Share

Rana dan alkohol

Penulis: SyasaRanni
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 22:54:44

Satu, tiga, lima botol habis sudah ditandaskan wanita berambut hitam panjang. Bersandar lunglai tubuh mungil itu di sofa ruang privasi yang disewanya, mata sendu dan mulut sedikit terbuka menambah penjelasan kondisi payah wanita ini.

Berbanding terbalik dengan seorang wanita berambut cokelat pendek, yang hanya berpangku tangan di atas meja mengamati sang adik. Tidak habis pikir ia melihat pola wanita yang sudah hampir tidak sadarkan diri, mendapat nasihat lalu sengaja minum alkohol kadar sedang dalam jumlah banyak untuk melakukan nasihat itu.

Terdiam membisu saja wanita berambut cokelat itu, mencoba untuk melihat dunia dengan cara berpikir ala sang adik. Pandangan yang membuat si adik secara konyol jadi seorang Kepala Humas, meski memiliki kepribadian yang cenderung suka menyendiri dan sangat tidak menyukai keramaian. Rasanya sangat aneh bila melihat karakter sang adik untuk menjadi seorang Kepala Humas, tapi kenyataan berkata bahwa dia adalah seorang pemimpin tim yang berkompeten dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   Rana dan alkohol

    Satu, tiga, lima botol habis sudah ditandaskan wanita berambut hitam panjang. Bersandar lunglai tubuh mungil itu di sofa ruang privasi yang disewanya, mata sendu dan mulut sedikit terbuka menambah penjelasan kondisi payah wanita ini.Berbanding terbalik dengan seorang wanita berambut cokelat pendek, yang hanya berpangku tangan di atas meja mengamati sang adik. Tidak habis pikir ia melihat pola wanita yang sudah hampir tidak sadarkan diri, mendapat nasihat lalu sengaja minum alkohol kadar sedang dalam jumlah banyak untuk melakukan nasihat itu.Terdiam membisu saja wanita berambut cokelat itu, mencoba untuk melihat dunia dengan cara berpikir ala sang adik. Pandangan yang membuat si adik secara konyol jadi seorang Kepala Humas, meski memiliki kepribadian yang cenderung suka menyendiri dan sangat tidak menyukai keramaian. Rasanya sangat aneh bila melihat karakter sang adik untuk menjadi seorang Kepala Humas, tapi kenyataan berkata bahwa dia adalah seorang pemimpin tim yang berkompeten dan

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (174) Nasihat Jessica

    Detik demi detik berputar untuk mencapai menit, menit demi menit berjalan demi menemui jam, dan jam demi jam tetap bergerak mencari hari yang terus berlalu, sampai hari berganti pekan, dan pekan menjadi bulan. Segala perjalanan yang kemudian banyak manusia sebut sebagai waktu, perjalanan yang bisa penuh arti bagi para pejuang, tapi juga perjalanan yang hanyalah batas kehampaan dalam kegelapan tiada akhir bagi para mantan pejuang yang ingin menyerah.Ada begitu banyak waktu berlalu hingga timbul sebutan bumi sudah tua, dan ada begitu banyak manusia dengan berbagai sudut pandang yang kompleks hingga tak jarang amat sulit untuk dimengerti. Sama halnya yang dialami salah satu keluarga konglomerat negeri, bagaimana bisa si putri sulung, sang pewaris pertama jatuh cinta pada pria yang tidak jelas asal-usulnya? Bagaimana bisa si putri sulung konglomerat ini terus mengalah dan menerima segala yang dilakukan suaminya? Bahkan, ternyata pria itu menikahinya hanya karena dendam pada salah satu an

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (173) Hasil operasi

    Deham dan deham berulang kali terdengar dari Rana yang hanya mendekatkan ponsel ke telinganya, terlihat jelas bahwa Rana tidak benar-benar mendengarkan. Entah hati yang sudah mati atau pikiran yang memang sengaja tidak ingin mengetahui, tapi semua terungkap jelas dari ekspresi Rana yang tidak ingin mendengar apa pun."Nanti dikabari lagi," ucap Rana tiba-tiba yang terdengar seperti memotong pembicaraan, ucapan yang tentu membuat Kalil sontak melihatnya terkejut setelah Rana terus berdiam diri dan hanya berdeham.Bergerak cepat Rana mengakhiri sambungan telepon itu dan mematikan ponselnya, "kalau mereka mencariku dan Jessica, kasih tahu saja," kata Rana pada suaminya yang mengernyit, "mereka banyak tanya tentang kondisi Jessica, mereka tahu karena adanya catatan dan pesan otomatis dari asuransi yang meminta konfirmasi penggunaan atas nama Jessica Danti," lanjutnya membuat Kalil mengangguk paham.Tanpa perlu banyak penjelasan lagi, Kalil tahu bahwa mertuanya hanya ingin mendapat informa

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (172) Menunggu

    Berlari cepat Rana melewati lobi rumah sakit, menyenggol banyak bahu dari beberapa orang yang sekadar sedang berjalan pelan atau berjalan cepat. Tidak mengenal arti permisi atau maaf, dalam pikir Rana kini hanyalah kondisi Jessica usai mendapat pesan darurat dari seorang perawat yang ditujukan secara khusus memantau kondisi Jessica, mengingat jenis asuransi yang digunakan membuatnya memiliki prioritas tinggi. "Maaf." "Maaf, Bu." "Maaf, Pak." "Permisi!" Maaf maaf." "Permisi!" Berulang kali Kalil mengucapkan kata maaf pada siapapun yang sudah terganggu aktivitasnya karena Rana, berulang kali pula ia berteriak permisi kala melihat arah lari sang istri yang terhalang aktivitas orang lain. Berlari Kalil mengikuti Rana dengan sesekali mengangkat kepalanya untuk melihat arah yang Rana pilih, situasi yang tidak betul-betul ia pahami sejak Rana menerima pesan. Sampai langkahnya terhenti perlahan di depan ruang intensif dengan Rana yang sudah berdiri di depan kaca besar yang meng

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (171) Di kantor polisi

    Berlari Rana dari area parkiran depan kantor polisi, memasuki area utama dan menyapa petugas yang sudah berdiri siaga, mengingat Rana memang membuka pintu secara mendadak, "mau bertemu tahanan pria dan wanita yang ditangkap karena kasus perzinahan pagi tadi," ucap Rana pada petugas yang mengangguk paham."Mari," kata petugas itu lalu melangkah lebih dulu bersama Rana masuk ke area tunggu untuk proses laporan, "silakan," lanjutnya mengulurkan tangan sesaat lalu beranjak pergi, meninggalkan Rana yang masih berdiri di ambang kesunyian diri melihat tajam ke dua insan yang duduk tanpa rasa bersalah, bahkan sesekali terlihat tawa dan obrolan ringan mereka."Oi!" seru Rana membuat semua orang yang ada di ruangan itu menoleh ke arahnya.Dalam benak Rana, peduli setan bila harus jadi pusat perhatian, sebab kondisi Kakaknya kini sudah berada di ambang taruhan antara hidup dan mati. Berjalan tegas dan cepat Rana mendekati dua insan yang juga hanya menoleh diam melihatnya, "kau tahu kesalahanmu?"

  • Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan   (170) Hasil periksa Kak Jess

    "Dokter bohong, kan?" ucap wanita itu terdengar jelas di telinga Kalil yang tidak cukup jauh."Untuk apa saya bohong? Sebelum saya bisa pakai jas yang kamu tarik ini, saya sudah bersumpah untuk bisa memakainya, saya tidak akan melukai sumpah itu," jawab si dokter yang kembali membuat Rana menunduk dan menggeleng."Enggak mungkin," kata Rana berulang kali terucap di antara tangisnya yang sudah tersengal, "Kakak saya enggak mungkin selemah itu, Dok.""Hah?" tukas Kalil terkejut berjalan cepat mendekati Rana, terkejut ia mendengar mulut istrinya berucap demikian, "Ran," katanya memegang pundak Rana yang menunduk seraya memegang lutut."Ini siapanya pasien?" tanya dokter bertanya pada Kalil yang sontak berdiri tegak lagi."Adik ipar. Bagaimana kondisi pasien, Dok?" tanya Kalil menoleh ke Rana yang memilih untuk berjongkok dan menyembunyikan wajahnya di antara kedua tangan yang terlipat."Pasien mengalami pendarahan hebat karena ada tekanan," jawab pria berjas putih itu melirik ke Rana seb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status