Share

Bab 60

Si Mbak menelusuri nama - nama yang tertera di catatan yang ditulis Cepot.

"Bang Mujii... Lampak 34. Tuh anak, tinggal nyebutin nomor lampaknya aja susah!" bibir si Mbak mengerucut tajam.

Cepot duduk di samping bang Muji setelah mengantarkan pesanannya.

"Capek ya, Pot?" tanya bang Muji.

"Capek mah enggak, cuma kesel!"

"Kesel kenapa?" Cepot tidak ingin menjawab.

'Kalau nggak ingat udah janji sama Bu Nisa untuk jangan bolos - bolos rasanya Aku pengen bolos besok!' dumelnya dalam hati.

"Pot! Minta es susu, dong!" teriak orang di seberang mereka. Teriakannya cukup keras. Seharusnya si Mbak juga mendengarnya.

Cepot melihaht ke warung. Dilihatnya si Mbak tidak bergerak dari kursinya. Seharusnya ia langsung membuatkan es susu itu untuk dibawa Cepot. Tapi tidak. Ia terlihat sibuk dengan buku catatannya.

Cepot diam di tempatnya untuk beberapa lama.

"Pot! Cepetan, lah! Haus, nih!"

Cepot melihat si Mbak tetap tidak bergeming.

"Benar - benar dah, tuh orang!" Cepot bangun dan bergegas ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status