Visual Claus Collin sudah ada ya~~
Angela terkejut ketika mendengar kabar Travis telah siuman pagi tadi. Apa mungkin karena suara keras Claus semalam berhasil mengguncang emosi Travis di alam bawah sadarnya?Entahlah … yang jelas, Angela merasa lega. Setidaknya, Travis masih hidup setelah apa yang dilakukan Collin padanya.Namun, begitu melihat pria itu membuka mulutnya, Angela ingin membungkam mulut Travis dengan bantal.“Ratuku, jangan marah-marah dengan rakyat kita.” Claus memeluk Angela sambil melirik dan menyeringai pada Travis. “Kasihan dia nanti pingsan lagi karena kau membentaknya.”Travis Wood menghela napas kasar. Dia sudah mendengar kondisinya dari dokter, dan kedua orang itu semakin memperburuk suasana hatinya. Meskipun begitu, Travis tak marah pada Angela maupun Claus. Dia sudah mendengar jika pihak Claus dan Duke berebut membiayai pengobatannya, tanpa tahu-menahu tentang perbuatan Collin.“Angela … aku minta maaf … atas semua perbuatanku,” lirih Travis. Bibirnya yang kering dan pecah-pecah gemetar menguc
Sekarang, Collin benar-benar tahu semua makna ucapan Jolie. Wanita itu mencoba menolaknya secara halus agar tak menyinggung perasaannya. Pada akhirnya, Jolie sudah tahu semua perbuatan Collin, dan itu menjadi senjata untuk menolaknya dengan tegas.“Aku melakukan semua itu demi kau, Jolie,” ucap Collin dengan suara serak, memohon dengan tatapan matanya.Seluruh keluarga Smith memojokkannya. Ibu yang sangat dia sayangi menangis karena ulahnya. Dan kini, Jolie malah menolaknya.Collin sungguh tak bisa menerima keputusan Jolie!“Tidak. Kau melakukan itu demi dirimu sendiri.” Ekspresi Jolie menjadi dingin. “Kalau kau melakukan itu demi aku, seharusnya kau memberiku kesempatan untuk mengatakan perasaanku kepada Claus. Kau malah merebut kesempatan itu dariku. Kau sudah merusak masa depanku!”Suara Jolie bergetar hampir menangis. Jolie akhirnya menumpahkan semua isi hatinya.“Tadinya, aku ingin kita berteman seperti biasa. Tapi, sepertinya sekarang tidak bisa lagi. Kau benar-benar pria yang
“Apa yang kalian lakukan di tempat ini? Jangan mengganggu pengunjung lain yang akan ke toilet!” sergah Billy Volker.Collin menunduk ketika Billy berdiri di dekat Duke, tepat di hadapannya. Nyali Collin tiba-tiba menciut. Rupanya, Billy masih berhasil mengintimidasi Collin biarpun dia sudah mengumpulkan semua tekad dan keberanian.“Collin Smith, apa lagi yang akan kau lakukan? Apa kau berniat mencelakai Duke karena tidak berhasil menabrakku malam itu?” Collin mengepalkan tangan. Dia tahu jika Billy sengaja mengatakan itu di depan Jolie.Wajah Collin merah padam. Dia yang seharusnya menjelaskan semua yang terjadi pada Jolie, sekaligus mengungkap kesungguhan hatinya.Kenapa dua pria Volker ini selalu merusak rencananya?!“Menabrak Paman Billy? Apa itu benar?” Jolie pura-pura tak tahu, mendesak Collin supaya mengatakan dengan mulutnya sendiri.“Tidak. Malam itu aku sedang mabuk dan tidak menyopir dengan benar.” Collin diam-diam menghela napas panjang untuk menenangkan diri, kemudian mel
Kelopak mata Jolie melebar. Dia jelas tahu kesepakatan Asher dan ayahnya, tapi kenapa Adam ikut campur ke dalam masalah ini?“Papa dengar, kau sempat bertengkar dengan Duke karena tidak percaya informasi tentang Collin.” John menjeda ucapannya. “Semua yang dia katakan benar. Selain itu, Collin juga berusaha mencelakai mantan tunangan Angela dan Billy.”“Maaf, Sayang, kami akhir-akhir ini sibuk sampai tidak sempat bicara denganmu dengan serius. Sampai kami menitipkanmu pada Billy agar Collin tidak bisa mengganggumu,” imbuh Lyra, ibu Jolie.…“Aku … akan ke toilet dulu.” Jolie masih sulit percaya dan melarikan diri dari percakapan mereka.Jolie menatap cermin, memantulkan wajahnya yang tampak pucat. Setelah John memberi tahu semua kejadian yang dilakukan Collin, dia merasa mual.“Mustahil …,” gumamnya.Collin selalu mengungkapkan perhatian dan kasih sayangnya dengan sungguh-sungguh. Namun, Jolie selalu memperlakukan Collin, Claus, dan Duke dengan cara yang sama meski dalam hatinya mengi
Keputusan Adam Smith yang masih bertentangan dengan Asher dan John Foster telah sampai di telinga Collin. Pria itu baru saja mendapatkan informasi dari orang kepercayaannya, kemudian bangkit dari kursi kebesarannya.Collin sempat ragu pada perasaannya sendiri. Setelah mendengar informasi itu, dia kembali bersemangat dan yakin.“Akhirnya … Aku selalu percaya kalau kau pasti akan menjadi milikku, Jolie.”Collin keluar dari kantor selagi menghubungi Jolie. Dia ingin melamar Jolie sebelum orang tuanya memberi tahu keputusan itu.Namun, Jolie masih tak menjawab panggilannya. Ponsel Jolie saat ini berada di saku Duke Volker.“Duke, apa ponselku sudah diperbaiki?”Jolie ikut dengan Duke ke perusahaan. Dia akan bertemu orang tuanya bersama Duke.“Belum. Pakai saja ponsel yang kemarin aku belikan,” balas Duke tanpa mengalihkan pandangan dari dokumen yang sedang diperiksa.Jolie mencebik. “Tidak ada satu pun kontak temanku di sini! Aku bahkan tidak bisa menghubungkan dengan emailku. Kenapa juga
Collin tak tahan lagi dengan permusuhan yang ditunjukkan keluarganya. Lana pun marah padanya setelah tahu jika dia berusaha menabrak Billy, sosok yang selalu dipanggil Lana dengan sebutan calon papa mertua.Akhirnya, dia memutuskan untuk bicara dengan Claus. Mereka biasanya berbagi pikiran dalam setiap permasalahan.Setidaknya, Claus bisa percaya dan mendukungnya. Bagaimanapun juga, mereka adalah saudara kembar. Claus seharusnya bisa melihat dari sudut pandangnya.“Aku sedang sibuk. Lain kali saja.” Claus bahkan menoleh ke arah Collin, melanjutkan perjalanan.Collin mengepalkan tangan, geram dengan sikap Claus. “Apa kau juga menganggap perbuatanku salah? Kalau bukan karena aku, kalian tidak mungkin menikah atau hanya berkenalan. Bukankah kau seharusnya berterima kasih padaku?!”Angela menggeleng-geleng tak percaya. Jika bukan karena Collin saudara suaminya, dia mungkin sudah memakinya.Claus pun hanya berlalu, tak menjawab satu pun pertanyaan saudara kembarnya.***“Claus, sebaiknya k