Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 666.Ilmu Agni Maya

Share

666.Ilmu Agni Maya

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-09 07:26:37

Gandi menatap wanita tersebut dan membiarkan nya menangis tersedu-sedu. Beberapa saat kemudian, wanita tersebut pun berhenti menangis.

"Dia dan para Bajingan lainnya telah membunuh para pengikutku...Kalian benar-benar biadab! Tak pantas kalian hidup di dunia ini!" umpat wanita tersebut. Jali hanya bisa diam tak berkata sepatah kata pun.

"Katakan padaku, apa yang terjadi. Sebelum itu, kau jelaskan padaku, siapa dirimu dan kenapa kau pergi melewati tempat berbahaya bersama rombonganmu." kata Gandi dengan suara lembut untuk menenangkan hati wanita tersebut.

"Namaku Gayatri...Aku putri Adipati Padamara...sedang melakukan perjalanan ke Kerajaan kecil bernama Kerajaan Purba. Tapi, jalan satu-satunya yang paling dekat adalah melintasi Lembah Hitam. Kami sama sekali tak pernah berpikir kelompok penjahat itu benar-benar kejam. Mereka membunuh semua orang tanpa pikir panjang. Dan, dia ingin menangkap ku untuk dijadikan budak napsu pemimpin mereka..." kata wanita bernama Gayatri tersebut.

Gandi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   859.Perseus

    Ribuan tombak dari gurun pasir tempat pertarungan kelompok dari selatan melawan kelompok Barat, terlihat dua sosok yang duduk di atas batu yang ada di dalam goa. Mereka saling diam namun mata mereka saling berpandangan."Perseus...Kemana saja kau?" tanya sosok bertubuh besar yang tidak lain adalah Herakles."Aku mencari kalian. Tapi tak kusangka, hanya kau yang tersisa. Jika aku datang terlambat, mungkin kau pun akan bernasib sama dengan tiga rekan yang lainnya," kata sosok pria berambut pendek yang tak lain adalah Perseus, putra Zeus yang lain."Terimakasih untuk itu...Kekuatanku sudah terkuras habis setelah mengalami pertarungan dengan Gandi dan Bara. Sungguh memalukan, seorang Dewa dengan tubuh Naga Emas yang agung tak berkutik di hadapan Dewa Cahaya," kata Herakles sambil meninju batu yang ada di depannya hingga hancur."Apa maksudmu?" tanya Perseus.Kedua mata Herakles menyala emas pertanda dia tengah marah."Bara Sena...Dia bukan Dewa sembarangan. Aku hampir mati olehnya. Teresa

  • Geger Kahyangan   858.Terdesak

    Musai terpaku melihat Dewa Kematian Onimusha tewas di tangan Bara Sena. Kedua matanya menatap liar tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya."Mustahil...! Onimusha adalah Dewa Kematian yang sangat kuat! Tapi bagaimana bisa dia dikalahkan olehnya...!? Dua kartu andalanku...Empat Dewi Kematian...Sekarang Dewa Kematian...Uh..! Orang ini...Dia menjadi terlihat sangat mengerikan..." batin Musai sambil menatap kearah Bara.Dewa Cahaya itu menoleh kearah Dewa Obat tersebut kemudian tersenyum sinis."Sekarang giliranmu..." ucapnya lirih.Musai mulai terlihat ketakutan setelah kekalahan Onimusha yang menjadi kartu andalan terakhirnya. Tubuhnya gemetar. Matanya terbelalak. Apalagi setelah melihat wajah Bara yang sepertinya akan segera mendatangi dirinya. Bara Sena yang sudah mengincar Musai langsung menggunakan Jurus Hantu Menari miliknya membuat tubuh pemuda itu menghilang dari pandangan. Sementara tubuh ganda miliknya yang setengah bagian tubuhnya masih ada di dalam tanah melompat ke

  • Geger Kahyangan   857.Pukulan Neraka Es

    Ledakan besar membuat tubuh Onimusha terpental sejauh ratusan tombak. Bara segera menyusul dan melakukan serangan kembali. Onimusha yang tengah terkejut karena ledakan dahsyat tadi segera menggunakan Pedang besar miliknya untuk melindungi tubuhnya dari hantaman keras Golok Iblis.Trang!Tubuh Dewa Kematian itu menghujam ke pasir lalu menciptakan ledakan yang membuat pasir gurun itu membubung tinggi ke udara. Para penonton di Tribun Raksasa berteriak kaget melihat Bara Sena mampu mengalahkan Dewa Kematian yang terkenal Sakti tersebut. Mereka tak percaya, Dewa Cahaya yang masih berada di Tingkat 15, mampu mengalahkan Dewa Kematian yang setara dengan Dewa Ranah Alam Semesta.Bara melompat mundur menjauh dari ledakan tersebut. Matanya menatap ke depan tanpa kedip. Setelah pasir yang beterbangan jatuh kembali, di depan sana terlihat lubang besar menganga."Kuat...Kuat sekali!" terdengar suara dari dasar kawah baru tersebut.Onimusha melayang ke tepi kawah besar sambil menatap tajam kearah

  • Geger Kahyangan   856.Pedang Kesengsaraan

    Bara Sena berdiri sambil menatap tajam ke arah sosok bertubuh tinggi besar tersebut. Kedua matanya menyala terang pertanda dia tengah siap dengan kekuatan Cahaya miliknya. Sosok bernama Onimusha itu menatap tak berkedip sambil menyeringai."Dewa Cahaya ya? Menarik sekali...Aku pikir Dewa Cahaya sudah tak ada lagi di dunia ini karena kabarnya mereka sudah musnah di Kahyangan Selatan. Siapa menyangka, kalau aku bisa bertemu dengan Dewa Cahaya disini. Kebetulan aku belum memiliki jiwa dari ras kalian," ucapnya.Bara tersenyum sinis."Kau berkata seolah sedang berhadapan dengan Dewa yang lemah. Hei, Oni-oni, kau akan menyesal dengan apa yang kau katakan tadi." ucap Bara kemudian tubuhnya melesat dengan cepat.Wusss!Onimusha terkejut saat tahu-tahu Bara sudah ada di depan matanya dan langsung menghujamkan Pedang Es Abadi kearah dadanya. Onimusha tak tinggal diam. Dia mengangkat pedang besarnya menangkis serangan cepat tersebut.Trang!Bssshhh!Ujung Pedang biru milik Bara menghantam gagan

  • Geger Kahyangan   855.Munculnya Dewa Kematian

    Wusss!Gelombang hijau berbentuk sabit raksasa datang menerjang. Dinding Es Abadi milik Bara menjadi benteng pertahanan pertama yang menerima serangan tersebut. Srak!Dinding es terbelah dengan mudah oleh pukulan Tarian Dewi Kematian. Serangan itu melambat setelah menghantam dinding es. Melinoe dan Macaria terkejut melihat dinding es Abadi milik Bara Sena. Meski serangan mereka berhasil membelah dinding es tersebut, mereka juga menyadari adanya pelambatan pada pukulan Sakti gabungan itu."Mustahil..! Dia hanya berada di Ranah Alam Dewa, tapi bisa dia menggunakan kekuatan es abadi!?" batin Melinoe.Gelombang berbentuk sabit masih terus menderu meski sedikit melambat. Kali ini, dia ditahan oleh benteng api neraka milik Bara Sena. Gelombang tertahan sejenak namun terus berlanjut. Hingga akhirnya, saat gelombang itu menghantam perisai badai, gelombang tersebut pun lenyap begitu saja tak tersisa.Perisai badai milik Bara adalah pertahanan Terkuat selain perisai cahaya. Kegunaan dari peris

  • Geger Kahyangan   854. Tarian Dewi Kematian!

    Bara menghujamkan kepala salah satu Dewi Kematian ke pasir hingga terjadi ledakan beruntun. Kepala Dewi tersebut memang tidak berdampak apa-apa saat di hujamkan ke pasir yang memang tidak memiliki bentuk keras seperti batu. Namun kekuatan api neraka pada tangannyalah yang membuat wanita itu berteriak kesakitan. Karena api itu membakar kepalanya hingga rusak parah dan tentu saja itu sangat menyakitkan. Di mata orang yang melihatnya, Bara terlihat sangat kejam dan bengis saat melakukan hal tersebut.Tiga Dewi yang lain terkejut mendengar Suara teriakan dan ledakan beruntun itu. Namun mereka Tidak bisa berbuat apa-apa karena ledakan cahaya masih membuat ketiganya tak bisa membuka mata. Karena begitu mata mereka terbuka, mereka akan mengalami buta sesaat yang bisa mengakibatkan mereka tak berkutik. Dan itu cukup berbahaya daripada mata terpejam."Sial! Apa yang sebenarnya terjadi!? Siapa yang sedang disiksa oleh orang itu!?" teriak salah satu Dewi Kematian. Dia bernama Melinoe."Dari suar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status