Ledakan yang besar kembali mengguncang jurang tempat pertarungan Batara Geni melawan Kaisar Bamung. Tubuh jiwa Kaisar Naga itu bergetar hebat setelah serangannya ditahan oleh Pedang Mahasura yang terbang bagaikan kilat merah menyambar. Melihat hal itu, Kaisar Naga tersebut nampak mengerutkan dahi."Senjata apa sebenarnya yang dia gunakan? Serangan kuat dariku bisa dipatahkan dengan mudah olehnya!" batin Kaisar Bamung sambil kertakkan rahang karena merasa sangat marah mengingat cibiran dari sang Batara Geni yang sebelumnya dilontarkan padanya. Matanya melotot kearah Batara Geni.Aura hijau pekat tiba-tiba keluar dari dalam Pedang yang ada di tangannya. Lalu Kaisar Naga tersebut membuat gerakan aneh menggunakan Pedang hijau. Setelah beberapa gerakan, dari belakang tubuh Kaisar Bamung muncul lingkaran hijau berukuran raksasa. Lalu lingkaran yang lain muncul hingga semuanya ada 7 lingkaran. Batara Geni mengawasi nya dengan dua matanya yang menyala merah."Apa
DUAARRRR!!! Ledakan yang sangat besar terjadi setelah jiwa Kaisar Naga Bamung dan Empat Pilar Pengekang Naga saling beradu yang berakhir dengan kemenangan sang Kaisar Naga. Ledakan itu meruntuhkan bebatuan yang ada di depan goa termasuk empat pilar yang mengurung salah satu kaki dari sang Kaisar Naga tersebut. "Empat pilar lapuk ini ingin kau gunakan untuk mengekang tubuh jiwa milikku!? Siapa pun kau, aku tak akan mengampunimu!" teriak Kaisar Bamung lantang disusul ledakan tenaga dalam yang dahsyat hingga keluar dari dalam jurang. Batara Geni segera bangkit berdiri dan menyalakan perisai petir miliknya untuk melindungi diri dari gelombang kekuatan dengan aura berwarna hijau tersebut. Bssss! Gelombang hijau yang mengandung racun tinggi itu menghilang seketika saat menghantam perisai petir merah milik sang Batara. Belum selesai suara gemuruh yang tercipta dari ledakan tersebut, tiba-tiba dari dalam jurang sana
Gemuruh dahsyat terdengar saat Cakar raksasa itu menekan dan mengeluarkan aura hijau pekat. Batara Geni yang masih duduk bersila di atas jurang membuka kedua matanya karena merasakan tekanan yang begitu kuat dari Cakar raksasa tersebut.Wrrrr!!!Gelombang hijau yang merupakan racun dari cakar milik Kaisar Bamung keluar dari goa hingga menghempas kabut merah yang menutupi jurang. Batara Geni cukup terkejut melihat hal itu. Begitu juga dengan Raja Oru dan para tetuanya. Sedangkan Keenam boneka petir milik Batara Geni masih bertahan di dalam jurang sana meski sudah mencapai batasnya. Keadaan mereka cukup mengenaskan dengan pakaian putih yang compang-camping tak karuan."Buruk...Kekuatan jiwa milik Kaisar Bamung menjadi terlalu kuat disebabkan perpaduan antara api dan racun dari Pedang Kaisar Iblis!" batin Batara Geni yang segera menggerakkan tangannya membentuk rapalan.Dari dalam tubuhnya melesat empat benda yang panjang dan menyala merah. Empat ben
Batara Geni duduk bersila di atas udara lalu mulai memusatkan pikiran. Dia menggunakan jari telunjuk kanannya membentuk gerakan mengukir di udara lalu dia tempelkan di dahinya. Itu adalah mantra yang digunakan pemilik boneka untuk bisa berbagi penglihatan dengan boneka tanpa jiwa. Karena mengirim enam boneka sekaligus, maka Batara Geni harus membagi pikirannya menjadi enam bagian."Cukup merepotkan...Tapi ini belum seberapa dibanding dengan tubuh asliku yang bisa menggunakan ribuan boneka sekaligus. Dan saat ini, dia pun tengah mengawasi semuanya..." batin Batara Geni.Aura merah keluar dari tubuhnya lalu membentuk enam tali merah yang melesat ke bawah sana menembus kabut merah. Tali tersebut merupakan penghubung yang akan memudahkan Batara Geni dalam mengendalikan enam boneka petir miliknya. Para Naga yang melihat hal tersebut saling bergumam dan tak sedikit dari mereka yang berdecak kagum. Tsuyama pun terkesima melihat metode yang Batara Geni gunakan un
Batara Geni meyakinkan Raja Oru Kazumi mengenai Pedang Patah yang menancap di tubuh Kaisar Naga Bamung. Dengan beberapa penjelasan, akhirnya Raja Naga Api itu pun bisa menerima saran dari sang Batara. Meski tetap saja, dia merasa mustahil rencana tersebut akan berhasil.Akhirnya masalah di istana pun berhasil di selesaikan. Kahiyang Dewi juga memiliki kesempatan untuk menemui ibundanya setelah sang ayah memberi ijin. Sementara, Batara Geni bersama beberapa tetua dan sang Raja pergi ke Kuil Naga Api untuk melihat kerangka dari Naga Kuno bernama Kaisar Bamung.Jarak istana Kerajaan dengan Kuil tidak terlalu jauh. Batara Geni dan yang lain hanya perlu terbang menyebrangi danau lahar yang bergolak sejauh beberapa ribu tombak. Dan mereka pun sampai di halaman luar dari Kuil tersebut yang dijaga beberapa murid Kuil Naga Api. Melihat Raja Oru yang datang bersama rombogan, kedua penjaga pun memberi hormat.Setelah dari halaman luar, mereka semua berjalan menaiki r
Langit hitam dan keadaan yang semakin mencekam membuat Kerajaan Naga Api dihantui rasa takut akan terjadinya bencana besar seperti yang pernah terjadi ribuan tahun yang lalu. Sementara itu, di dalam Istana Naga Api, Pedang Mahasura milkk Batara Geni yang baru saja menyatu dengan roh dari Panglima Naga Api Hiroki membuat keadaan disana tak kalah mencekam. Pedang Mahasura mengeluarkan aura hitam pekat yang membuat semua Naga di dalam istana harus mengerahkan kekuatan untuk melindungi diri dari aura mengerikan tersebut."Aura penindasan dari senjata ini sangat mengerikan!" batin Raja Naga Api yang melindungi diri dan putrinya menggunakan Perisai Api miliknya.Untungnya kejadian tersebut tidak terlalu lama. Sehingga tak ada satu pun yang terluka karena kebangkitan Pedang Mahasura yang saat ini telah memiliki jiwa seorang Dewa Naga Ranah Alam Semesta.Pedang hitam di tangan Batara Geni pun sudah terlihat lebih bagus dari sebelumnya. Wujud pedang tersebut sepert
Gumpalan darah yang membentuk bola raksasa itu tersedot masuk ke dalam Pedang hitam yang ada di tangan Batara Geni dengan cepat. Saat itu juga, hawa di dalam Istana Kerajaan Naga Api mendadak berubah. Begitu juga dengan keadaan di luar istana. Langit yang semula cerah biru pun tiba-tiba diselimuti awan hitam yang membuat suasana menjadi gelap.Fenomena aneh dan mencekam itu membuat semua Naga yang ada di wilayah Kerajaan menjadi panik. Karena mereka sudah lama tak pernah melihat hal tersebut setelah bencana besar ribuan tahun lalu yang mengguncang tanah Yamato. Dan kini, fenomena tersebut muncul kembali membuat mereka khawatir dan meyakini akan adanya bencana besar yang bisa datang kapan saja. Pedang Mahasura milik Batara Geni nampak menyala merah gelap setelah menelan darah Naga milik Panglima Naga Api yang masih tergeletak dengan napas yang terputus-putus. Naga merah itu tengah sekarat dan tinggal menunggu ajalnya. Meski dalam keadaan yang begitu mengenaskan sep
Batara Geni merasa senang karena para Naga di Kerajaan Naga Api itu setuju dengan apa yang dia minta. Dengan begitu, tanpa perlu bersusah payah dia bisa mendapatkan darah dan jiwa Naga Ranah Alam Semesta. Itu adalah bahan berkualitas yang sangat langka untuk menyempurnakan Pedang miliknya yang tak lain adalah Pedang Mahasura.Kahiyang Dewi yang sejak tadi hanya diam semakin tak bersuara mendengar apa yang Batara Geni katakan dengan ayahnya. Dia pun menduga-duga, mengenai senjata yang tengah ditempa oleh Mahadewa tersebut hingga membuat Dewa Naga setingkat Panglima Kerajaannya menjadi salah satu bahan untuk Menyempurnakan senjata.Kubah yang mengurung sang panglima Naga itu pun hancur setelah tidak kuat lagi menahan gelombang api dan tubuh Panglima yang sudah menjadi sesosok Naga merah berukuran raksasa. Semua yang ada di sana pun pergi menjauh dari tempat tersebut untuk menghindari dampak dari amukan panglima Naga Api. Mereka semua khawatir kekuatan Panglima Naga i
Terdengar teriakan setinggi langit saat Panglima Naga Api melihat tangannya yang telah buntung dan jatuh di atas permadani merah. Darah mengucur deras dengan asap tipis menyertainya. Pedang Sisik Naga pun jatuh berkerontang di atas lantai. Semua mata tertegun menatap apa yang terjadi disana. Seorang Panglima Kerajaan yang Sakti mandraguna melebihi siapa pun di Kerajaan itu, kalah dalam sekali serang dan langsung kehilangan tangannya.Mereka pun menatap kearah Batara Geni yang sudah kembali ke tempat semula setelah melancarkan serangan kilat pada tangan Panglima Naga Api. Semuanya benar-benar tak bisa bisa berkata apa-apa selain takjub dengan kecepatan sang Batara dalam bergerak yang bahkan sulit untuk diikuti mata mereka."Panglima yang paling kuat di Kerajaan Naga Api dan sudah berada di Ranah Alam Semesta benar-benar terluka parah hanya dengan satu serangan saja! Makhluk apa sebenarnya Batara Geni ini...Apakah dia memang sekuat ini!? Tunggu...! Dia