Kembali ke Medan Perang Ilusi Lubang Neraka...Badai hitam penyempitan ruang yang pertama mulai bergerak memaksa para peserta turnamen maju ke tempat yang lebih aman. Mereka yang memiliki cairan Sumber Kehidupan masih bisa bertahan dari badai hitam tersebut selama beberapa saat. Namun para peserta itu jauh lebih memilih untuk menjauh dari badai hitam dan menggunakan cairan tersebut di saat-saat terakhir.Di suatu tempat, dimana terlihat danau hitam yang sangat luas, terlihat beberapa sosok tengah berdiri tepat di tepi danau hitam tersebut. Empat orang berdiri dengan mata menatap tajam kearah satu sosok yang terlihat kacau. Dari tampangnya, satu sosok pria muda berpakaian merah itu baru saja mengalami pertarungan Sengit yang tidak seimbang."Cih...kalian bekerjasama untuk melawanku...Apakah Dewa seperti kalian ini layak disebut sebagai Dewa terkuat?" cibir sosok yang tak lain adalah Yao Ling, putra Batara Geni dengan istrinya yang bernama Dewi Ling-Ling."Keturunan Naga Darah yang lang
Kojiro Geni menatap tingkah adiknya yang terasa aneh. Dia juga memperhatikan kekuatan cahaya yang menyelimuti tubuh Tatsuka."Aku merasa tak asing dengan kekuatan ini...Apakah ini kekuatan miliknya? Tapi, untuk apa dia melakukan itu? Meski memiliki hubungan keluarga, kami tetap saja musuh di babak ini...Tak ada alasan baginya untuk melakukan ini. Tapi...Kekuatan cahaya yang begitu kuat, siapa lagi kalau bukan dia...?" batin Kojiro.Sementara itu di luar Lubang Neraka...Kong Li berteriak keras sambil memegangi lehernya. Darah menyembur dari mulut Dewa Gajah Emas tersebut. Beberapa dewa rekannya segera menghampiri Kong Li yang kesakitan."Apakah dia juga dibunuh oleh orang itu...?" bertanya soso wanita berkulit pucat yang tak lain adalah Dewi Phoenix Biru Yukari."Kalau memang dia yang membunuhnya, itu artinya kita semua dibunuh oleh satu orang yang sama..." sahut Aung Ma si Dewa Elang Neraka."Kekuatan jiwanya berada di tingkat y
Tinju Dewa Kerbau Gila Oge meluncur dengan aura kekuatan yang membuat tanah di sekitarnya terangkat ke udara. Sesaat sebelum tinju mengenai tubuh putri Batara Geni, sekelebat bayangan datang dan langsung menendang pergelangan tanganya dengan keras membuat Dewa bertanduk besar itu terkejut sekaligus meringis kesakitan.Lengan Oge nampak menghitam setelah terkena tendangan keras tersebut. Gelombang kekuatan dari tinjunya melesat ke langit dan membelah awan. Kong Li yang melihat rekannya diserang segera datang membantu.Namun tubuh ganda Bara Sena sudah melancarkan serangan jarak jauh lebih dulu. Sinar emas menderu ganas kearah Dewa Gajah Emas yang terkejut dengan serangan tersebut ."Kuat sekali!" seru Dewa Binatang tersebut sambil mengerahkan kekuatan di telapak tangannya yang besar.Dengan satu teriakan keras, Dewa Gajah Emas itu mendorong tinjunya ke depan menyongsong sinar emas yang Bara kirimkan.DUAAARRRRR!!!Ledakan yang luar biasa dahsyat tercipta disana. Tubuh Dewa itu terpenta
Tatsuka mencari-cari dimana keberadaan orang yang sudah menolongnya dari ledakan mengerikan tersebut. Dia sudah curiga dengan perisai cahaya yang tidak asing menurutnya. Karena, yang dia tahu hanya satu orang saja yang memiliki kekuatan cahaya sekuat itu.Namun karena Bara bersembunyi dengan jurus Hantu Menari, tentu saja Tatsuka tak bisa mengetahui keberadaannya. Karena selain tak terlihat oleh mata, jurus itu juga bisa menyembunyikan aura."Dia sepertinya sudah curiga...Tapi, aku akan menunggu lebih dulu." batin Bara sambil terus mengintai dari kejauhan. Awalnya dia tak ingin membantu gadis itu. Tapi entah kenapa tanganya tiba-tiba tergerak secara tak sengaja. Jiwa pahlawannya muncul begitu saja saat melihat keadaan Tatsuka yang sangat genting.Setelah kobaran api dan asap mereda, terlihat lubang besar menganga di bawah Tatsuka. Gadis itu melayang turun dan mendarat di tanah yang telah membentuk cegukan raksasa. Bushimaru yang selamat dari leda
Bara menghentikan laju kudanya didepan Lembah merah yang luas. Dari tempat ketinggian dia bisa melihat sungai hitam luas yang membelah Lembah gersang tersebut."Ada apa Tuan?" tanya Manguntur."Hatiku sedang tak tenang..." kata Bara dingin."Apakah karena gadis tadi?" tanya Manguntur lagi."Lebih baik kau diam sebelum aku menjadikan dirimu kuda panggang..." sahut Bara membuat ciut nyali Manguntur saat itu juga. Dia pun memilih untuk diam tak berani berkata sepatah kata pun.Kedua mata Bara menyapu Lembah luas di depan sana. "Aku bisa merasakan adanya beberapa kekuatan besar yang bersembunyi. Mereka pasti satu kelompok yang ingin menjebak musuh dan menghabisinya dengan cepat." batin Bara sambil menanti apa yang akan terjadi.Dengan Jurus Hantu Menari yang diajarkan oleh istrinya Chang Mei, Bara mengawasi Lembah itu tanpa terlihat oleh siapa pun. Sedangkan Manguntur bersembunyi dibalik batu besar. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Bara melihat seseorang berlari di pinggiran sun
Ezumi melepas cadarnya dan tersenyum manis kearah Bara Sena yang tak percaya, wanita pujaannya ada tepat di depan matanya. Meski hanyalah tubuh ganda, di mata Bara, wanita bernama Ezumi itu tetaplah seorang Kahiyang Dewi. Dewi yang pernah menjadi penyelamat hidupnya."Kau...Kau tubuh ganda miliknya...? Tapi kenapa sebelumnya kau menyangkal...? Lalu, apakah kau tidak bergabung kembali dengan tubuh utama mu?" tanya Bara.Ezumi menggelengkan kepalanya."Tubuh utama, aku menyebutnya kakak Kazumi...Dia tidak memintaku untuk menyatu karena satu alasan. Dan alasan itu adalah ini..." kata Ezumi membuat Bara terharu."Jadi, sebenarnya sejak awal kau sudah tahu siapa aku?" tanya Bara."Tidak...Tubuh ganda yang kakak kembangkan masih terbilang belum sempurna. Dia tidak bisa mengendalikan diriku dari jauh. Kami juga tidak bisa berbagi pandangan satu sama lain sehingga kami sudah seperti dua sosok yang berbeda. Itu sebabnya aku mengalami kemacetan di