Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 661 . Medan Pedang Yu Sha

Share

661 . Medan Pedang Yu Sha

Author: Gibran
last update Huling Na-update: 2025-06-06 06:20:20

Luo Bao dan para pengikutnya yang juga berasal dari Keluarga Luo sama-sama tak habis pikir dengan kekuatan Awan Darah yang dikerahkan oleh Dewa Pedang Yu Sha. Mereka masih penasaran, apakah benar Dewa itu yang menciptakan kekuatan tersebut. Karena kemampuan itu, hanya bisa dimiliki oleh mereka yang berasal dari garis keturunan keluarga Luo.

Sementara itu, para dewa yang lain merasa marah karena banyaknya korban yang berjatuhan dari dalam Awan Darah yang menyegel Kuil Dewa Pedang dari luar. Bahkan Panglima Dewa yang merupakan anggota Keluarga Kaisar Shi Tian juga sama-sama geram dengan apa yang dia lihat di depan mata kepalanya sendiri.

"Bagaimana mungkin ribuan Dewa mati dalam sekejap! Yu Sha benar-benar berani membunuh para dewa tanpa berpikir sama sekali! Hari ini juga, aku perintahkan untuk melenyapkan Kuil Dewa Pedang!" teriak Panglima Dewa Shi Kuang.

Para Dewa bergemuruh mendengar perintah tersebut. Mereka pun mulai berbaris dan membentuk formasi
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Geger Kahyangan   805. Indrakila

    Bssshhh!Pusaran air raksasa milik Gandi secara perlahan mulai membeku menjadi es. Gandi yang berada di dalam tersenyum melihat perubahan kekuatan air miliknya."Lumayan, tapi masih terlalu lambat!" ujarnya lalu dia menebas ke depan.Wus!Cahaya putih terang berbentuk sabit raksasa melesat kearah es yang mengurung dirinya. Tebasan Gandi mengarah ke Indrakila yang tengah sibuk membekukan pusaran air raksasa milik Raja Naga Air tersebut.Blar!Es tersebut terbelah oleh kekuatan dari Pedang Naga Langit. Indrakila terkejut saat melihat cahaya putih terang mengarah ke dirinya dengan sangat cepat. Segera dia mengerahkan kekuatan miliknya untuk menciptakan pelindung berbentuk tameng yang tercipta dari kekuatan es miliknya.Duarrr!!!Ledakan keras menggema di langit. Tubuh Indrakila terpental beberapa tombak ke belakang. Belum juga dia menyeimbangkan dirinya, tiba-tiba muncul Gandi tepat di belakang tubuhnya dan langsung melancarkan tendangan keras yang mendarat di punggung pria berkulit biru

  • Geger Kahyangan   804. Raja Siluman Es

    Sementara itu, Gandi yang pergi ke arah selatan menemukan Kerajaan kecil yang tengah berperang melawan pasukan siluman. Kedatangan Raja Naga Air itu tentu saja sangat membantu mereka para prajurit Kerajaan yang bernama Kosala.Para siluman berjumlah ribuan itu harus menghadapi pasukan boneka air milik Gandi yang jumlahnya dua kali lipat lebih banyak. Dalam waktu singkat, Gandi berhasil memukul mundur pasukan siluman dan membuat mereka ketakutan.Hal itu membuat Gandi menjadi terkenal saat itu juga. Raja Kosala mengangkatnya sebagai seorang pahlawan di Kerajaan tersebut. Dan sebagai hadiah karena telah menyelamatkan Kerajaan, Gandi mendapatkan satu pusaka berupa busur panah.Busur itu konon katanya adalah peninggalan Dewa yang pernah singgah di Kerajaan kecil itu. Hanya saja, tak ada satu pun yang mengerti cara menggunakan busur bernama Busur Gendawa.Begitu Gandi menyentuh busur tersebut, sosok Kusumadewi yang ada di dalam tubuhnya tiba-tiba kelua

  • Geger Kahyangan   803. Mengembalikan Kekuatan

    Bara kembali membuka portal menuju ke bukit dimana Raja Anorang dan semua prajurit nya berada. Melihat portal tersebut, semua orang segera masuk dan kembali ke istana Kerajaan. Ternyata Sesampainya disana, Kerajaan telah pulih kembali. Tak ada kerusakan yang berarti. Padahal mereka semua tahu dan melihat saat makhluk Raksasa itu mengamuk menghancurkan segalanya."Kau sudah menyegel nya Ki Sena...Eh, Tuan Sena..." tanya Raja Anorang.Bara mengangguk sambil tersenyum."Makhluk itu sudah tak Ada disini lagi. Itu artinya Kerajaan ini aman dari bencana." kata Bara. Dia pun mengeluarkan Dewi Advika dan Dewi Akhsara dari dalam dunia Penyimpanan miliknya.Melihat kedua kakaknya muncul, Dewi Amaira segera berhambur kearah mereka. Ketiganya saling berpelukan hangat."Kalian nampaknya baik-baik saja..." kata Amaira."Di dalam Dunia asing itu, kekuatan kami pulih dan luka kami sembuh dengan cepat. Sepertinya kami cocok dengan dunia itu," sah

  • Geger Kahyangan   802. Makhluk Angkara Murka

    Dewi Amaira muncul kembali di atas sebuah bukit yang berjarak puluhan ribu tombak dari Kerajaan Anorang. Meski jauh, dia dan ribuan orang yang dipindah kesana oleh Bara Sena masih bisa melihat Kerajaan itu dari kejauhan. Yang paling jelas adalah Gunung hitam di belakang kerajaan tersebut."Bagaimana cara dia menciptakan pintu Gaib ini? Kita berpindah tempat dalam waktu sekejap mata saja," ucap Raja Anorang."Ini kemampuan yang tak bisa dilakukan oleh seorang Dewa biasa. Tak kusangka, kita akan bertemu dengan pemuda sehebat ini," sahut Resi Darma.Dewi Amaira hanya diam. Hanya matanya saja yang terus menatap kearah Gunung hitam di kejauhan sana. Dan tiba-tiba gunung tersebut meletus dengan dahsyatnya.DUUMMM!!!Dentuman yang menggelegar disertai guncangan dahsyat terasa sampai di tempat ribuan orang-orang Kerajaan Anorang tersebut. Mereka semua menatap tak berkedip kearah gunung yang sudah tertutup awan hitam dan cairan merah membara.

  • Geger Kahyangan   801. Sumpah Para Prajurit

    Dewi Amaira bisa merasakan kehangatan dari seorang pemuda yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Wajah putihnya nampak memerah dengan jantung yang berdegub kencang tak karuan."Apa yang terjadi...Kenapa pemuda ini tengah mencium diriku...? Apakah aku melakukan sesuatu yang besar sehingga dia melakukan ini...?" batin Amaira. Dia sadar, apa yang dilakukan oleh Bara kepadanya adalah hal yang kurang ajar. Namun entah mengapa dia membiarkan hal itu terjadi.Semua karena sejak awal dirinya merasa terpesona oleh Bara Sena saat berada di tempat Pohon Jiwa berada. Semua orang ikut larut dalam perasaan canggung melihat kemesraan muda mudi di atas langit sana. Tak terkecuali Raja Anorang sendiri yang merasa cemburu putrinya diembat begitu saja oleh seorang pemuda yang tak dia kenal."Siapa bocah itu...? Tak hanya membelah bola kekuatan milik Amaira dengan mudahnya menggunakan senjata besar yang mengerikan itu...Dia juga menghentikan kegilaan putriku hanya dengan c

  • Geger Kahyangan   800.Tebasan Dewa Cahaya

    Dewi Amaira mengerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki dalam satu serangan. Bola raksasa yang merupakan kekuatan angin dan petir membuat Kerajaan Anorang terasa mencekam. Bahkan para prajurit dari dua belah pihak yang sebelumnya saling bertarung kini sama-sama tertegun dengan apa yang mereka lihat."MATI kita semua..." ucap salah satu prajurit Tiga Pedang Setan."Aku belum kawin..." sahut prajurit Kerajaan Anorang."Kenapa kita harus mati bersama di tempat ini...? Kita bukan pasangan suami istri..." sahut yang lainnya dengan mata berkaca-kaca."Bodoh! Kita semua laki-laki!" Mereka semua sama-sama cemas dengan apa yang akan segera terjadi. Saat itulah Dewi Advika dan adiknya, Dewi Akhsara datang untuk menghentikan amukan si bungsu yang tentu sangatlah berbahaya.Kedua gadis itu terbang dengan cepat ke langit dimana Dewi Amaira berada. Namun tiba-tiba, dari arah bola kekuatan raksasa itu meluncur cahaya kilat yang menyambar kearah mereka berdua.Blegar!Advika segera mengerahkan keku

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status