Share

Page five

Page 3 . New King

"Ketika kita bertemu kembali, bagaimana aku harus menghadapimu? Dengan diam, tangisan atau hunusan pedang?"

***

Belum sempat aku mengerjapkan mata pria di sebelahku sudah bergerak secepat angin, penglihatanku tidak bisa menangkap bayangnya, terlalu cepat.

Detik berikutnya yang aku dengar adalah suara desingan benda logam seperti memotong udara. Pria dengan badan besar yang menggertak beberapa saat lalu tersungkur menghantam aspal. Pria itu mengerang kesakitan menutupi bagian dadanya dengan sebelah tangan.

Darah!

Pria berbadan besar itu berdarah!

Ada banyak darah yang mengalir dari celah tangannya!

Aku tidak tahu harus merasa takut atau merasa lega. Tapi, jika pria aneh maksudku, Limmerence ini tidak datang, pastinya aku yang ada di aspal dengan lumuran darah.

"Saya minta maaf jika saya sedikit keras, tapi saya pastikan kau masih hidup, setidaknya."

"P ... pria itu berdarah banyak sekali, apa dia baik-baik saja!?"

"Apa dia terlihat baik-baik saja untuk Anda? Saya hanya katakan setidaknya dia masih hidup."

Apa semua Limmerence seperti ini? Dia bahkan terlihat seperti kriminal kelas atas dibanding penyelamat.

"Zarkesh!

Ck, aku sudah katakan padamu, dia itu benar-benar Savior! Kenapa kau malah ... sudahlah, bangun! Ayo bangun dan pergi dari sini!"

"Jadi, sudah percaya? Baguslah, saya juga tidak ingin melanjutkan kegiatan yang hasilnya sudah pasti ini. Pergilah selagi aku berikan kalian kesempatan umtuk pergi. Tapi sekali lagi saya ingin beritahu, jika saya berada di sisi pemimpin baru."

Suaranya terdengar berat dan penuh penekanan, seperti suara pengisi tokoh jahat dalam film. Hanya suara, iya benar, hanya suaranya saja, aku tidak sedang mengatakan jika Limmerence yang ada di sampingku ini jahat, hanya ... tidak sabar saja.

"Aku mengerti, tapi sebelum kami pergi, aku ingin tanya satu hal padamu, kemana kau pergi menghilang selama dua tahun itu?"

"Wajib militer."

Aku yakin makhluk ini tidak mau mengatakan yang sebenarnya, tapi maksudku, Limmerence mana yang ikut wajib militer!? Dan lagi kau pikir ini ada di mana!? Memangnya kita ada di negeri para idola itu!?

Kalau saja makhluk ini bukan Limmerence, aku pasti sudah meneriakkinya karena alasan konyol memalukan itu.

"Lalu, kenapa kau berada di pihak pemimpin baru tidak berbakat itu!? Kau adalah calon pemimpin baru yang paling kuat, kenapa?"

Hening.

Tidak ada jawaban selama beberapa detik setelah kakak cantik ini bertanya, sepertinya pertanyaan kali ini serius. Aku tidak tersinggung dengan kata-kata kakak cantik ini, aku memang hanya manusia biasa. Tapi tidak seperti aku yang memilih aku akan jadi pemimpin baru mereka atau apa, aku bahkan tidak mengerti kenapa dan bagaimana hal ini terjadi padaku.

Apa aku hanya jadi cadangan? Atau jadi umpan!?

Bahkan Limmerence bernama Savior ini kesulitan untuk menjawabnya atau ...

"Saya cukup yakin jika saya hanya mengizinkan satu pertanyaan, rupanya kalian benar-benar sedang menguji kesabaran saya."

... atau dia hanya tidak mau menjawabnya dan sedang melampiaskan amarahnya. Ya Tuhan, aku baru tahu jika Limmerence punya kesabaran secuil ini.

"Kami akan pergi sekarang!"

Sayang sekali, pada akhirnya aku tidak bisa berkenalan dengan kakak cantik itu. Dan aku juga berharap jika pria yang harusnya diobati tapi malah diseret itu akan baik-baik saja.

Hah.

"Pertemuan ini tidak sesuai dengan rencana saya, tapi senang bertemu dengan Anda, tuan Rayshane."

***

"Ray!

Rayshane! Rayshane bangun! Kau pikir ini masih jam enam pagi!? Bangun!"

Krek-

Bagaimana perempuan ini bisa begitu bersemangat di pagi buta? Aku lega pintu rumahku terbuat dari kayu kualitas bagus, kalau tidak, pasti sudah hancur sejak Naya menggedornya sekuat tenaga.

"Ray? Kau baik-baik saja? Wajahmu pucat."

"Aku baik-baik saja, hanya butuh istirahat sehari. Kau bisa katakan pada wali kelas?"

"Kau yakin tidak mau ke dokter? Aku bisa ... "

Bisa?

Hm? Apa? Ke mana matamu meli ... hat! Astaga!

Brak!

Hah.

Hah.

"Sedang apa di sana!? Sembunyi! Temanku bisa melihatmu!"

Wajar saja bola mata Naya seperti mau keluar, dia melihat pria dengan balutan kain putih yang bahkan tidak dijahit - hanya dililit dan diikat - berambut panjang dan bertopeng aneh ada di rumahku!

"Apa Anda malu jika teman Anda melihat saya ada di sini? Bukankah kita sudah melewati malam bersama?"

Apa genre cerita ini sudah berganti? Apa jangan-jangan aku berada dalam cerita "Pico milikku"?

Kata-katanya tidak salah tapi tidak benar juga!

"Rayshane!

Buka pintunya atau aku hancurkan pintunya agar aku bisa masuk!?"

"Jangan pintunya! Aku tidak punya uang untuk mengganti pintunya!"

Krak-

"Mana pria tadi?"

"Pria mana?"

"Kau pikir mataku buta? Mana pria bertopeng yang tidak pakai baju tadi?"

"Kau terlalu banyak berkhayal Naya, aku benar-benar butuh istirahat."

"Ck, baiklah. Kau bisa hubungi aku jika kau butuh apa-apa, aku pergi dulu."

"Iya, aku tahu. Hati-hati di jalan, lohat ke depan, jalanmu itu lihat ke depan, aku tidak sembunyikan apapun. Selamat jalan!"

Beruntung Naya yang melihat, kalau tadi yang muncul adalah Diaval.

Aku tidak tahu harus bagaimana, aku sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi, apalagi harus menjelaskannya pada orang lain?

Sepertinya kehidupan damaiku akan berhenti sementara mulai hari ini.

Aku berharap semuanya cepat berlalu dan aku kembali pada hidup tenangku.

"Baiklah, sekarang saatnya mendengar penjelasan. Ada apa sebenarnya? Apa maksud mereka jika aku adalah pemimpin yang baru? Kenapa mereka mau membunuhku?"

Aku mengumpulkan semua keberanian yang aku punya, aku tidak tahu apa yang akan aku dengar. Yang jelas ini bukan masalah kecil, setidaknya aku punya Limmerence di sampingku. Aku siap untuk mendengarkan kenyataan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status