Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 5.Kegaduhan Di Kota

Share

5.Kegaduhan Di Kota

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-09-28 08:55:26

Bara Sena menatap tajam kearah Suci yang baru saja mendarat di lantai setelah sebelumnya dia melayang di udara untuk menghindari gelombang api yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Pendekar Golok Iblis tersebut.

"Jadi kamu ini seorang iblis!?" seru Suci merasa kecewa karena ternyata pemuda tampan yang sempat membuat hatinya tertarik adalah seorang Iblis. Gadis itu belum begitu tahu mengenai jati diri sang Pendekar yang sudah melanglang Buana di Tanah Zhuo Guo.

"Kau hampir saja mencelakai ku dengan serangan aneh. Tentu saja aku tak mau tinggal diam..." sahut Bara dengan suara berat.

Umbara yang sejak tadi mengamati dan kaget melihat wujud Iblis Bara Sena akhirnya dia pun ikut campur karena merasa Iblis itu sangat berbahaya. Dan tidak hanya Bara, beberapa pendekar yang ada disana juga mengepung pemuda tersebut.

"Iblis ini harus kita tangkap dan diadili!" teriak beberapa orang.

Bara tersenyum sinis.

"Kalian ini memiliki mental setipis daun yang hanya berani saat bersama dengan daun-daun yang lainnya. Tapi apakah api takut dengan daun? Hahahaha! Kalian ingin merasakan amarah Iblis Neraka ya?" kata Bara sambil menghentakkan kaki kanannya ke lantai. Kembali, dari dalam tubuhnya keluar aura merah disertai gelombang panas yang sangat berbahaya.

"Mundur!" teriak Suci kepada para pendekar yang berniat mengepung Bara Sena.

Namun semua yang ada disana tidak sempat mundur karena tahu-tahu dari arah depan sana muncul tangan raksasa berwarna merah membara yang menyambar tubuh mereka. Sontak saja mereka berteriak kepanasan dan kesakitan. Delapan orang tak bisa menghindari serangan tangan yang muncul dari tubuh Bara Sena tersebut. Dengan sekali remas, tubuh orang-orang tersebut langsung terbakar hingga menjadi abu.

"Kau berani membunuh orang di Kota Probo Lintang!?" teriak Umbara lalu dia pun melesat kearah Bara Sena.

Dari dahi pria tersebut muncul sinar merah pertanda dia tengah mengerahkan Kristal merah miliknya untuk meningkatkan kekuatan hingga lima kali lipat dalam waktu sebentar. Gerakan Umbara tak kalah cepat dari Suci. Aura merah dari dalam tubuhnya begitu kuat sehingga Bara bisa merasakan keberadaan pria tersebut dengan mudah.

Cepat, gerakan Umbara hampir tidak terlihat. Namun saat dia hendak menyerang Bara dari belakang, tiba-tiba saja Pendekar Golok Iblis itu langsung menoleh ke arahnya membuat anak Jaka Geni tersebut kaget bukan main serangannya berhasil diketahui oleh Bara Sena meski dia sudah sangat berhati-hati.

Tap!

Bara menangkap kaki kanan Umbara yang hampir mengenai lehernya. Lalu dengan satu kali hentakan, pemuda itu membanting tubuh Umbara dengan keras ke antai yang ada di depannya.

Braaak!

Lantai hancur dan berhamburan di udara. Tak puas membanting tubuh Umbara yang sejak tadi membuat dia merasakan kesal, Bara langsung melemparkan tubuh pria itu kearah sebuah rumah yang ada disana.

Braaaak!

Rumah itu pun hancur seketika terkena hantaman tubuh Umbara. Suci yang melihat hal itu benar-benar terkejut dan merasa tidak terima. Dia langsung menyatukan kedua telapak tangannya didepan dada sambil matanya terpejam.

"Suci! Cukup!" teriak Dewi Utari berusaha menghentikan pertarungan yang berada di luar area tersebut. Jika sampai Batara Geni dan Bayu Jaga Geni tahu, kedua anaknya bisa terkena hukuman tidak diperbolehkan mengikuti acara turnamen di Kerajaan tersebut.

Namun sepertinya teriakan Dewi Utari tak didengar oleh Suci yang sudah kalap dan marah karena sang kakak dihajar begitu rupa. Namun rasa kecewa itu sebagian besar dia rasakan karena tak menyangka sama sekali bahwa Bara adalah seorang iblis. Dengan darah Dewa yang dia miliki, Suci merasa tidak mungkin bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pemuda itu.

Tubuh Suci yang sudah dipenuhi aura biru dan kedua matanya yang menyala biru itu langsung menghilang dari pandangan. Bara Sena mengepalkan kedua tinjunya dan dari dalam tubuhnya kembali keluar gelombang merah yang menyebar di sekitar dirinya. Namun ternyata serangan Suci datang dari atas langit. Tubuhnya menukik dengan cepat kearah Bara Sena. Dan sekejap kemudian tinju gadis itu sudah ada didepan wajah Bara Sena.

Buaaak!

Tinju itu berhasil mengenai wajah Bara Sena dengan keras hingga tubuh pemuda yang dalam wujud Iblis itu terpental hingga menabrak rumah-rumah penduduk kota Probo Lintang. Suci tak menghentikan serangannya sama sekali meski akhirnya dia berhasil menghajar wajah Bara Sena. Tubuhnya melesat menyusul kearah Pendekar Golok Iblis tersebut.

Bara yang baru saja menghentikan tubuhnya yang melayang langsung dihadapkan serangan kedua dari Dewi Suci Geni tersebut. Tinju si gadis yang menyala biru bergerak cepat kearah wajah. Dengan cepat Bara berkelit dan langsung menangkap tangan Suci.

"Ku kembalikan serangan tadi padamu!" kata Bara lalu meninju perut gadis itu dengan setengah dari kekuatan miliknya. Meski hanya setengah dari kekuatan yang dia kerahkan, tubuh Suci tetap saja mencelat jauh hingga menghancurkan beberapa rumah disana.

Pemuda itu segera menyusul tubuh Suci yang tergeletak di bawah puing-puing rumah penduduk. Dia berniat untuk memberikan serangan lagi karena rasa amarahnya belum terpuaskan.

"Hentikan! kau ingin membunuh anakku!?" teriak Dewi Utara lalu dia pun melesat kearah Bara Sena dan berniat untuk menghentikan pemuda itu. Namun cahaya merah yang lebih cepat darinya mendahului wanita istri Jaka Geni tersebut.

Dewi Utari yang terkejut menghentikan gerakannya dan menatap cahaya merah yang melesat dengan cepat kearah Bara Sena. Sebenarnya pemuda itu merasakan hawa kehadiran yang sangat kuat dari cahaya merah tersebut. Namun dia tak peduli dan berniat untuk menyerang Suci yang masih terkubur puing-puing rumah.

Zrrrrt!

Cahaya merah laksana petir itu menghadang langkah Bara Sena. Dia menghentikan gerakannya tepat sepuluh jengkal dari hadapan satu sosok yang kini ada di hadapannya dengan tubuh dipenuhi aura petir merah menyala!

"Hentikan atau kau akan berurusan denganku!" kata sosok pria muda dengan paras tampan dan pakaian mewah menandakan dia bukan orang sembarangan. Ditambah lagi sebuah mahkota kecil berwarna emas bertengger di kepalanya.

"Kau...! Kau bukan paman Jaka Geni bukan!?" tanya Bara yang terkejut melihat sosok yang wujudnya hampir sama persis dengan Batara Geni. Sosok itu tak menunjukkan raut wajah apa pun kecuali pandangan mata yang datar menatap kearah Bara Sena.

"Aku adalah Raja di Kerajaan ini. Harusnya kau tahu siapa aku tanpa harus aku menjawabnya. Hentikan pertarungan ini atau kau gagal memasuki turnamen yang sudah kami siapkan. Ingat, kau bisa berada disini karena permintaan dari ayahku. Jadi jangan berbuat ulah." kata sosok yang tentu saja Bara kenal karena sebelumnya dia pernah mendengar nama dari anak Batara Geni tersebut.

"Kau Bayu Jaga Geni...?" tanya Bara sambil menatap tajam. Sosok yang tak lain adalah Raja Bayu Jaga Geni tersebut balas menatap tajam sambil menggerakkan jarinya. Sinar merah dari jarinya muncul dan langsung menyambar Bara Sena dengan kecepatan yang luar biasa dalam jarak tak kurang dari sepuluh jengkal!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   845. Kekuatan Herakles (2)

    Anak panah dengan nyala hijau menderu ganas kearah kepala Herakles. Karena saking cepatnya membuat pria besar itu tak sempat menghindar. Ditambah dia baru saja melancarkan serangan terhadap Gandi sehingga gerakannya masih tertahan.Triton yang menyadari bahaya mengintai langsung mengangkat tangannya dan menciptakan perisai air dari kejauhan. Anak panah itu pun menghantam perisai tersebut dan tertahan selama dua detik. Namun waktu yang singkat tersebut berhasil digunakan Herakles untuk menangkap anak panah yang tertahan di perisai air.Grp!Herakles menatap anak panah hijau yang ada dalam genggamannya. Tiba-tiba_BLAAARRR!!!Ledakan besar terjadi. Tubuh Putra Zeus terpental dan jatuh ke tanah dalam keadaan berlutut. Disaat yang sama, lima boneka air datang menyerang. Yang pertama datang adalah Palu Naga Bumi.Wut!Herakles menahannya dengan mengangkat pedang miliknya.Trang!Boneka yang lain pun datang d

  • Geger Kahyangan   844. Kekuatan Herakles

    Langit yang merah karena memang di dunia itu langit merah bak neraka, saat itu juga berubah menjadi gelap setelah aura kekuatan 4 elemen dari tubuh Gandi semakin terpancar. Herakles memanggul Pedang Pemecah Bulan miliknya sambil menatap kearah Raja Naga Air dengan santainya."Kekuatannya naik lagi. Bocah ini semakin membuatku takjub. Kalau begitu, aku hargai usahamu ini bocah naga. Akan kugunakan setengah dari kekuatanku untuk menghadapimu. Anggap saja ini adalah bentuk penghormatan dariku," kata Herakles lalu dia menancapkan pedang miliknya ke tanah.Dia satukan telapak tangan di depan dada. Kemudian, dia berteriak keras sambil mengerahkan kekuatan miliknya."Segel pertama...terbukalah!" teriak Herakles.Bum!Dentuman keras tercipta dan sesaat kemudian keluar cahaya emas terang dari tubuh Herakles yang meluncur menembus langit. Aura dari tubuh putra Zeus itu sangat mengejutkan bagi Gandi. Dia bisa merasakan, kekuatan yang diluar nalar dan tidak terduga sama sekali. Pancaran kekuatan

  • Geger Kahyangan   843. Mundur?

    Gandi mengayunkan pedangnya ke bawah. Sinar putih raksasa membentuk sabit menderu dahsyat hingga membuat tanah terbelah menjadi dua. Aura kekuatan yang Gandi kerahkan sangat luar biasa hingga menciptakan fenomena di sekitar cahaya putih berbentuk sabit tersebut.Wusss!Herakles menatap tajam kearah sinar yang bergerak cepat menuju padanya. Kali ini tak ada tawa dan seringai di bibirnya. Wajah putra Zeus itu nampak serius. Itu pertanda serangan yang Gandi kerahkan bukanlah serangan sembarangan bagi dirinya. Dia pun mengangkat Pedang Pemecah Bulan miliknya di udara.Hawa dingin menyeruak disertai aura gelap yang merebak dari tubuh pedang tersebut. Dengan satu teriakan keras, Herakles mengayunkan senjata itu ke depan. Gemuruh dahsyat disertai suara berdenging meluncur dengan sangat cepat kearah sinar putih milik Gandi. Udara pun mendadak redup seolah hari tengah mendung.Triton yang berada disana tahu bahaya apa yang akan terjadi jika dia tak segera

  • Geger Kahyangan   842. Pedang Pemecah bulan

    Herakles berteriak keras mengerahkan kekuatan sejati yang dia miliki. Saat itu juga aura emas merebak menahan aura biru milik Gandi Wiratama. Kedua Dewa yang sudah mencapai Ranah Alam Semesta itu pun saling melesat dan beradu pukulan di udara.Gelombang mengerikan membuat tanah di sekitar mereka hancur hingga membentuk kawah raksasa. Udara seperti terbelah oleh kekuatan yang saling bergesekan. Gandi dan Herakles sama-sama mundur setelah adu tinju. Kemudian mereka kembali saling memukul.Area seluas ribuan tombak hancur oleh ledakan-ledakan besar yang tercipta karena pukulan mereka berdua. Triton yang menyaksikan itu hanya bisa menghindar kesana kemari saat kekuatan itu menyambar kearahnya beberapa kali."Gila! Bocah itu bisa mengimbangi Herakles! Apakah dia yang katanya menjuarai Turnamen Probo Lintang?" batin Triton."Hiaaaah!" teriak Herakles sambil melayangkan tinjunya kearah Gandi. Dengan cepat Raja Naga Air itu menahan tinju tersebut dengan t

  • Geger Kahyangan   841. Kesal

    Gandi mengerahkan semua kekuatan yang dia miliki. Kekuatan biru miliknya menyapu ke segala arah hingga menciptakan badai yang membuat Herakles tertawa senang. Hal itu karena dia mengakui kekuatan Gandi yang berbeda dengan lawan-lawannya yang lain.Seribu Sisik Naga telah Gandi kerahkan dibarengi kekuatan Batu Jiwa Naga Air. Dengan begitu kekuatannya bertambah dari segi pertahanan. Untuk daya serang, Gandi akan mengguanakan kekuatan Naga Api. Sedangkan untuk kecepatan, tentu saja dia bisa menggunakan kekuatan petir. Dengan gabungan tiga kekuatan tersebut, tentu saja Gandi sangat percaya diri melawan Herakles. Dia juga masih menyembunyikan kekuatan Naga Bumi dan Zirah Naga Langit untuk dijadikan kartu terakhir jika ternyata kekuatan gabungan dari tiga kekuatan masih tak bisa membendung keganasan Herakles.Gandi berkelebat dengan cepat. Dalam waktu sekejap, tubuhnya sudah berada di hadapan Herakles dan langsung melancarkan serangan kearah putra Zeus tersebut.

  • Geger Kahyangan   840. Herakles

    Gandi menatap satu sosok bertubuh besar yang berdiri dengan tegap sambil menatap tajam kearahnya seperti harimau yang melihat mangsanya. Itu adalah sosok yang Gandi kenal meski mereka sebelumnya tak pernah saling berkenalan."Herakles..." batin Gandi sambil menatap waspada. Entah mengapa aura yang dia rasakan saat berhadapan dengan sosok besar itu, ada perasaan sedikit khawatir."Saudaraku Herakles. Kebetulan sekali kau datang di waktu yang tepat. Aku sedang mengalami masalah," ucap Triton. Sosok bertubuh besar yang tak lain adalah putra Zeus itu menyeringai kecil sambil melirik kearah Hong Xuan."Aku tahu itu. Kalau begitu, akan kubereskan masalah ini dengan tanganku sendiri. Kau cukup duduk dengan manis sambil menonton." sahut Herakles lalu tiba-tiba saja tubuhnya menghilang.Begitu muncul, sosok bertubuh besar itu sudah berada di belakang Hong Xuan."Pertama-tama, basmi dulu yang paling lemah!" ucap Herakles membuat Hong Xuan terkejut.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status