Share

Mengetahui Keduanya

PoV Tama

Aku terbangun saat ponsel di bawah bantal berdering.

“Pa, alarmnya bunyi tu. Katanya mau lembur.” Lolita berucap dengan mata yang masih terpejam.

Pukul sebelas malam. Aku beranjak dari pembaringan. Menyambar piyama yang teronggok di pinggir ranjang, lalu mengenakannya. Segera ke luar kamar menuju ruang kerja.

Baru saja hendak membuka pintu, terdengar seseorang melangkahkan memasuki ruang sebelah.

Penasaran, aku mengikuti bayang di bawah pencahayaan yang temaram itu.

Namira? Ngapain masuk ke ruangan gym.

Aku bergerak lebih cepat. Lalu, menyambar tubuh itu dan membungkam mulutnya.

“Diam, ini aku!" Aku membawanya masuk ke ruang gym.

"Mas lepaskan, tapi jangan teriak."

Perlahan, aku melepaskan tangan pada bekapan mulutnya.

"Jahat, ih!" Namira memukul dadaku beberapa kali.

"Jangan berisik. Nanti ada yang dengar." Aku mengingatkan. "Kenapa? Ada apa datang kemari? Kenapa gak bilang mau datang, hah?"

Karena panik, aku melontarkan pertanyaan berulang kali.

"Salah sendiri ingkar janji.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status