Share

Kena Hukum

Di ruang guru 4 murid yang sedang dimarahi oleh Bu Shinta mereka adalah Cyntia, Tiara, Lily dan Aris. Mereka berempat hanya menunduk diam tak berkutik.

"Lily.. Kamu ini ketua kelas gimana mungkin hari pertama sekolah sudah buat ulah?" Tanya Bu Shinta.

Ditengah kemarahan Bu Shinta wali kelas sepuluh C tiba untuk memberikan bala bantuan dan memberikan pertanyaan dengan Bu Shinta.

"Maaf Bu, ini anak kelas saya, kenapa dengan mereka, ada masalah apa?"  Tanya wali kelas sepuluh C.

"Oh Bapak wali kelas mereka? Mereka ini keluyuran saat jam mata pelajaran saya." Jawab Bu Shinta.

Pak Budi akhirnya meminta maaf dengan Bu Shinta atas nama wali kelas sepuluh c dan akan memberikan hukuman pada 3 siswi itu supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bu Shinta pun menyerahkannya pada Pak Budi.

"Kalian berempat ikuti saya." Ucap Pak Budi dengan tegas.

"Gara-garamu si." Ucap Lily menoleh ke arah Tiara.

Tiara hanya menyengir saja.

Saat hendak berjalan keluar dari ruang guru mereka berpapasan dengan Hengky yang sedang membawa tugas untuk dibawa ke meja guru. Hengky melihat ketiga siswi yang ditegurnya tadi dengan memprihatinkan. 

"Chyntia?" Tanya Hengky.

"Udah ayo ikuti saya, baru hari pertama masuk sekolah sudah buat ulah." Ajak Pak Budi untuk memberikan hukuman pada murid bandel itu.

Mereka tiba di lapangan yang berhadapan dengan tiang bendera. Hukuman yang diberikan Pak Budi adalah lari 5 keliling lapangan dan hormat pada tiang bendera selama 30 menit. 

"Pak yang benar aja dong? Ini udah siang terik kayak gini, kalau pingsan gimana?" Protes Tiara.

"Diam kamu, lari sekarang juga kalian semua." Suruh Pak Budi.

Mereka berempat mulai berlari, putaran demi putaran terus berlangsung hingga diputaran keempat.

"Ris kamu tadi keluar kelas kemana? gak ada dikantin pun?" Tanya Tiara dengan penasaran sambil berlari menuju putaran kelima.

"Mau tau aja urusan orang." Jawab Aris singkat.

Putaran kelima telah usai saatnya mereka berempat berbaris mengormati bendera. Waktu terus berjalan hingga 20 menit kemudian.

"Duh pusing." Ucap Cyntia.

"Bertahanlah Ti, bentar lagi kelar." Ujar Tiara.

"Ini semua salahmu Tiara." Sahut Lily.

"Ye.. siapa suruh dirimu mau ikuf kita, orang gak ngajakmu juga." Jawab Tiara dengan kesal.

Gubrak.. Cyntia jatuh pingsan. Melihat hal tersebut Aris dengan segera mengangkat Cyntia dan membawanya ke ruang UKS. Sementara Tiara dan Lily berlari menuju ruang guru untuk menemui Pak Budi. 

"Pak.." Teriak Tiara yang masih didepan pintu ruang guru. Para guru banyak yang menoleh padanya.

"Pak Budi.." Teriak Tiara dan Lily menghapiri Pak Budi.

"Kenapa kalian disini? kan belum selesai hukumannya." Tanya Pak Budi.

Lily dengan segera memberitahukan Pak Budi jikalau Cyntia jatuh pingsan dan sekarang sudah dibawah Aris ke UKS. Deg.. Pak Budi merasa bersalah dan beranjak menuju ruang UKS. "Apa hukumannya terlalu berat?" Tanya Pak Budi dalam hati.

Cyntia terbaring diatas ranjang yang ada di UKS dan masih belum sadarkan diri. Aris yang duduk dikursi terus memberikan minyak kayu putih ditelunjuk dan menyodorkannya ke hidung Cyntia. Tak lama kemudian Pak Budi, Tiara dan Lily tiba di UKS. Pak Budi melihat Cyntia yang terbaring pingsan menjadi bersalah dan menyesal sudah menghukum mereka.

"Maafkan Bapak, lain kali Bapak gak akan menghukum kalian dengan cara ini." Ucap Pak Budi menyesal.

Selang beberapa menit berjalan, Cyntia akhirnya membukakan matanya. Pak Budi dan yang lain merasa lega karena akhirnya Cyntia bangun dari pingsannya.

"Sudah kamu istrahat aja dulu, baru setelah itu kamu pulang istirahat dirumah gak usah masuk kelas lagi." Ucap Pak Budi.

"Saya yang antar Tia ya Pak?" Usul Tiara.

Lily yang menjadi ketua kelas harus kembali ke kelas karena harus menjalankan tugasnya takut kalau ada apa-apa dikelas.

"Aku balik ke kelas ya." Ucap Lily.

Pak Budi pun menyerahkan Cyntia pada Tiara dan meninggalkan mereka, tertinggallah Cyntia, Tiara dan Aris.

"Kamu ngapain masig disini?" Ucap Tiara pada Aris.

"Malas masuk kelas aku ikut antar Cyntia aja." Jawab Aris santai.

Melihat Cyntia yang masih sangat lemah, Aris berjalan menuju kantin dan membeli air mineral untuk diberikan pada Cyntia.

Lily yang sedang berjalan menuju kelas berpapasan lagi dengan Hengky yang akan menuju ruang guru. Lily hanya menyapa dengan senyuman.

"Tunggu, tadi kalian dihukum berempat kenapa yang balik ke kelas cuma kamu sendiri?" Tanya Hengky.

"Cyntia pingsan saat menjalani hukuman tadi." Jawab singkat Lily.

Mendengar hal itu Hengky dengan segera menuju ruang UKS sambil mengambil air mineral temannya yang juga tak sengaja berpapasan membawa sebotol air mineral. Tersengal-sengal ia berlari ke UKS hjngga tiba di UKS.

"Cyntia kamu gak apa-apa?" Ini minum dulu ucap Hengky yang langsung saja nyelonong masuk UKS.

"Makasih kak." Ucap Cyntia.

Di depan ruang UKS Aris mendengar kalau ada seseorang yang sudah memberikan air pada Cyntia. Padahal Ia baru saja hendak masuk dan memberikan sebotol air mineral yang barusan dibelinya. Aris pun mengurungkan niatnya dan berjalan menuju ruang kelas.

"Maaf kakak kenal Cyntia dari mana?" Tanya Tiara kepo dengan Kakak kelas ganteng itu.

Hengky tersenyum manis mendapat pertanyaan seperti itu. 

"Aku ini kakak kelasnya waktu SMP, jadi gak salah kan saling kenal." Jawab Hengky.

Tiara mengulurkan tangannya dan berkenalan dengan Hengky.

"Tiara, satu kelas dengan Cyntia." Ucapnya

"Hengky kelas XII IPA.1." Jawab Hengky.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status