Share

Bab 61

"Bos! Kita pulang dulu, ya." mereka menghabiskan kopinya sebelum berpanitan.

"Makasih kopinya, Bu." Nisa mengangguk.

"Ngapain sih buru - buru? Kan belum diusir." celetuk Iman. Ia sendiri langsung berjalan ke lampak kecil.

"Si Bos ini!" Juned manyun.

"Bercanda." Nisa tertawa. Juned menggaruk kepalanya lalu menundukkan kepalanya pada Nisa. Firman ikut menundukkan kepalanya.

"Pamit, Bu." Nisa mengangguk.

Iman berdiri di lampak kecil. Sepertinya tidak ada yang aneh. Tapi hatinya mulai tidak tenang.

'Suami si Mbak pasti pakai dukun buat majuin empang mereka. Kalau enggak, ngapain anak buahnya disuruh makan kembang? Lalu..' Iman mulai merasa gelisah.

'Bagaimana kalau mereka..' Iman mendesah. Ia memperhatikan setiap sudut, setiap sisi di lampak kecil itu.

"Ngapain, Pah?!" teriak Nisa.

"Nggak papa." Iman kembali ke tempat mereka tadi duduk.

"Buat buka masak apa, Mah?"

"Ih, nggak puasa juga ngapain nanya - nanya."

"Emang kalau nggak puasa nggak boleh ikut buka?"

"Nggak boleh." Nisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status