Share

Bab. 15. Kegaduhan Di Lokasi Syuting

“Untuk apa kamu menangis? Paling tidak kita hanya perlu mencari sutradara baru. Jangan nangis lagi, istriku. Hmm?” Setelah tiba di rumah, air mata Jeslyne pun terus mengalir tanpa henti. Ia sendiri pun tidak mengerti mengapa dirinya menangis.

Andrew tahu tingkah lakunya kali ini pasti membuat dirinya rugi banyak. Jelsyne sangat terharu, ada seorang pria yang sepertinya melindungi dirinya. Jeslyne merasa ini merupakan pemberian dari Tuhan untuknya. Tapi setelah mengingat peran wanita utamanya yang mau melayang, Jeslyne semakin sakit hati, hingga tidak dapat bernafas.

Meskipun Andrew berkata seperti itu, tapi tangisan Jeslyne masih saja belum berhenti. Andrew hanya bisa mengelus rambut halusnya memberi hiburan kepadanya.

Hari kedua, Andrew pagi-pagi sudah tiba di kantor, dan Budi sudah menunggu kedatangannya sejak pagi.

“Pak Andrew, untuk masalah kemarin itu masih bisa dapat ditolong kembali. Begini saja, aku hubungi Dejun, dan aku meminta maaf kepadany

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status