Share

Page seventeen

Page fifteen - Before After

"Kematian itu bukan saat ruh meninggalkan jasad. Itu hanya kepergian sementara, tapi kematian yang sesungguhnya adalah saat di mana tidak ada satu orang pun yang mengingat kehadiran dan keberadaanmu."

***

Pria itu berlari dengan napasnya yang tidak karuan. Pundaknya terasa begitu berat, apa lagi hatinya. Ia menatap kanan dan ke kiri, ia menatap ke arah belakang, ke arah depan, ia menatap ke seluruh penjuru arah. Tidak tahu apa yang pria ini cari.

Ia berteriak, mengeringkan tenggorokannya. Ia berteriak melegakan hatinya, hatinya yang terasa begitu sakit, bukan lukanya.

Pria ini tidak lagi peduli pada darah yang mengalir pada bagian tubuh atau kepalanya, pria ini tidak lagi peduli pada tangan yang seharusnya sudah patah, atau pada kaki yang seharusnya sudah tidak berfungsi.

Sepasang mata yang melihatnya tidak berkomentar, tidak berani juga bersuara, ia hanya ikut diam menyaksikan. Sepasang mata itu

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status