Dua kekuatan raksasa itu saling beradu di atas ketinggian ratusan tombak. Saat itu juga, tercipta satu ledakan yang begitu mengerikan. Tanah di bawah gunung batu yang telah hancur itu seperti tergulung menjadi gelombang raksasa setinggi puluhan tombak. Gelombang ledakan itu menghancurkan area hingga ribuan tombak jauhnya. Bumi berguncang dan suasana di dalam medan darah Luo Zhen menjadi semakin kacau. Semua hancur rata dengan tanah. Kedua Ular Putih terdorong ke belakang. Naga Azure lebih buruk lagi. Tubuh Naga Hijau tersebut jatuh ke tanah hingga menciptakan Dentuman dahsyat.Luo Zhen tak percaya, kekuatan Tian Zu Ning kalah oleh Sepasang Ular Langit milik Yu Sha. Dewa Pedang itu tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Dewa Darah tersebut."HAHAHAHA! Orang tua, kau terkejut dikalahkan oleh Ular Putih milikku!? Kau sendiri sudah tahu, seperti apa kekuatan Sepasang Ular Langit bukan!?" ucap Yu Sha dengan nada mencibir. Luo Zhen menggeram marah. Tapi
Luo Zhen yang tengah mengendalikan tubuh Bara Sena mulai tertekan oleh kemampuan Tubuh Dewa milik Yu Sha yang baru saja dia bangkitkan. Tubuh raksasa setinggi ratusan tombak itu berhasil menahan dan bahkan mendorong kembali Pedang merah yang tak lain adalah Jurus Pedang Darah Penghukum Surga balik arah ke atas langit sana.Menyadari dirinya kalah kekuatan dengan Dewa Pedang tersebut, Luo Zhen pun segera meminta bantuan Tian Zu Ning yang masih menunggu di dalam Alam Jiwa Bara Sena."Ratu Tian Zu, pinjamkan aku kekuatanmu sebentar saja. Bocah Yu Sha ini benar-benar mulai menggila! Aku tak tahu lagi, berapa lama Medan Darah bisa dipertahankan. Jika sampai aku kalah, maka Bara Sena dalam bahaya besar!" kata Luo Zhen meminta kepada Dewi Naga Azure tersebut."Kau dengan penuh percaya diri dan tanpa persetujuan dariku langsung mengendalikan tubuh Bara Sena. Aku pikir kau cukup kuat untuk menghadapi anak licik itu. Ternyata kau butuh bantuan dariku juga," sahut Ti
Bara mengambil ancang-ancang sebelum kemudian melompat ke langit dengan gerakan yang sangat cepat. Dewa Pedang Yu Sha nampak tenang dengan Pedang miliknya yang sudah terhunus. Golok Iblis bergerak cepat menerjang kearah leluhur kuno Dewa Pedang tersebut. Namun dengan mudah Yu Sha menangkis serangan itu hanya dengan sekali gerakan kilat.Trang!Pedang Sembilan Langit di tangan Yu Sha menahan pergerakan Golok Iblis milik Bara. Gelombang kekuatan dari benturan dua senjata dewa tersebut membuat langit bergetar. Sementara itu, pusaran angin dua warna yang sebelumnya keluar dari tubuh Bara telah membuat kaki gunung batu hancur berkeping-keping."Kau meminjam kekuatan dua orang tua itu, apa kau pikir itu cukup untuk menghadapiku? Meski aku tidak mengalami kesempurnaan saat naik ke Ranah Alam Nirwana, tetap saja, kesenjangan antara kau dan aku masih sangat jauh. Bahkan setelah kau naik ke Ranah Alam Semesta sekalipun." ujar Dewa Yu Sha lalu tubuhnya menghilang beg
Bara Sena yang tengah bertahan dari tekanan kekuatan Dewa Yu Sha berteriak keras mengerahkan semua kekuatan yang dia miliki. Empat sayap cahaya miliknya bergerak mengepak memberikan dukungan kepadanya. Disaat yang sama, dampak dari Ledakan Cahaya Matahari yang dia ciptakan membuat pemuda itu merasakan siraman kekuatan yang sangat berlimpah. Gelombang cahaya yang seharusnya menghancurkan apa pun itu justru membuat Bara merasakan hal lain. Kekuatanya miliknya meningkat pesat setelah sebelumnya hampir terkuras habis."Kekuatan cahaya dari Pukulan Matahari Pembakar Semesta tidak berdampak apa pun terhadapku? Jadi begitu ya...? Kekuatan cahaya matahari itu juga bisa menjadi sumber untukku," batin Bara sambil berteriak keras untuk bisa bangkit berdiri.Dewa Yu Sha yang berada di tengah ledakan Matahari itu cukup terkejut melihat Bara yang berhasil menahan tekanan darinya. Tubuh Dewa Pedang itu diselimuti aura putih kebiruan yang merupakan perisai tenaga dalam m
Bola cahaya yang Bara lepaskan menderu dengan cepat memasuki area yang tertutup kabut merah dari Golok Iblis. Begitu bola cahaya tersebut menyentuh sepasang pedang raksasa milik Yu Xuan, saat itu juga bola cahaya itu pun memancarkan sinar yang sangat terang. Terdengar teriakan keras dari dalam kabut merah tersebut.Sesaat kemudian ledakan cahaya membuat kabut merah menghilang dalam sekejap digantikan oleh bola cahaya berukuran raksasa. Bola cahaya yang menyerupai matahari itu menjadi semakin besar dan terus membesar hingga memiliki ukuran sebesar gunung batu yang ada disampingnya. Cahaya terang yang panas dan menyilaukan mata di tambah aura kuat yang terpancar membuat tanaman di bawah kaki gunung terbakar seketika. Sungai kecil dimana sebelumnya Bara berada pun menjadi kering seketika berubah menjadi uap yang panas.Beberapa saat kemudian, dari arah lain muncul cahaya biru yang membentuk pecahan ruang. Dari sana muncul satu sosok dengan tubuh penuh luka. Terny
Pedang di tangan Yu Xuan bergerak menebas cahaya kuning berbentuk sabit milik Bara Sena.Blaaarrrr!!! Ledakan keras menggelegar terdengar saat pedang milik Dewa Pedang itu membelah cahaya kuning dari Golok Iblis. Tubuh pria itu pun terdorong ke belakang setelah ledakan itu terjadi. Namun dengan cepat dia segera menyeimbangkan tubuhnya dan memasang kuda-kuda."Tenaga dalam yang sangat kuat! Hanya dengan satu kibasan saja sudah menciptakan aura mengerikan seperti ini. Dan aku yakin, dia belum mengerahkan semuanya," batin Yu Xuan.Bara Sena tersenyum kecil melihat serangan aura Golok Iblis berhasil ditahan oleh Dewa Pedang tersebut. Tangan kirinya pun bergerak melepaskan Bola cahaya yang sejak tadi ada di atas telapak tangannya. Wusss!Bola cahaya tersebut melesat dengan cepat menuju kearah Yu Xuan yang masih tertegun dibawah sana setelah menahan serangan."Masih sempat kau melamun di hadapanku!?" seru Bara sambil m