Share

(144) Perdebatan tak guna

Author: SyasaRanni
last update Last Updated: 2025-05-24 22:49:45
"Kamu juga akan dilaporkan atas kasus perilaku tidak menyenangkan, penyalahgunaan data hingga menimbulkan kerugian, kamu sudah mengacaukan survei dari beberapa produk menggunakan data kenalanmu, dan sekarang datang dengan rusuh sampai mengganggu ketentraman dan jam kerja," tutur Nifa tak henti melihat ke arah Fafa yang begitu fokus ke lembar demi lembar dari berkas laporan itu.

"Dan aku selaku pimpinan tim yang paling dirugikan, akan mempertimbangkan laporan kalau kamu mau kerja sama tanpa terkecuali," sambung Rana tegas, ujaran yang begitu tiba-tiba dan cukup membuat Nifa mengalihkan pandangannya cepat.

"Maksudnya?" tanya Fafa sambil mengangkat kepala dan menatap Rana.

"Kamu juga akan dilaporkan dengan segudang bukti, tapi aku bisa menolongmu jika kamu menolongku lebih dulu," jawab Rana tersenyum tipis dan mengaitkan tangan melalui setiap sela jemari, "aku enggak akan percaya kamu lagi, tapi kamu bisa percaya aku."

"Kenapa aku harus percaya kamu?" sentak Fafa menyulut emosi, i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (147) Kumpul lagi?

    Tok ... Tok.Cklek!Dua kali ketukan pintu terdengar jelas, belum juga Rana menyambut, pintu sudah terbuka dan cepat kembali tertutup setelah Kalil masuk. Beranjak Rana dari kursinya usai melihat sang suami lebih pilih untuk duduk di sofa, "kenapa? Kalau memang ada yang mau dibahas, kan bisa di rumah.""Fafa siap tes paternitas kandungannya." Terdiam membisu Rana mendengarnya, tidak terkejut dan tidak juga khawatir. Rana lebih dari pada terkejut dan khawatir, andai ada kata yang cocok untuk mengungkapkan perasaan kini, tapi itu hanya akan jadi hal tidak berguna. Sejak kapan ada hal yang benar-benar berguna di dunia ini? Semua hanya bersifat subjektif dan terbatas pada waktu."Gimana cara dia kasih tahu kamu?" tanya Rana berulang kali mengubah posisi duduknya, tidak ada kekhawatiran khusus tapi rasanya begitu gelisah untuk sekadar tenang. Ingin membuat rencana baru lagi, ingin memperkirakan hal terjadi tanpa rencana agar bisa bersiap diri, tapi harus apa? Mulai dari mana? Dan bagaimana

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (146) Kesiapan Fafa

    Ddrrtt ... Ddrrtt.Menoleh cepat Rana ke meja kerjanya, getaran ponsel yang berhasil membuat Rana kembali bangkit dari posisi baringnya meski tak berhasil membuat Rana semangat, terutama setelah ia melihat nama Diah KDRFN tertera jelas di layar ponsel, "apa lagi sih," gerutunya lalu menekan tanda hijau di layar, menjawab panggilan yang tak diharapkan.Bagaimana tidak? Dua bulan berlalu sejak rencana dibuat, pembagian tugas disetujui, dan kesepakatan didapat. Diah yang memang berasal dari geng KDRFN, Diah yang memang sengaja berkhianat pada Fafa karena ketidaksesuaian prinsip hidup, setiap pekan hanya memberi laporan bahwa Fafa tidak berkomunikasi, tidak menunjukkan gelagat mencurigakan, bahkan cenderung jarang bertemu atau kumpul karena mual pagi hari yang masih dialami.Walau pernah Diah memberi tahu perkembangan dari peran yang dimainkan dalam rencana pembalasan, tapi itu hanya suatu hal biasa yang tidak berdampak signifikan. Justru sebaliknya, perkembangan dari Diah yang mencengang

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (145) Laporan Nifa

    Bergerak cepat tangan Rana membuka lembar demi lembar berkas yang sudah dalam satu tumpukan khusus, berkas yang digolongkan berdasarkan kasus dan keperluan pribadi maupun perusahaan. Sampai tangan berjari lentik itu berhenti membuka lembaran kala netra cokelatnya menemukan lembar yang dicari, lembar berisikan baris awal yang tertulis 'bukti laporan', lembar ini juga yang memiliki beberapa sub-bagian berdasarkan bukti tercantum."Jadi maksud dari beberapa laporan ini apa?" tanya Rana mengembalikan suasana pada kondisi semula, kondisi sebelum Fafa datang secara konyol untuk memaksa dengan cara khasnya yang rendahan dan memalukan."Di bagian awal, ada bukti tertulis dari salah satu jawaban survei yang bertuliskan ancaman penghabisan nyawa bagi kepala tim humas pusat, yang saya artikan secara khusus mengarah ke Anda. Untuk yang kedua, ancaman penyebaran foto tak senonoh ke salah satu anggota tim humas kita yang lagi berhalangan hadir hari ini, jika tidak memberikan hal yang diminta terkai

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (144) Perdebatan tak guna

    "Kamu juga akan dilaporkan atas kasus perilaku tidak menyenangkan, penyalahgunaan data hingga menimbulkan kerugian, kamu sudah mengacaukan survei dari beberapa produk menggunakan data kenalanmu, dan sekarang datang dengan rusuh sampai mengganggu ketentraman dan jam kerja," tutur Nifa tak henti melihat ke arah Fafa yang begitu fokus ke lembar demi lembar dari berkas laporan itu. "Dan aku selaku pimpinan tim yang paling dirugikan, akan mempertimbangkan laporan kalau kamu mau kerja sama tanpa terkecuali," sambung Rana tegas, ujaran yang begitu tiba-tiba dan cukup membuat Nifa mengalihkan pandangannya cepat. "Maksudnya?" tanya Fafa sambil mengangkat kepala dan menatap Rana. "Kamu juga akan dilaporkan dengan segudang bukti, tapi aku bisa menolongmu jika kamu menolongku lebih dulu," jawab Rana tersenyum tipis dan mengaitkan tangan melalui setiap sela jemari, "aku enggak akan percaya kamu lagi, tapi kamu bisa percaya aku." "Kenapa aku harus percaya kamu?" sentak Fafa menyulut emosi, i

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (143) Fafa ke kantor

    Tubuh tinggi langsing, kulit putih, wajah oriental, lahir sebagai anak dari salah satu keluarga pengusaha, besar dan tumbuh sebagai anak dari salah satu keluarga terkaya di negeri, mendapat banyak perhatian dan perilaku spesial, dan memiliki kecerdasan yang tak perlu diragukan. Dimana kesialan yang perlu ditangiskan dan dimaki dari dasar kehidupan seorang Kirana Zendaya?Tubuh tinggi langsing sebagai bagian dari badan yang sulit naik berat badan, yang seringkali dikeluhkan oleh tenaga medis setiap kali periksa kesehatan rutin. Kulit putih cenderung kurang pigmen, begitu sensitif kala terkena sinar matahari dan membuatnya hampir selalu mengenakan pakaian serba panjang, wajah oriental yang konon katanya memiliki nilai khusus positif di masyarakat tapi jadi daya tarik yang mengganggu, lahir dan tumbuh di keluarga terkaya dengan jutaan ekspektasi tidak manusiawi demi memenuhi harapan banyak orang, agar saham dan nama tetap terjaga dan diingat dengan baik. Lantas, dimana keberuntungan yang

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (142) Hasil dan laporan

    Sinar mentari sedikit silau tanpa rasa panas menyongsong dari ufuk timur, menyadarkan banyak orang pada hari yang telah kembali datang, pada waktu yang terus berjalan, dan pada banyak momen yang harus dilewati. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, dan siap atau tidak siap, semua harus dilewati dan dijalani tanpa alasan apapun.Keluh, desah, erang, wajah merengut, tatapan malas, dan oceh menggeliat kusut seringkali menjadi hiasan tak indah di pagi hari. Meski, tak menutup kemungkinan bahwa banyak pula yang menyambut pagi dengan senyum dan rasa senang, terlepas alasan yang ada, suasana hati orang memang berbeda satu sama lainnya."Nasi goreng siap." Intonasi riang tak bisa disembunyikan, senyum lebar menunjukkan barisan gigi tidak seputih salju, mata berbinar jelas menggambarkan suasana yang diharap usai memasak."Wah! Ada sosis dan baksonya," sambut Rana melihat piring dengan nasi goreng yang disajikan, senyum seadanya hanya untuk menghargai sang suami. Bagi Rana, apapun masa lalu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status