Sosok Dewa Yama itu tersenyum tipis menatap Batara Geni yang memberi hormat kepadanya."Aku juga tak menyangka akan memenuhi undangan darimu. Jika bukan karena orang itu, aku tak mungkin datang kesini," kata Dewa Yama dengan tatapan sedikit membuat Batara Geni merasa tertantang."Benarkah hanya karena orang itu? Bukankah sebelumnya aku pernah berkata padamu, bahwa perselisihan para dewa sangatlah sia-sia. Waktu kita sedikit, jika kau masih ingin menjadi pemilik Neraka, mau tak mau kau harus bergabung bersama Dewa yang lainnya. Sehebat apa pun kau sebagai Dewa neraka, Mata Kebenaran tetaplah di atas segalanya...Kau tahu itu bukan?" kata Batara Geni dengan sorot mata yang tak mau kalah dari Dewa Yama.Melihat tatapan mata berani dari Dewa muda itu membuat Dewa Yama tertawa."Entah kenapa aku suka dengan keberanianmu. Aku akui, kau memang orang yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia ini. Karena selama aku hidup, tak ada satu pun Dewa yang berani menatapku seperti apa yang kau lakukan
Bara membuka kedua matanya secara perlahan. Dia melihat Fang Yin yang tengah menyalurkan tenaga dalam ke tubuhnya dengan air mata yang menetes di pipinya. Yoriyu nampak telungkup di belakang Dewi Pedang tersebut. Pemuda itu pun tersenyum tipis."Dasar orang-orang bodoh..." batinnya lalu dia meraih tangan Fan Yin yang tengah menempel di dadanya. Wanita itu nampak terkejut. Belum habis rasa terkejutnya, Bara telah menarik tangan itu sehingga dia pun jatuh ke dalam pelukan sang Pemuda."Kau!" seru Fang Yin namun Bara segera menutup mulut wanita itu dengan jarinya agar Yoriyu yang tengah telungkup tidak mendengarnya. Fang Yin yang berada dalam pelukan pemuda itu menatap dengan perasaan yang sulit untuk di artikan."Kenapa aku merasa nyaman berada di posisi seperti ini...? Apa yang terjadi pada diriku...?" batin Fang Yin."Gadis bodoh...Kenapa kau tidak pergi setelah aku melepasmu?" tanya Bara dengan suara lirih. Dia masih bersandiwara agar Fang Yin ti
Bara tersenyum melihat Dewi Pedang itu terkejut setelah menyadari luka di tubuhnya telah pulih kembali. Tak hanya itu, kekuatan jiwanya juga telah terisi penuh seperti saat dirinya belum bertarung melawan pemuda tersebut. "Kau ganti pakaian mu yang sudah banyak berlubang itu, kalau mau mandi, di dekat tempat ini ada sebuah telaga kecil. Kau bisa kesana. Aku akan mengunjungi beberapa tempat lebih dulu. Nanti setelah kau selesai, aku akan mengeluarkanmu dari tempat ini. Tapi sebelum itu, aku ingin bertanya padamu..." kata Bara tak lupa dengan tujuan utama dia membawa wanita tersebut ke dalam Dunia Penyimpanan miliknya. "Apa yang ingin engkau tanyakan?" tanya Dewi Yu Jie sambil menutupi tubuhnya menggunakan pakaian pemberian Bara Sena. "Mengenai Reinkarnasi Tubuh Roh Suci, apa sebenarnya tujuan Leluhur Dewa Pedang kalian memburu makhluk tersebut? Fang Yin berkata, tubuh roh suci akan digunakan sebagai penyempurna senjata Pedang Sembilan Lang
Bara tersenyum kecil. Matanya menatap sayu kearah Fang Yin yang tertegun dengan apa yang terjadi. Dia tak menduga sama sekali kalau pemuda itu akan diam saja saat dirinya menghujamkan pedangnya. Padahal dia berpikir kalau umurnya tak akan panjang lagi karena menyerang pemuda itu.Sementara itu, Yoriyu justru nampak terperangah melihat Dewi Pedang yang berhasil menikam tubuh Bara Sena. Padahal dia mengira wanita itu akan kalah saat mereka mulai bertarung. Sekarang, dia malah justru menjadi cemas dengan keadaan yang dialami oleh Bara."Kakak itu...Apakah aku sudah melakukan kesalahan...? Dia sudah menolong diriku dari kejaran para dewa, tapi lihatlah Apa yang aku lakukan...? Hiks..." batin Yoriyu dengan perasaan tak menentu. Tubuhnya nampak bergetar ketakutan dan matanya berkaca-kaca seperti tak bisa lagi menahan air mata yang akan segera tumpah..Di depan sana, Fang Yin segera mencabut pedangnya yang menancap dalam di tubuh Bara Sena. Saat itu juga dar
Melihat tanggapan dari gadis Roh Suci itu, Bara tersenyum senang. Akhirnya dia bisa mengelabui gadis itu agar nurut kepadanya. Dengan berpura-pura sebagai penolong yang budiman, gadia roh suci tentu saja tak akan tahu apa niat dibalik semua itu."Kalau begitu kau bisa memberikan perintah padanya. Tapi sebelum itu, beritahu aku namamu agar aku bisa memanggil mu dengan mudah." kata Bara."Hum...Namaku Yoriyu..." ucap gadis itu dengan wajah yang polos."Yoriyu...baiklah, sekarang aku akan memberikan kebebasan padamu untuk memberi perintah kepada wanita itu." kata Bara sambil menyeringai kecil. Yoriyu yang tak tahu apa sebenarnya yang terjadi pun mengangguk dan langsung menatap kearah Fang Yin."Hei! Turun kau!" teriaknya dengan suara khas gadis kecil. Bara sedikit terkejut mendengar teriakan gadis itu. Sesaat dia teringat kepada anaknya yang masih kecil bernama Meili Tian Zi."Aku rindu padanya..." batin pemuda itu sambil menatap kearah
Singkat cerita, setelah Tian Zu Ning membantu Bara keluar dari Dunia Ruang dan Waktu milik Dewi Yu Jie, wanita roh tersebut pun kembali ke dalam Golok Iblis yang menjadi wadahnya bersama Luo Zhen. Saat muncul, Bara sudah kembali lagi di tempat sebelumnya dia berada bersama Fang Yin, yakni di tebing curam yang ada di pinggir kota Lasha.Melihat kehadiran Bara Sena di atas sana, Fang Yin pun benar-benar terkejut dan tak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya benar-benar kaku tak berkutik."Dia bisa keluar dari Dunia Ruang dan Waktu milik Panglima...Itu artinya dia telah berhasil mengalahkannya...Yang benar saja...Apakah dia memang sekuat ini?" batin Fang Yin yang sudah tak tahu lagi harus berbuat apa.Bara Sena melayang mendekati wanita cantik itu. Lalu tiba-tiba tangannya bergerak meraih pinggulnya dan membawa terbang menuju ke Kota Lasha. Dalam waktu singkat, mereka pun sampai di atas kota Lasha yang terlihat kacau. Puluhan Dewa tergeletak di atas tanah dan b
Dewi Naga Tian Zu Ning melayang terbang ke atas awan mendekati sosok raksasa bertanduk hitam yang tengah berusaha keluar dari lingkaran hitam. Bara yang berada di bawah hanya bisa melihat apa yang akan wanita roh itu lakukan."Sepertinya pemanggilan makhluk ini belum sempurna. Lubang hitam ini terlalu kecil untuk makhluk sebesar dirinya. Masih bisa aku hentikan..." batin Tian Zu Ning.Wanita roh Naga itu menggerakkan tangannya merapal mantra. Lalu dengan cepat dia mengeluarkan empat pedang yang masing-masing melayang di empat sisi. Keempat pedang itu pun saling terhubung satu sama lain membentuk kubus. "Formasi Perangkap Naga..." ucap Tian Zu Ning dengan suara lirih. Dia menyatukan dua telapak tangannya di depan dada. Kedua matanya terpejam dan tiba-tiba, dari dalam formasi berbentuk kubus itu muncul kepala Naga Hijau raksasa yang melesat ke langit diikuti tubuhnya yang besar. Naga hijau itu bergerak cepat kearah lubang hitam dimana sosok m
Golok besar itu berkiblat dengan cepat kearah Dewi Yu Jie yang masih terkejut. Dia tak percaya Dewa Cahaya Bara Sena berhasil menggagalkan segel yang akan dia gunakan untuk mengekang pemuda tersebut dengan bantuan Luo Zhen, Leluhur Dewa Perang yang tinggal di dalam Golok Iblis.Namun wanita itu segera tersadar saat Golok Iblis sudah ada di dekatnya. Dengan cepat dia menggunakan Pedang Kilat Ungu untuk menahan tebasan Golok tersebut. Wanita itu belum tahu, sekuat apa Golok Iblis yang ada di tangan Bara Sena.Trang!Hantaman Golok yang sangat berat membuat tubuh Dewi Yu Jie terpental hingga puluhan tombak setelah menahan serangan dari Bara Sena. Dengan cepat pemuda itu kembali meluncur tak memberi waktu bagi Dewi Yu Jie untuk menarik napas sama sekali. Tubuhnya bergerak secepat cahaya."Hiaaaaat!" teriak Bara sambil mengayunkan Golok dengan sekuat tenaga. Aura kuning keemasan menyelimuti senjata dewa tersebut. Dewi Yu Jie yang baru saja terpent
Kedua mata Dewi Yu Jie terbelalak setelah melihat Pedang Kilat Ungu miliknya membentur sesuatu yang sangat kuat. Bahkan membuat pedang ungu itu bergetar hebat hingga membuatnya hampir saja terlepas dari tangannya jika dia tak memperkuat genggaman."Senjata apa ini!? Auranya sangat kuat sekali! Aku harus mundur lebih dulu..." batin Dewi Yu Jie lalu dia pun melompat mundur dan memasang kuda-kuda. Matanya tak lepas menatap kearah Golok Iblis yang ada di depan Bara dan baru saja dia gunakan untuk menangkis serangan darinya.Bara mengangkat Golok besar tersebut dan memanggul nya di atas bahu kanan."Kenapa? Apakah senjatamu itu terkejut setelah beradu dengan senjata milikku ini?" tanya Bara sambil tersenyum kecil. Sebuah senyuman yang membuat Dewi Yu Jie merasa kesal karena seperti diremehkan. Wanita itu pun menatap kearah Pedang Kilat Ungu yang ada di tangannya. Pedang itu masih bergetar meski tak sehebat sebelumnya."Apa yang terjadi? Apakah kau mera