Home / Rumah Tangga / Gelora Cinta Istri 1 Miliar / Bab 170 : Proses Perceraian

Share

Bab 170 : Proses Perceraian

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-08-09 23:38:31

Aku tak banyak berpikir, langsung kuproses perceraianku dengan Miranda meski siang malam wanita itu terus menerorku.

Ada video rekaman yang diambil Pomo tadi sebagai alasan kuajukan perceraian ini. Semenolak apapun Miranda dia tidak akan bisa mengelak bukti itu lagi.

Untung sekali Pomo berpikir cerdas langsung gerak cepat tidak menyia-nyiakan kesempatan mengambil gambar itu. Tidak akan ada drama-drama lagi untuk bisa bercerai dari wanita itu.

Tinggal mengumpulkan beberapa saksi untuk mendukung mempercepat ketok palu perceraian kami.

Sungguh aku masih berbaik hati tidak menyeret mereka ke kantor polisi dengan kasus perzinahan delik aduan pasal 284. Anggap saja itu kompensasi setelah kupukuli pria pecundang itu sampai hampir pingsan. Biar dia tahu bagaimana kalau berani macam-macam denganku.

“Mas, Dini bisa kok jadi saksi. Kemarin dia cerita pernah mengantar Miranda ke tempat Rendy.” Melati menyahut saat aku mengobrol bersama Pomo di rumah sakit ketika menungguinya.

Ketika aku keluar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   185 : Disindir

    Karena tampak jemu dengan obrolan yang membosankan itu, aku pun memberitahu Bian mau lihat-lihat sekeliling sebentar. Ini pernikahan teman dekatnya, sudah barang tentu dia pasti datang.Saat melamun, tiba-tiba aku bisa mendengar lagi suara yang kini sudah kuhapal walau di luar kepalaku. Dengan nada yang begitu indah di setiap rangkaian kata umpatannya.“Apa kabar, gundik?”Baru kutoleh, dan wanita itu sudah tampak sangat menyebalkan di depanku. Apalagi dia datang bersama kekasihnya itu. Pasti tidak mau kalah pamor karena tahu Bian tentu akan datang bersamaku. “Sayang, inikah wanita yang dulu sempat menaksirmu?” Miranda bergelanyut di lengan Rendy sembari mencibir penampilanku.Ini gara-gara Bian. Lihat, mantan istrinya itu malah punya alasan membullyku.“Ren, jawab kau suka wanita gembrot ini?” Miranda mempertegas agar kekasihnya itu menyahutinya.“Oh, tidaklah, Beb. Ada kau yang lebih seksi untuk apa aku menyukai wanita itu? Cih, melihatnya saja aku jijik, Beb.” Rendy baru berkom

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 183 : Pernikahan Teman

    *"Ini Dokter Andreas, dokter estetika yang baru lulus dari kedokteran Jerman. Sudah punya pengalaman terjun di dunia bisnis kosmetik di Jerman bersama teamnya. Kali ini kuundang dia untuk bekerja sama membuat label kosmetikmu sendiri.”Bian mengenalkanku pada dokter muda yang tampan dengan sikap yang elegan. Aku bahkan sampai terperangah ada pria yang setampan itu.Hanya saja Bian tak akan membiarkanku terlalu lama memandanginya.“Ah, hai dokter? Apa kabar?” sapaku saat Bian menowel lenganku.“Baik, Nyonya. Apa kabar juga?” jawabnya.Kami mengobrol banyak tentang issu-issu yang berkembang seputar permasalahan kulit di klienku khususnya atau pada umumnya pangsa pasar yang harus aku tembus.Kemudian merujuk standar cantik menurut kebanyakan orang Indonesia itu yang seperti apa?Baru kemudian dokter muda itu memaparkan kosmetik yang bagaimana sekiranya dapat menjadi acuan kosmetik produk usahaku sendiri. “Anda punya paket komplet, nyonya. Pak Bian ahli strategi pemasaran yang jitu, Mo

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 182 : Tak Perlu Dipikirkan

    * “Aku diviralin orang? Kenapa?” tanyaku langsung mengambil ponsel Dini.Aku melihat videoku sedang memarahi Tina yang hamil besar itu. Dari sudut pandang ini tentu orang akan melihat bahwa akulah yang salah.“Kok bisa cepat banget, Din. Ini bagaimana?” Aku panik.“Aku diviralin orang? Kenapa?” tanyaku madoh bingung. Langsung kuambil ponsel Dini.Kulihat video aku yang sedang memarahi Tina yang hamil besar itu. Dari sudut pandang ini tentu orang akan melihat bahwa akulah yang salah.“Kok bisa cepat banget, Din. Ini bagaimana?” aku bertambah panik.Apalagi melihat caption di bawah vt yang diunggah itu dengan tulisan, [Geram melihat pelakor ini memarahi wanita yang sedang hamil besar. Tak tega melihat wanita itu menggandeng putranya sambil dimaki-maki]kemudia melihat komentar-komentarnya yang penuh hujatan, mentalku langsung terserang. “Eh? Kok malah aku yang terlihat maki-maki, ya, Din? Sungguh, kejadiannya enggak begitu, kok!” tukasku membela diri.Sebagai orang yang tahu bagaiman

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 181 : Bertengkar Dengan Tania

    Aku melengos menyembunyikan rasa tak percayaku.Kenapa dunia ini sempit sekali?Waktu itu bertemu dengan Miranda, sekarang malah bertemu kakak iparnya yang tak kalah berlidah tajam darinya.“Aku tadi hanya membantunya, lho!” tukasku.“Dasar jiwa miskin. Apa hanya karena sekarang suamimu bukan lagi bos kau bahkan mau memungut kentang goreg milik anak kecil? Kasihan sekali dirimu!”Masih kutahan agar telingaku tebal dan tak perlu membalikkan ucapannya.Tapi dia terus mencecarku. “Kalau suamimu pengangguran, datang pada suamiku dan mintalah pekerjaan padanya. Jangan berbuat memalukan seperti tadi.""Dan asal kamu tahu, kehidupan suamimu hancur juga karena kehadiranmu dalam hidupnya. Coba kalau kau tidak jadi pelacurnya, Bian dan Miranda pasti sudah hidup bahagia sekarang.”Aku tak bisa lagi diam. Kata pelacur yang diucapkannya sungguh membuatku tidak terima.Kuhampiri dia dan kutandaskan, “Mau aku miskin atau tidak, bukan juga menjadi hakmu mengomentari hidup seseorang. Aku miskin jug

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 180 : Hamil Lagi?

    *Aku resah, takut akan hamil lagi karena Bian membiarkan benihnya masuk ke rahimku.Ingat dulu saat aku menolaknya yang tak pakai pengaman, sepertinya setelah itu aku hamil.Jadi hubungan kami yang seminggu lalu itu, mungkin saja kan benihnya sukses menembus sel telurku. Apalagi Bian yang seheboh itu.Karenanya pagi ini aku janji bertemu dokter kandungan untuk berkonsultasi. Memastikan saja hubungan seminggu yang lalu itu saat ini sudah berkembang menjadi janin atau tidak. Dokter pasti bisa mendeteksinya.“Kalau jadi terus mau apa? Orang ada suaminya juga!” Bian bergumam karena aku yang terlalu serius memikirkannya.Bian masih bersedia mengantarkanku. Padahal seminggu ini aku menghukumnya dan tak mau tidur seranjang dengannya.Biar saja! Siapa suruh ceroboh begitu?Tidak kasihan apa dia padaku yang baru tiga bulan lalu melahirkan? Sekarang mau dihamili lagi.Lagi pula, Vier juga masih bayi. Baru 3 bulan dan masih butuh banyak kasih sayang. Kasihan kalau usia segitu aku harus hami

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 179

    “Mas, tirai blackoutnya jangan dibuka, lampunya juga jangan dinyalakan, ya?” Kusampaikan itu karena aku masih insecure kalau Bian lihat body ku yang membengkak ini.Pria itu tak mendengarku. Malahan menggendongku dan mendudukanku di meja lalu kami berciuman mesra.Tangannya sudah dengan terampil melepas bajuku. Kurasakan punggungku yang dingin dan baru kusadari ternyata aku sudah ditelanjangi Bian.Dengan cepat Bian menguasaiku. Aku tak lagi memikirkan bagaimana bentukku dan bagaimana pendapat Bian tentangku. Sentuhan demi sentuhan itu melenakanku. Menarik kembali kerinduan akan gelora cinta selama ini yang selalu meletup-letup di atas ranjang kami.Ketika hasrat kami sudah mulai tak tertahan lagi, Bian menggendongku untuk berpindah ke tempat tidur. Dengan hati-hati Bian merebahkan tubuhku di tempat itu.Mungkin dia hanya ingin aku nyaman jadi memilih penyatuan kami dengan gaya konvensional ini. Aku di bawah dan dia di atas yang mendominasi.Perlakuannya lembut dan penuh hati-ha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status