Share

Bab 72

Bab 72

Dugh!

Honor pensiun?

Haduh, mati aku! Kenapa Pak Tohir malah bicara soal honor pensiun sih?

"Hmm ... Honor pensiun selalu kukirimkan pada mantan istriku, Pak. Menurutku anakku jauh lebih membutuhkan uang itu daripada saya." jawabku cepat.

Untung aku cepat berpikir ke arah sana. Jadi tidak ketahuan kalo sebenarnya setiap bulan tidak ada yang namanya uang pensiun untukku. Lagipula aku tidak punya anak kan, he ... he ...!

"Oooh, pemikiran seorang ayah yang baik." Pak Tohir menganggukkan kepalanya.

Aku menghela nafas panjang, setidaknya aku bisa membuat

Pak tohir percaya kalau aku memang benar-benar mendapatka uang pensiun setiap bulan. Berbohong memang tidak di larang demi bisa menjaga nama baik diri kita sendiri bukan? Memangnya siapa lagi yang akan menjaga nama baik kita selain dari diri kita sendiri?

***

Pagi ini aku kembali menyetirkan sepeda motor bututku menuju ke kompleks mewah dimana kemarin aku bekerja. Huuh, untuk sementara tidak apa-apa lah aku bekerja seperti ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anissa Bahmed
kok gantung sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status