Share

Meminta Uangnya

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-02-19 17:25:44

Louis benar-benar mematung sejenak merasakan perawan untuk pertama kalinya. Pertahanan Hanna sulit ditembus, sangat berbeda dengan Indira ketika mereka melakukan malam pertama.

Napas Louis memburu. Sensasi yang baru saja ia rasakan seolah membekukan otaknya sesaat. Mustahil wanita murahan seperti Hanna masih perawan!

Hanna sendiri sudah meneteskan air matanya karena rasa sakit yang menyiksa yang mencabik-cabik dirinya, tapi ia tidak bisa membiarkan Louis berhenti sampai ia berhasil mendapatkan benih pria itu.

"Jangan berhenti, Pak! Kumohon..." lirih Hanna dengan tidak tahu malu.

Louis ingin sekali mengumpati Hanna. Sisa kewarasannya pun mendesak ia mengakhiri semua--hentakan ini.

Tapi sial! Ia sudah terlanjur masuk terlalu jauh. Tubuhnya sudah tenggelam dalam gairah yang tidak bisa dihentikan. Dan saat ia sudah berhasil menembusnya, ia tidak bisa berhenti begitu saja.

"Ini semua salahmu, Hanna!"

Dan, memenangkan hasrat kelelakiannya, Louis melanjutkan gerakannya yang tadi sempat te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Tinggal Bersama

    Indira masih duduk sendirian di ruang tamu rumahnya pagi itu. Rumahnya begitu sepi karena Louis belum pulang. Tentu saja Indira tahu di mana suaminya berada. Ya, Louis menghabiskan malam bersama Hanna. Bukan hal yang menyenangkan bagi Indira, tapi ini adalah rencananya sendiri. Jika ingin mendapatkan keturunan, Indira harus menyingkirkan egonya dan menerima kenyataan bahwa suaminya akan berbagi ranjang dengan wanita lain.Indira pun masih hanyut dalam lamunannya sendiri saat ponselnya berbunyi dan Indira langsung mengangkat telepon dari Hanna itu. "Bu Indira, aku sudah berhasil tidur dengan Pak Louis. Karena itu, bolehkah aku mendapatkan uang yang Anda janjikan?" Suara Hanna sedikit bergetar, tapi Indira tersenyum puas mendengarnya. "Bagus, Hanna! Aku juga sudah tahu kalau kau berhasil melakukannya semalam. Dan tentu saja aku bukan orang yang ingkar janji. Aku akan memberikan uangnya." Mendengar suara tegas Indira, Hanna pun bernapas lega. Namun, kelegaan itu tidak bertahan lama

    Last Updated : 2025-03-01
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Hasrat Berbahaya

    "Aku tidak bisa, Bu," tolak Hanna tanpa berpikir panjang. "Aku punya rumah dan adik yang tinggal bersamaku, aku tidak bisa meninggalkannya." "Adikmu masih di rumah sakit, sudah banyak yang menjaganya. Lagipula ini juga perintah, Hanna! Aku tidak sedang bertanya kau mau atau tidak!" tegas Indira. Dan sialnya, Hanna tidak pernah bisa menolak perintah Indira karena Indira selalu memaksa. Hanna pun berakhir dengan berbaring di tempat tidur yang asing malam itu, menatap langit-langit kamar tamu yang terasa begitu dingin dan sunyi.Hanna tidak ingin ada di sini. Ia tidak ingin tinggal serumah dengan Louis dan Indira.Hanna menghela napas panjang, menekan rasa frustrasinya.Bagaimana bisa ia tinggal di rumah pria yang begitu membencinya?Bagaimana bisa ia tidur nyenyak di tempat ini sementara setiap tatapan Louis padanya penuh dengan kemarahan dan penghinaan?Sementara itu, Louis akhirnya pulang ke rumah begitu larut dengan perasaan yang sangat buruk. Louis sengaja pergi karena Indira mema

    Last Updated : 2025-03-02
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Kepercayaan Diri Seorang Istri

    Louis dan Hanna masih sama-sama mematung dengan debar jantung yang berkejaran. Keduanya sama-sama terpengaruh dengan kedekatan mereka. Namun, Hanna tersadar duluan dan langsung memalingkan wajahnya. "M-maafkan aku, Pak," ucap Hanna yang langsung bergerak menegakkan dirinya. Louis sendiri tersentak. Untuk sekian detik, sungguh Louis sempat berpikir untuk mencium Hanna lagi, tapi untung saja suara Hanna menyadarkannya dari kekhilafannya. Tanpa aba-aba, Louis pun melepaskan pelukannya dari Hanna dengan kasar sampai Hanna kembali terhuyung. Untungnya, Hanna langsung berpegangan pada meja di sampingnya. "Jadi ini modusmu lagi, hmm? Menyodorkan dirimu agar aku memelukmu? Aku tidak habis pikir dengan semua cara murahanmu ini, Hanna! Kau benar-benar tidak tahu malu!" Hanna menahan napasnya sejenak. Hanna bukan wanita lemah yang hanya bisa pasrah saat dihina dan direndahkan. Hanna pun sudah terus menahan dirinya menghadapi semua hinaan Louis padanya. "Apa hanya ada hal buruk tentang aku

    Last Updated : 2025-03-03
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Penyelamat Dadakan

    "Kau menghilang di pesta kemarin dan aku tidak bisa meneleponmu, Hanna! Terpaksa aku yang melayani Bu Indira di sana." Susan, teman sekantor Hanna langsung menyambut Hanna begitu ia tiba di kantor pagi itu. Hanna berangkat terlalu siang sampai ia tidak sempat mampir ke rumah sakit lagi. "Maafkan aku, aku ada urusan mendadak waktu itu," sahut Hanna beralasan karena Susan juga tidak tahu tentang pernikahannya. "Setidaknya kau harus memberitahuku agar aku tahu harus melakukan apa, Hanna.""Baiklah, maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya." "Hmm, ya sudah. Eh, tapi kau tahu kalau malam itu Pak Louis juga menghilang? Banyak sekali yang menanyakan Pak Louis karena Bu Indira menyambut tamunya sendiri." Hanna memaksakan senyum dan tidak menjawabnya. Susan pun terus mengoceh sendiri dan Hanna hanya mendengarkan omelan temannya itu, sebelum mereka melanjutkan pekerjaan mereka hari itu. Hanna pun bisa bernapas lega karena Indira tidak ke kantor hari itu. Saat jam makan siang, Hanna juga b

    Last Updated : 2025-03-04
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Salah Sangka

    "Berani sekali kau mengatai kakakmu! Dasar sialan!" Hanna sudah berpikir ia akan merasakan tamparan menyakitkan dari Tama. Namun, anehnya, tamparan itu tidak kunjung ia rasakan. Perlahan, Hanna membuka matanya dan Hanna langsung membelalak lebar melihat Louis sudah berdiri di sampingnya sambil mencekal tangan Tama. Entah bagaimana pria itu bisa mendadak muncul. "Pria macam apa yang memukul wanita, hah?" geram Louis yang langsung mengempaskan tangan Tama dengan kasar. Louis sendiri sudah berniat pulang setelah Refi melapor bahwa Hanna sudah pulang. Louis pun masih menunggu Refi mengambil mobil saat tatapannya menangkap pria dan wanita di parkiran motor. Dari kejauhan, Louis bisa mengenali Hanna, walaupun Louis masih belum bisa mengenali siapa pria yang memeluk Hanna. Awalnya Louis berdecak kesal melihat kegenitan Hanna. Namun, makin lama menatap, Louis mulai merasa ada yang tidak beres hingga tanpa bisa dicegah, Louis pun mendekat dan menjadi penyelamat Hanna. Tama sendiri langsu

    Last Updated : 2025-03-05
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Mimpi Liarnya

    "Anda yakin tidak apa, Bos? Kita perlu ke dokter atau ke rumah sakit?" tanya Refi yang menyetir mobilnya untuk Louis malam itu. Louis mendengus. "Ini hanya luka kecil, Refi. Jangan berlebihan!" "Ah, maafkan aku, Bos! Tapi aku tidak menyangka pria tadi benar-benar kakak kandungnya Hanna. Bagaimana bisa wanita baik-baik seperti Hanna mempunyai kakak seperti preman." Louis tertawa kesal. "Wanita baik-baik apa? Tidak ada wanita baik-baik yang menjual diri demi uang, Refi! Dia pasti sudah ...." Mendadak ucapan Louis terhenti. Ingatan-ingatan itu tumpang tindih di otaknya. Semua pikiran buruknya tentang Hanna mendadak terbantahkan. Mulai dari Hanna yang ternyata masih perawan padahal Louis pikir Hanna sudah tidur dengan banyak pria. Lalu pria yang Louis pikir kekasih Hanna malah ternyata adalah kakak kandungnya. Untuk pertama kalinya, Louis merasa tidak yakin dengan pikirannya sendiri.Benarkah Hanna seburuk yang ia pikirkan? Atau selama ini, hanya dirinya yang terlampau ingin membe

    Last Updated : 2025-03-07
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Dokter Tampan

    Louis bangun dengan tubuh yang terasa pegal pagi itu. Setelah mandi begitu lama tadi malam, ia pikir tubuhnya akan lebih rileks dan tidurnya akan nyenyak. Nyatanya, tidak. Malam itu penuh kegelisahan. Setiap kali ia mencoba tidur, bayangan Hanna terus muncul di kepalanya, seolah wanita itu sengaja menghantui pikirannya. Louis pun mengusap wajahnya dengan frustasi, lalu segera beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Setelah mengenakan pakaian kerja, ia turun ke ruang makan. Namun, ia tidak menyangka akan menemukan ibu mertuanya duduk di sana bersama Indira. "Ah, selamat pagi, Ibu. Aku tidak tahu Ibu datang." Louis menyapa sopan. "Kebetulan sekali Ibu lewat setelah berolahraga. Tapi kau sudah mau pergi, Louis? Kau tidak sarapan dulu?" Wanita paruh baya itu tersenyum menatap menantunya. "Aku ada rapat penting pagi ini, Ibu. Aku akan sarapan setelah rapat nanti." Louis segera berpamitan, meninggalkan meja makan dengan langkah panjang dan tegas. Linda memperhatikannya hin

    Last Updated : 2025-03-08
  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Tidurlah Denganku Malam Ini

    "Kau terlambat cukup lama, Hanna! Bu Indira sudah menunggumu sejak tadi," seru Susan begitu Hanna tiba di mejanya. Hanna menahan napas, jantungnya berdetak lebih cepat. Ia tahu Indira pasti marah besar. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia butuh waktu untuk dirinya sendiri. Butuh waktu untuk bernapas tanpa tekanan. "Aku sudah memberitahunya kalau aku akan datang terlambat, Susan." Susan menggeleng. "Tapi sejak dia datang pagi tadi, dia sudah menanyakanmu dua kali. Jangan sampai ada yang ketiga, Hanna!" Hanna mengembuskan napas panjang, sebelum akhirnya berjalan masuk ke ruang kerja Indira. Suasana pun seketika tegang saat Hanna menatap wajah Indira yang sama sekali sedang tidak ramah itu. Indira duduk di balik meja kerja, tatapan dinginnya langsung menusuk Hanna. "Selamat pagi, Bu Indira." Suara Hanna terdengar lemah, tetapi tetap berusaha sopan. "Aku masuk terlambat karena harus bicara dengan dokter adikku tadi." Indira tidak menjawab langsung. Ia hanya menatap Hanna dengan t

    Last Updated : 2025-03-09

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Akan Membuat Perhitungan

    "Indira! Indira! Sial! Itu benar-benar Indira!" geram Louis yang sudah mengepalkan tangannya penuh amarah. Ya, foto wanita di ponsel itu adalah foto Indira, wanita yang sama sekali tidak disangka oleh semua orang."Ya Tuhan, ini tidak mungkin! Tidak mungkin Indira tega melakukan itu, Xander!" seru Sena. "Itu Kakak Jahat!" pekik Gio juga. Sena pun akhirnya mengajak Gio keluar dari kamar agar ia tidak mendengar apa pun. Namun, ketegangan tetap dirasakan oleh semua orang, terutama Hanna yang hanya bisa terus menangis. Sebenci itukah Indira padanya kini sampai mantan bosnya itu ingin Hanna keguguran dan tidak bisa hamil lagi? Semua orang masih terlalu syok, tapi Tama yang melihat ekspresi mereka malah mengernyit. "Apa kalian mengenal wanita ini? Jadi aku tidak salah target? Wanita itu memang menginginkan Hanna keguguran?" Tatapan Tama goyah. "Tapi ... Indira ... itu nama yang kau sebutkan tadi kan?" Tama menatap Louis sejenak, sebelum ia kembali menatap Hanna. "Bukankah Indira itu

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Dalang yang Sebenarnya

    Suasana seketika hening saat Tama dan Hanna bertatapan di sana. Sampai saat Tama mengatakan sesuatu yang membuat Louis kembali meradang. "Maafkan aku, Hanna! Aku bersumpah aku tidak tahu itu kau! Aku ...." Belum sempat Tama menyelesaikan ucapannya, tapi Louis langsung maju lagi. Louis meraih kerah kaosnya sampai Tama berjinjit di hadapan Louis. "Apa maksudmu? Kau sengaja mau menabrak Hanna kan? Aku sudah mendengar ceritanya! Para saksi mata bilang motormu melaju lurus ke arah Hanna!" geram Louis penuh amarah. "Kau mau membunuh adik kandungnya sendiri, hah?" Semua orang sudah menahan napasnya kaget dengan kenyataan itu, sedangkan Hanna sudah bercucuran air mata mengingat kejadian mengerikan tadi. "Kau pria yang mengemudikan motor itu kan? Kau pelakunya kan? Kau harus ikut aku ke kantor polisi, Brengsek! Aku akan menjebloskanmu ke penjara! Dasar brengsek!" Buk!Tanpa bisa dicegah, Louis melayangkan tinjunya ke pipi Tama sampai Tama terhuyung dan menabrak meja. Kakinya belum kuat

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Kecemasan sang Kakak

    Tama membuka matanya siang itu. Ia sempat pingsan selama hampir satu jam, sebelum akhirnya ia sadar. Kakinya yang robek sudah dijahit dan ia masih berada di ruang perawatan. Awalnya, tidak ada yang tahu bagaimana menghubungi keluarga Tama karena tidak ada yang mengenalnya. Namun, begitu sang sopir bercerita pada Sena bahwa Tama sempat menggendong Hanna untuk menolongnya, Sena pun langsung menanggung administrasi Tama, walaupun saat itu, belum ada yang tahu nama Tama. "Bu, pasiennya yang pingsan sudah sadar." "Ah, baiklah! Ayo kita lihat!" Sambil menunggu Louis yang masih menjenguk Hanna, Sena pun menuju ke kamar Tama, sedangkan Gio dititipkan pada Xander. "Di mana aku? Di mana ini?" Tama masih lemah dan linglung. "Anda ada di rumah sakit, Pak. Robek di kakinya juga sudah dijahit. Ada memar di dada dan di bagian lain, Anda butuh banyak istirahat." Secara ajaib, luka Tama tidak ada yang berakibat fatal, walaupun Tama tetap harus menjalani pemulihan yang tidak sebentar. Tama masi

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Pelukan Suami Istri

    "Bu Sena, Bu Hanna jatuh setelah ditabrak sepeda motor!" Sopir Sena langsung menelepon Sena begitu ia tiba di rumah sakit dan Sena pun langsung membelalak kaget mendengarnya. Keluarga Sena sendiri baru saja pulang dari rumah Hendra. Mereka terlibat pembicaraan yang cukup serius tentang hubungan Louis dan Indira, tapi mereka sudah sepakat tidak akan terlalu ikut campur. Biarkan anak-anak mereka bertanggung jawab atas hubungan mereka sendiri. Sena dan Xander pun naik satu mobil, sedangkan Louis membawa mobilnya sendiri, mobil yang berbeda. Sena pun begitu panik mendengar laporan sang sopir. "Apa, Pak? Di mana kejadiannya? Bagaimana Hanna? Kalian di mana sekarang?" Sang sopir segera memberitahu rumah sakitnya dan Sena meminta Xander segera menyusul ke rumah sakit. "Cepat, Xander! Ya Tuhan, semoga Hanna baik-baik saja!" "Sabar, Sayang! Kita berdoa saja!" seru Xander yang langsung melajukan mobilnya makin cepat ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Sena sendiri menelepon Louis dan Loui

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Tolong Selamatkan Adikku!

    Hanna masih mengobrol santai dengan sopir di mobilnya saat ia melihat jam dan jam pulang sekolah Gio sudah tiba. Biasanya Gio akan melangkah sumringah sambil membawa tas ranselnya dan Gio akan selalu tertawa senang melihat Hanna. Hanna pun akhirnya keluar dari mobil dan melangkah ke arah gerbang sekolah. Namun, sebelum ia tiba di gerbang, mendadak suara mesin sepeda motor terdengar sangat berisik dan laju motor yang begitu cepat terdengar di belakangnya. Sontak Hanna menoleh dan jantung Hanna pun langsung memacu kencang melihat motor yang memang sedang melaju kencang ke arahnya. Untuk sesaat, Hanna membelalak lebar dan kakinya mendadak kaku. Dalam kepanikannya, Hanna blank, ia harus menghindar atau tetap di tempatnya. Entahlah, Hanna panik, sangat panik, apalagi motor itu terlihat sengaja akan menabraknya. Sampai tidak lama kemudian, ia mendengar suara pria, seperti suara Tama. "Tidak! Hanna! Minggir!" Hanna masih membeku di tempatnya, tapi ia langsung berteriak saat ia pikir

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Target yang Tidak Disangka

    "Aku dan Indira sudah tidak menemukan tujuan yang sama dalam pernikahan ini, Ayah." Louis menepati janjinya untuk bicara dengan Hendra pagi itu. Bukan hanya Louis, tapi Xander dan Sena ikut datang ke rumah Hendra untuk bertemu dengan besannya itu. Tidak hanya Hendra yang ada di sana, tapi juga Linda dan Indira. Tadinya Indira tidak mau datang, tapi Hendra tidak bisa dibantah. Hendra meminta orang menjemput dan memaksa Indira datang. Itulah pertama kalinya Hendra melihat anaknya yang bisa berdiri tegak, tidak lumpuh lagi seperti yang ia tahu selama ini. Indira pun sudah siap membela diri kalau Louis menjelekkannya di depan Hendra, tapi Louis sama sekali tidak mengatakan apa pun pada Hendra. Hendra sendiri bertanya-tanya, tapi ia terus terkejut melihat anaknya itu mendadak bisa berdiri tegak. "Ada apa ini, Louis? Ayah tahu kau adalah pria yang gentle, mungkin kau mau menyembunyikan keburukan anak Ayah, tapi Ayah juga perlu tahu apa yang dia lakukan kan? Apa ini ada hubungannya deng

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Menjaganya dalam Diam

    Indira masih menatap pria frustasi di hadapannya sambil tersenyum tipis. Postur pria itu tinggi besar, wajahnya cukup tampan, kulitnya putih, tapi rambutnya acak-acakan, dan penampilannya tidak terawat. Pria itu sendiri sudah memicingkan mata menatap Indira, ia mengernyit sambil menyimpan kembali ponselnya lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Kau bicara denganku?" tanya pria itu. "Ya, aku mendengarmu menelepon dan aku tahu kau butuh pekerjaan. Aku bisa memberimu pekerjaan dengan bayaran yang tinggi." Tatapan pria itu langsung berbinar-binar. Ia tersenyum sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Untuk sesaat, sosok itu terlihat lebih tampan saat rambutnya ditata lebih rapi. "Hmm, baiklah, aku tanya dulu, apa kau ini sejenis ... Tante Girang, hah?" "Apa maksudmu Tante Girang, hah?" pekik Indira sambil membelalak kaget. "Ah, haha, tidak! Kau terlihat seperti wanita kaya yang haus belaian!" Indira menahan napasnya sejenak mendengar ucapan pria tidak tahu sopan santun itu.

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Rencana Jahat

    "Hanna!" Hanna mematung kaget melihat Sena dan Adrianna sudah berdiri di depan pintu rumahnya pagi itu setelah ia mengantar Gio ke sekolah. "Tante Sena! Bu Adrianna!" "Panggil aku Kak saja, Hanna! Tidak usah memanggilku Bu lagi," seru Adrianna dengan nada yang melembut. "Ah, itu ...." Belum sempat Hanna menjawabnya, mendadak Sena sudah maju untuk memeluknya. "Menantuku ... Hanna ...," ucap Sena sambil memeluk Hanna begitu hangat. Hanna kembali mematung dan tidak tahu harus melakukan apa, membalas pelukan Sena atau melepaskannya karena ia tidak pantas dipeluk. "Tante Sena, ini ...." "Panggil Mama saja! Kau menantu Mama, Hanna." Tatapan Hanna langsung berkaca-kaca mendengarnya. Jantungnya memacu kencang dan ia tidak menyangka pada akhirnya pernikahannya dengan Louis akan diketahui orang banyak. Apa Louis yang menceritakannya? Hanna makin tegang memikirkannya. Namun, Sena yang melepas pelukannya pun langsung membelai kepala Hanna dengan sayang. "Louis sudah menceritakan semu

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku    Pengakuan Melegakan

    "Aku akan menceraikan Indira." Louis akhirnya pulang ke rumah orang tuanya. Ya, tempat yang paling nyaman adalah keluarga. Saat Louis sedang punya masalah dengan Indira, sebisa mungkin Louis tidak mencari keluarganya karena ia tidak ingin membebani mereka. Louis melarikan diri dengan alkohol dan terus bersikap baik-baik saja. Namun, saat masalahnya sudah sebesar ini, tidak ada tempat lain yang bisa ia tuju, selain keluarganya. Sesukses apa pun dirinya, sebanyak apa pun orang yang bisa menghibur dan mendukungnya, Louis tetap membutuhkan orang tuanya, keluarganya. Xander dan Sena yang ada di rumah sore itu pun mematung mendengar ucapan Louis. Begitu juga dengan Adrianna yang saat itu ada di sana. "Apa yang kau katakan, Louis? Indira sedang lumpuh dan kau malah ingin menceraikannya? Pria macam apa kau, Louis? Papa tidak membesarkanmu untuk menjadi pria brengsek seperti ini!" geram Xander yang langsung bangkit berdiri dari kursinya saking marahnya. "Sabar, Xander! Sabar! Anakku tida

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status