Share

Bab 59

Nisa kembali berdua dengan cepot menjaga warung. Si Mbak seperti biasa absen lagi.

"Mah, itu si Mbak gimana hitungannya?" tanya Iman. Ia juga kesal melihat si Mbak semakin seenaknya.

"Gampang. Nanti Mamah hitung hariannya aja."

"Nanti Dia nggak marah?"

"Emang berani, udah salah mau marah - marah?" Cepot menyerah pesanan dari lampak besar.

"Ini, Bu." dia langsung keluar lagi untuk mencatat pesanan dari lampak kecil.

Nisa membuatkan pesanan kopi dan es lalu menyusunnya di atas nampan.

"Mana yang belum, Bu?"

"Itu, 3 nomor terakhir."

Saat Cepot datang ia segera membantu membuatkan pesanan yang belum sempat Nisa buat. Setelah selesai ia langsung membawa nampan untuk di bawa ke lampak besar. Lampak kecil itu sebutan untuk lampak no 1 - 20. Lampak besar dari 21 - 40.

Nisa membuatkan lagi pesanan dari lampak kecil. Setelah selesai ia duduk memainkan hpnya.

"Bu, ada yang pesan lagi, nih." Cepot menyerahkan kertas pesanan baru. Nisa meletakkan hpnya sedang Cepot mengantar pesanan ke lampak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status