Gandi dan Dara menoleh kearah Gayatri yang baru saja terpekik. Wanita itu pun menunduk dengan muka merah. Sementara Ki Jogo Selaksa nampak tertegun dengan apa yang baru saja Gandi katakan mengenai siapa dirinya kepada Dewa Angin tersebut.
"Jadi, kau adalah menantunya...? Pantas saja Ki Ageng Samudra Biru memperingatkan diriku untuk berhati-hati agar tidak menyentuhmu. Aku malah menjadi semakin penasaran, sekuat apa sebenarnya Batara Geni ini. Meski banyak yang mengatakan dia bisa menaklukkan siapa pun, aku masih belum bisa percaya sepenuhnya sebelum melihatnya sendiri. Setelah aku terbangun dari pertapaan, dunia benar-benar berubah...Tatanan Tiga Dunia juga menjadi lebih teratur dan membaik dibanding saat berada di tangan Siwa." kata Ki Jogo Selaksa."Batara Geni menyeimbangkan semuanya sehingga tiga dunia terbagi rata. Dewa yang memasuki alam manusia, tidak bisa sembarangan mengeluarkan kekuatan. Jika itu terjadi, mungkin saja Hukuman Langit dan Bumi akan menyeranAkhirnya, hari dimana Turnamen Dewa dibuka telah tiba. Semua peserta dari berbagai wilayah mulai berkumpul di satu tempat yang disebut sebagai Gelanggang Dewa. Gelanggang tersebut memiliki ukuran yang sangat besar hingga mampu menampung sedikitnya satu juta penonton yang sebagian besar adalah para Dewa dari berbagai wilayah. Para pendukung kahyangan Selatan sendiri dihadiri oleh Dewa Angin Pawana yang datang bersama Dewa-Dewa lainnya termasuk Dewa Agni dan Dewa Arca. Dari Kahyangan lain juga terlihat beberapa sosok tidak asing seperti Lei Gong dari Utara, Jumong dari Timur.Turnamen Dewa kali ini berlangsung sangat megah dengan nuansa yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh pihak Kahyangan Barat agar membuat semua Dewa terkagum-kagum dengan hasil pekerjaan mereka."HADIRIN SEKALIAN DARI MANA PUN ANDA BERADA. TURNAMEN DEWA YANG SUDAH KITA NANTIKAN SELAMA SERIBU TAHUN INI, AKHIRNYA KEMBALI DIGELAR! DAN PADA KESEMPATAN KALI INI, KAMI SELAKU PENYELENGGARA DARI KAHYANGAN BARAT, DENGAN
Hari itu Bara mendapatkan berita yang cukup mengejutkan dari Ratu Jagat Sukma Geni. Setelah membicarakan formasi yang mampu melemahkan dewa, Sukma ijin pamit kembali ke rumah tempat tinggalnya untuk menemui sang ibu. Disana Bara duduk sendiri sambil merenungkan apa yang sebelumnya dikatakan oleh putri Batara Geni tersebut."Sepertinya aku yang tidak tahu apa-apa mengenai masalah ini. Apakah karena aku tak bisa membantu atau Batara Geni tak ingin masalah ini menjadi semakin besar hingga membuat musuh menyadarinya dan mengubah rencana? Kalau sudah seperti ini, aku juga tak bisa tinggal diam. Formasi itu sangat berbahaya...jika kekuatan Dewa menghilang, Zeus bisa melakukan apa pun yang dia mau." batin Bara lalu dia segera melakukan semedi untuk masuk ke dalam Dunia Penyimpanan miliknya menggunakan tubuh roh.Dalam keadaan seperti ini, Bara membutuhkan bantuan dari orang-orang yang ada bersama dirinya. Dan para pengikutnya saat ini bukanlah orang-orang sembarangan. Rat
Bara membuka kedua matanya. Dia menoleh ke arah kanan dimana beberapa rekannya juga ikut membuka mata. "Kalian sudah bangun. Bagaimana, apakah tidur kalian terasa nyenyak?" tiba-tiba terdengar satu suara. Keempat pemuda itu menoleh kearah yang sama. Disana duduk seorang bocah yang tak lain adalah Dewa Ganesha sambil tersenyum."Sial, kenapa kau tak memberitahu lebih dulu kalau ujian dari Anoman akan berlangsung setelah kami tidur?" tanya Bara."Aku sendiri tidak tahu, semua sudah direncanakan oleh Guru. Tapi sepertinya perjalanan kalian di Kerajaan Jiwa milik Guru berhasil mendapatkan sesuatu bukan?" kata Ganesha."Ya, lumayan lah untuk sepuluh hari di dunia itu..." sahut Bara."Besok adalah pembukaan Turnamen Dewa. Kalian sekarang memiliki waktu untuk meningkatkan kekuatan selama satu hari saja. Persiapkan diri kalian, karena pembukaan besok, akan dimulai dengan babak pertama. Yaitu babak permainan." kata Ganesha."Babak permai
Setelah sepuluh hari sesuai yang disepakati oleh kelima Dewa yang mengikuti ujian dari Anoman, akhirnya mereka pun berkumpul kembali dengan hasil yang berbeda-beda."Sepertinya kalian mendapatkan banyak harta langka," kata Bara sambil menatap kearah empat rekannya."Aku mendapatkan ini," kata Yao Ling sambil menunjukkan benda berupa gada berbentuk labu yang cukup besar."Nama Gada ini katanya adalah Gada Rojapala. Konon senjata ini merupakan ciptaan Dewa di selatan," kata Yao Ling."Aku mendapat ini...Tapi tidak ada yang tahu namanya apa," kali ini Raksa Geni yang menunjukkan harta miliknya. Itu adalah sebuah kitab berwarna emas yang terus menyala."Kitab...? Apakah kau sudah membukanya?" tanya Bara. Raksa Geni mengangguk."Tak ada yang istimewa. Hanya saja, saat aku membuka kitab ini, aku merasa sesuatu masuk ke dalam tubuhku. Dan anehnya, keberadaan Raksasa Argapura tak lagi terasa di dalam tubuhku...Benda ini, seperti men
Sukma Geni terpana melihat apa yang terjadi di depannya Tubuh jiwa Dewa Bumi itu hancur begitu saja sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Ki Sabrang dan semua orang yang ada disana pun nampak ketakutan setelah melihat hal itu."Paman Anoman...Kenapa kau melakukan ini!?" geram Sukma Geni."Kau tahu terlalu banyak Sukma. Masalah ini, kita bicarakan diluar saja. Aku tak ingin manusia ciptaanku banyak mengetahui rahasia yang tak seharusnya mereka ketahui. Karena itu juga akan merugikan mereka. Sekarang karena Pasak Bumi sudah hancur, Batu Bumi dimana Iblis bisa terlahir pun bisa kau hancurkan dengan mudah." terdengar suara menggema di langit namun Ki Sabrang dan orang-orang yang ada disana tidak mendengarnya. Hanya Sukma Geni seorang yang mendengar perkataan tersebut.Sukma mendengus kesal. Dia pun menoleh kearah Ki Sabrang."Ki, bawa aku ke Batu Bumi itu berada." ucapnya datar. Perasaan marah nya masih menyelimuti di dada. Jika dia belum mengeluarkan amarah tersebut, dia belum bisa ber
Sukma Geni terperanjat setelah mendengar nama sosok Dewa yang pernah datang ke desa kecil tersebut dari pria tua yang merupakan kepala suku atau kepala desa di sana."Ganesha!? Mungkinkah dia datang kesini hanya untuk berlatih? Atau Anoman yang menyuruhnya kesini untuk mengambil Batu Bumi namun tidak bisa dia lakukan? Misterius sekali," batin Sukma Geni."Pemuda bernama Ganesha ini berkata bahwa kelak akan ada seorang Dewi yang menjadi penyelamat desa kami...Dan kemungkinan besar itu adalah dirimu Dewi..." kata pria tua itu lagi-lagi membuat Sukma terkejut."Jadi Ganesha sudah meramalkan kedatanganku di tempat ini? Sepertinya apa yang ayah katakan tidak dilebih-lebihkan. Ganesha memang bisa melihat masa depan. Begitu juga dengan paman Anoman. Lalu, kenapa harus menunggu diriku untuk mengambil Batu Bumi itu kalau Anoman saja bisa melakukannya? Atau dia tidak bisa melakukan itu karena satu alasan...? Huh, ada banyak sekali pertanyaan yang ingin aku lontarkan padanya nanti," batin Sukma