Short
Penyesalan Ibu setelah Aku Mati

Penyesalan Ibu setelah Aku Mati

By:  Eman NurKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
9Mga Kabanata
1.1Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Saat aku disiksa sampai mati, ibuku sedang menenangkan adikku yang cemas karena akan menghadapi ujian bedah anatomi. Di rumah sebelah, psikopat itu membiarkan darahku mengalir sambil menelepon ibuku dengan ponselku. “Ibu, aku sakit banget. Tolong aku,” mohonku sambil menangis dengan putus asa. Namun, balasan yang kudapatkan hanyalah makian. “Kakakmu sangat licik, juga suka bohong. Nggak usah dipedulikan.” Tiga hari kemudian, rumah tetangga kami menjadi lokasi pembunuhan yang sadis. Sebagai ahli forensik, ibuku pun dipanggil polisi untuk melakukan autopsi pada seonggok mayat gadis tak berkepala. Namun, dia tidak tahu bahwa mayat yang berbaring di meja autopsi adalah putri yang paling dibencinya.

view more

Kabanata 1

Bab 1

“Ibu, aku sakit banget. Tolong aku! Aku sakit banget! Ibu, aku mohon tolong aku!” mohonku sambil menangis dengan putus asa pada orang di ujung telepon. Namun, balasan yang kudapatkan hanyalah makian.

“Hana, diam! Adikmu sudah mau ujian bedah anatomi. Sekarang, tekanannya sangat besar. Kamu jangan ganggu!”

Pada detik terakhir sebelum ibuku memutuskan sambungan telepon, aku mendengar gumaman kesalnya, “Menyebalkan banget! Entah trik apa lagi yang mau dipakainya. Kakakmu benar-benar licik dan suka bohong. Kita nggak usah pedulikan dia.”

Suara sambungan telepon diputuskan itu menjadi pukulan terakhir yang menghancurkanku. Psikopat pria itu menjambak rambutku, lalu tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Hahaha! Lihat, ibumu sama sekali nggak sayang sama kamu. Nggak akan ada yang datang menolongmu. Kasihan sekali kamu.”

Sambil tertawa, dia juga mengejekku dengan ekspresi penuh niat jahat, “Kamu dan ibumu sama-sama adalah orang rendahan. Aku benar-benar muak melihat kalian! Sekarang, aku akan penggal kepalamu dan menyimpannya baik-baik!”

Aku membuka mulutku dengan susah payah dan sudah sepenuhnya kehilangan tanda-tanda kehidupan. Sementara itu, daging di tubuhku diiris sepotong demi sepotong. Darahku yang tidak berhenti menetes ke lantai bagaikan sedang mencatat keputusasaanku.

Ibuku yang berada di sebelah tidak akan lagi merespons permintaan tolongku. Sebab, dia sedang dengan lembut menenangkan adikku yang akan segera menghadapi ujian.

“Nggak masalah. Santai saja, jangan gugup. Ibu yakin kamu pasti bisa melakukannya! Gadis busuk itu benar-benar nggak pengertian. Di masa magang yang begitu penting, dia juga nggak kasih semangat ke adiknya!”

Di mana ibuku, permintaan tolongku tidak lain hanyalah suara berisik yang tidak penting. Namun, dia tidak tahu bahwa aku yang tidak pengertian ini sudah disiksa sampai mati.

Namaku Hana. Arti namaku adalah kebahagiaan, tetapi aku sama sekali tidak bahagia. Sebab, aku sudah meninggal. Aku meninggal di ruang bawah tanah tetanggaku.

Sebelum meninggal, tubuhku juga diiris-iris dan direndam dalam formalin dingin di dalam botol. Tidak ada seorang pun yang mendengar permintaan tolongku maupun merasakan rasa putus asaku.

Pada saat ini, adikku sedang merasa cemas karena akan segera melakukan ujian bedah anatomi.

“Ibu, aku nggak mau pergi. Aku takut.”

Ibuku menenangkan adikku dengan lembut sambil menyuruhnya berganti sepatu. Dia berkata, “Jangan takut. Bukannya sebelumnya kamu bilang mau pergi lihat-lihat dulu, yang penting nggak usah turun tangan?”

Adikku mengangguk dengan tampang cemberut, lalu bertanya, “Ibu, Kakak ke mana? Kenapa dia sudah nggak pulang beberapa hari?”

Ibuku menjawab dengan kesal, “Sudah kubilang kakakmu itu pembohong. Dia mungkin pergi keluyuran sama teman-temannya yang nggak beres. Paling bagus dia mati saja! Sia-sia aku besarkan dia selama ini. Siapa suruh dia asal bicara beberapa hari lalu. Nggak usah pedulikan dia!”

Pada saat ini, ponsel ibuku tiba-tiba berdering. Nada polisi terdengar agak berat saat berkata, “Bu Sanny, korban kali ini adalah seorang gadis berusia 20 tahun. Dia disiksa sampai tewas. Metode pelakunya sangatlah kejam.”

Ibuku adalah seorang ahli forensik terkenal. Ini adalah kasus kejam pertama yang pernah terjadi dalam industri sehingga dia sangat bersemangat. Dia menjawab, “Oke, kirimkanlah alamatnya padaku. Aku akan ke sana sekarang juga.”

Sebelum pergi, ibuku mengambil tas kerjanya, lalu berkata pada adikku dengan lembut, “Ayo jalan! Justin, cuma lihat-lihat ke lokasi kok. Nggak usah takut.”

Setelah polisi mengirimkan alamat padanya, wajah ibuku tiba-tiba menjadi pucat. Sebab, lokasi pembunuhan itu tepat berada di samping rumah kami.
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
lisa lisa
Ibunya bego banget. Ahli forensik apaan. Tol0l!!!
2025-01-23 18:36:50
0
9 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status