Share

Memantapkan Pilihan

Di kantornya, Tama tercenung menatap layar ponsel. Wajah Lolita terpampang di sana.

“Kenapa kamu berubah jadi wanita yang tega, Ma. Kamu bukan dirimu yang dulu, penyayang, santun dan berwibawa.”

Tama mengusap sudut mata.

Tak berselang lama, hanya membutuhkan hitungan hari dari tragedi di vila itu, Lolita berubah menjadi pribadi yang sulituntuk ia kendalikan. Bahkan setiap ucapannya berapi-api, emosi dan tidak mencerminkankepribadiannya yang anggun.

Ponsel Tama berubah dengan sendirinya. Di layar terpampang Namira calling.

Selama dua hari ini, Tama memang hanya satu kali menghubungi gadis itu. Ia lebih memilih meredam situasi yang sedang memanas dengan bersikapadil. Adil baginya adalah harus mendahulukan Lolita, memperhatikan perasaannya yang jelas lebih terluka.

“Halo,” ucap Tama.

“Halo, Mas.” Namira dari seberang panggilan terdengar menangis.

“Jangan menangis. Ini adalah konsekuensi dari keputusan kita.”

“Tapi aku sangat tersinggung dengan perlakuan Mbak Lita.”

“Anggap saja suatu kew
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status