairah sang Gadis   Bab 7

    Dian dan Dean adalah saudara kembar. Ibu mereka meninggal akibat bunuh diri. Sementara itu, alasan bunuh diri malah karena ibuku.Waktu itu, ayahnya Dian dan Dean, Delon, merayu ibuku yang masih polos, bahkan membuat ibuku hamil.Lantaran ibuku hamil di luar nikah, dia ingin Delon menikahinya. Namun, Delon malah langsung menghilang dari peredaran. Ibuku berusaha untuk mencari ke rumahnya.Saat hendak meminta penjelasan, ibu Dian dan Dean baru tahu bahwa suaminya telah berselingkuh, bahkan menghamili wanita lain. Sekarang wanita itu bahkan tidak melepaskannya.Tadinya ibuku mengira Delon hanyalah seorang pria berengsek yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, dia baru tahu ternyata alasannya karena dia telah menikah dan memiliki anak.Ibuku meninggalkan tempat dengan bersedih.Sementara, ibunya Dian dan Dean merasa sedih hingga putus asa. Dia tidak bisa menerima pukulan ini dan bunuh diri dengan lompat dari atas gedung.Setelah itu, Delon pun mencampakkan kedua saudara kembar itu, lalu m

  • Gairah sang Gadis   Bab 1

    Seolah-olah ada iblis yang tiba-tiba siuman dari dalam tubuhku. Aku malah mulai menginginkan hubungan intim, berharap diseret oleh olahragawan ke dalam hutan untuk dilecehkan.Namun, didikan ibuku mengenai mesti menjaga kesucian sebelum menikah telah melekat sampai ke tulangku. Aku pun cuma berani membayangkan saja.Aku telah memutuskan dalam hatiku. Setelah kuliah nanti, aku akan mencari seorang kekasih dan menikah. Kesucianku pasti akan dihargai oleh kekasihku.Namun setelah aku kuliah, aku menyadari bahwa diriku adalah sebuah lelucon. Sebab, pada zaman sekarang ini, jika seseorang yang sudah berumur di atas 18 tahun masih menjaga kesuciannya, dia pun akan diremehkan.Saat sesi ngobrol malam di asrama, teman seasrama mendeskripsikan cerita memalukan mereka.Ada yang mengatakan dirinya pernah berpacaran lima kali. Semuanya adalah olahragawan dengan tubuh kekar. Bahkan ada satu dari mereka adalah guru kimianya.Ketika kepikiran dengan pengalamanku sendiri, aku semakin membenci ibu gila

Bab terbaru

  • Gairah sang Gadis   Bab 7

    Dian dan Dean adalah saudara kembar. Ibu mereka meninggal akibat bunuh diri. Sementara itu, alasan bunuh diri malah karena ibuku.Waktu itu, ayahnya Dian dan Dean, Delon, merayu ibuku yang masih polos, bahkan membuat ibuku hamil.Lantaran ibuku hamil di luar nikah, dia ingin Delon menikahinya. Namun, Delon malah langsung menghilang dari peredaran. Ibuku berusaha untuk mencari ke rumahnya.Saat hendak meminta penjelasan, ibu Dian dan Dean baru tahu bahwa suaminya telah berselingkuh, bahkan menghamili wanita lain. Sekarang wanita itu bahkan tidak melepaskannya.Tadinya ibuku mengira Delon hanyalah seorang pria berengsek yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, dia baru tahu ternyata alasannya karena dia telah menikah dan memiliki anak.Ibuku meninggalkan tempat dengan bersedih.Sementara, ibunya Dian dan Dean merasa sedih hingga putus asa. Dia tidak bisa menerima pukulan ini dan bunuh diri dengan lompat dari atas gedung.Setelah itu, Delon pun mencampakkan kedua saudara kembar itu, lalu m

  • Gairah sang Gadis   Bab 6

    Hanya saja, Jason semakin kecanduan saja. Dia tidak melihat tempat dan kondisi, ingin melakukan setiap hari.Kemudian, Jason tidak sanggup menahannya lagi. Dia langsung melakukan prosedur pengunduran diri dari sekolah. Dia juga menyuruhku untuk mengundurkan diri.Awalnya aku tidak setuju. Aku tidak ingin kehilangan hidupku hanya demi pacaran.Tidak menyelesaikan perkuliahan di zaman sekarang ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun, aku berubah pikiran setelah dia memberiku selembar kartu hitam yang berisi empat miliar.Aku tidak menyangka dia bukan hanya tampan, berbobot, tetapi juga kaya.Kalau ingin mengundurkan diri dari sekolah, ya sudah mengundurkan diri saja.Tidak lama setelah mengundurkan diri dari sekolah, kami pun melangsungkan acara pernikahan.Pada malam pernikahan dan setelah selesai berperang, aku baru saja ketiduran. Tiba-tiba aku pun dibangunkan oleh suara berisik di belakang tubuhku.Aku membalikkan tubuhku untuk memeluk lengan orang di samping dengan linglung. “Sa

  • Gairah sang Gadis   Bab 5

    Jason sangat memahami wanita. Ucapan kotor tidak berhenti dilontarkan dari mulutnya. Gerakannya kasar dan bertenaga. Rasa gembira menjadi berkali-kali lipat di tengah rasa malu.Sepertinya Jason juga merasa sangat gembira. Tidak lama kemudian, terdengar suara goncangan ranjang di dalam asrama.Aku merasa kaget segera memperingatinya dengan suara kecil. Namun, pria yang sedang larut dalam hasratnya itu bagai seekor binatang buas saja. Dia bukan hanya tidak meringankan tenaganya, malah semakin melepaskan dirinya.Suara besar memekakkan telinga, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar.Alhasil, beberapa teman seasramanya terbangun oleh suara ribut. Mereka langsung membuka tirai tempat tidur.Aku terkejut hingga menjerit. Aku segera mengambil selimut di samping untuk menutupi bagian intimku.Akhirnya Jason juga merasa panik. Dia menatapku dengan ekspresi bersalah.Teman-teman seasramanya mulai ricuh. “Sialan! Jason, kamu hebat juga. Selama ini aku merasa kamu sangat kalem, nggak pacara

  • Gairah sang Gadis   Bab 4

    Ah! Kenapa dia bangun?Jantungku hampir copot saja. Aku seketika tertegun di tempat.Tolong! Aku boleh mati, tapi aku tidak boleh mati karena malu.Aku dipergoki saat ingin melahapnya, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.Pria tampan itu pasti merasa aku adalah wanita jahat yang murahan.Bagian anu Jason memang terlalu hebat hingga tidak ada yang bersedia untuk bersamanya. Namun biasanya dia terlihat begitu kalem dan dingin, apalagi dia adalah ketua OSIS. Seorang pria terpandang pasti tidak menyukai gadis yang sembarangan.Aku malah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia tertidur. Dia pasti menganggapku sangat menjijikkan.Aku sungguh merasa kesal terhadap diriku sendiri. Kenapa aku begitu buru-buru dan tidak bisa bersabar? Kenapa aku tidak bisa melakukannya setahap demi setahap?Ketika kepikiran kesempatan langka ini telah dihancurkan oleh diriku sendiri, aku pun merasa sangat amat menyesal.Kelak aku benar-benar ingin menjadi wanita mandul saja.Saat kepikiran hal

  • Gairah sang Gadis   Bab 3

    Aku langsung panik, karena pengurus asrama kami sangat ketat. Begitu bel berbunyi langsung tidak diperbolehkan untuk memasuki asrama lagi. Jika tidak, mereka akan menelepon dosen pembimbing.Biasanya, aku pasti akan berlari sekencang mungkin untuk kembali, tapi hari ini aku tidak melakukannya.Aku malah memberanikan diri sembari melihat si tampan dengan malu. “Kak, bel asrama sudah berbunyi, nggak diperbolehkan untuk masuk lagi. Apa kamu bisa bawa aku untuk nginap semalam di tempatmu?”Usai berbicara, aku pun merasa menyesal. Apa dia akan merasa aku adalah wanita murahan?Tidak disangka, Jason hanya merasa syok sejenak saja, kemudian dia pun mengangguk tanda memperbolehkannya.Pada akhirnya, Jason kepikiran sebuah cara bagus. Tadi siang dia menjemur selimut. Jadi, dia menggulungku di dalam selimut, kemudian membawaku kembali ke asrama.Ternyata cara ini ampuh untuk membohongi pengurus asrama.Setibanya di asrama, Jason menurunkanku di atas ranjang. Dia menutup tirai tempat tidur, lalu

  • Gairah sang Gadis   Bab 2

    Aku menggigit erat bibirku sembari merasakan kehebatannya. Namun belum sempat aku merasa puas, dia malah mendorongku. Dia mengenakan celananya kembali, lalu hendak berjalan pergi.“Sialan, kamu biasanya jual diri, ya! Sudah seperti ini, malah jualan lagi!”Tidak disangka pria yang memiliki ukuran besar saja tidak menyukaiku. Kalau saja dia tidak bersedia, pasti tidak ada pria yang bersedia untuk bersamaku.Aku juga tidak peduli dengan harga diriku lagi. “Paman, kamu sudah datang juga, ayo kita main sekali. Aku mohon sama kamu! Aku benar-benar nggak tahan lagi.”Ketika melihat si pria tetap saja melangkah pergi, aku buru-buru menarik kaki celananya. Aku merangkak ke hadapannya dengan mengangkat tinggi bokongku dan menggeleng kepala, seperti seekor anjing betina yang minta untuk dipuaskan saja.Entah karena merasa luluh atau alasan lagi, si pria mencoba beberapa kali lagi. Hanya saja, pada akhirnya senjatanya malah langsung lemas.Sebelum pergi, pria itu berkata, “Meskipun kamu cantik se

  • Gairah sang Gadis   Bab 1

    Seolah-olah ada iblis yang tiba-tiba siuman dari dalam tubuhku. Aku malah mulai menginginkan hubungan intim, berharap diseret oleh olahragawan ke dalam hutan untuk dilecehkan.Namun, didikan ibuku mengenai mesti menjaga kesucian sebelum menikah telah melekat sampai ke tulangku. Aku pun cuma berani membayangkan saja.Aku telah memutuskan dalam hatiku. Setelah kuliah nanti, aku akan mencari seorang kekasih dan menikah. Kesucianku pasti akan dihargai oleh kekasihku.Namun setelah aku kuliah, aku menyadari bahwa diriku adalah sebuah lelucon. Sebab, pada zaman sekarang ini, jika seseorang yang sudah berumur di atas 18 tahun masih menjaga kesuciannya, dia pun akan diremehkan.Saat sesi ngobrol malam di asrama, teman seasrama mendeskripsikan cerita memalukan mereka.Ada yang mengatakan dirinya pernah berpacaran lima kali. Semuanya adalah olahragawan dengan tubuh kekar. Bahkan ada satu dari mereka adalah guru kimianya.Ketika kepikiran dengan pengalamanku sendiri, aku semakin membenci ibu gila

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status