Share

Chapter>23.

last update Huling Na-update: 2025-10-18 10:02:59

Beberapa jam Rasya menatap layar monitor CCTV di belakang kosan Gea, dengan mata yang tak berkedip, berusaha menangkap setiap gerakan yang terekam. Jari-jarinya gemetar saat akhirnya sosok Bu Gea muncul, digandeng paksa oleh seorang pria yang tak lain adalah suaminya, disertai sosok wanita paruh baya yang menatap dingin. Nafas Rasya tersengal ketika melihat mereka berjalan cepat meninggalkan area kosan.

Menarik kasar Gea.

Dengan langkah tergesa, Rasya menghampiri Jonathan. “Tuan! Tuan! Gawat, Bu Gea dibawa pergi oleh suaminya dan seorang ibu-ibu,” lapornya dengan suara bergetar.

Jonathan segera menoleh, wajahnya berubah tegang, alisnya mengerut dalam-dalam. “Suaminya? Dibawa kemana?” tanyanya cepat, nada paniknya sulit disembunyikan.

Rasya menelan ludah, “Sepertinya mereka menuju rumahnya Bu Gea, Pak.”

Mata Jonathan membara, rahangnya mengeras. “Brengsek,” geramnya, tangan kanan mengepal kuat hingga urat-urat di tangannya menonjol.

Tanpa ragu, Jonathan langsung memerintahkan Rasya, “A
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>89.

    BRENGSEK! LEPASIN GUE SIALAN!" Raungan Selly memecah kesunyian lorong, suaranya serak karena terus memberontak. Tiga pasang tangan kekar mengunci pergelangan dan lengannya, menyeret paksa tubuhnya yang melawan ke tengah ruangan. "JANGAN MAIN-MAIN YA SAMA GUE SETAN! LEPASKAN! LEPASKAN!" Setiap kata terlempar dengan getar kebencian yang murni.Cengkeraman pada lengannya mengeras, seolah berusaha meremukkan tulangnya. Selly meludah, matanya liar mencari celah untuk meloloskan diri, namun sia-sia. Para penjaga itu seolah patung batu tak tergerak.PLAK!Suara tamparan itu begitu nyaring, memantul dari dinding semen yang dingin. Kepala Selly terlempar ke samping, rasa panas dan denyutan seketika menjalar di pipinya. Bintang-bintang kecil seakan meletup di retinanya, dan rasa logam darah memenuhi mulutnya."ANJING!" Selly sontak menjerit, kata umpatan yang tajam itu keluar tanpa sempat ia tahan.Andre, pria bertubuh paling besar dengan rahang persegi, menarik tangannya yang memerah. Matanya

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>88.

    Di luar ruang perawatan intensif tempat Gea terbaring, Rasya berdiri terpaku di koridor yang sedikit lengang. Udara malam yang sejuk menusuk kulitnya, membawa aroma antiseptik rumah sakit yang kental. Matanya, yang biasanya tajam dan penuh perhitungan, kini memancarkan kecemasan yang tersembunyi. Ia menggenggam ponselnya erat-erat, cahaya layarnya memantul tipis di wajahnya yang tegang. Ia sedang berbicara dengan salah satu anak buah terpercaya Jonathan."Oke, sekarang nona Selly ada di mana?" desis Rasya, suaranya pelan namun penuh otoritas, khawatir suaranya akan menembus pintu ruang rawat Gea yang kedap."Selly ada sama Andre sekarang, dia sudah diamankan," jawab suara di seberang, nadanya lega bercampur kepastian.Alis Rasya terangkat sedikit. Ini adalah kabar baik yang sudah lama ditunggu tuannya. "Jaga nona Selly! Jangan sampai dia lepas... Tuan sudah benar-benar menunggu hal ini." Ada penekanan kuat pada kata 'lepas', karena Selly adalah kunci dari segala kekacauan yang terjadi

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>87.

    Dinding putih ruang perawatan VIP itu menjadi saksi bisu atas penantian yang menyiksa. Sudah dua hari sejak insiden mencekam itu, namun Gea masih terperangkap dalam alam bawah sadarnya. Tubuhnya yang biasanya memancarkan aura ceria dan penuh kehidupan, kini terbaring kaku, dikelilingi oleh detak ritmis alat-alat medis yang menjadi penanda rapuh bahwa nyawanya masih ada. Selang infus terpasang di pergelangan tangannya, sementara monitor menampilkan garis-garis elektrokardiogram yang naik turun, menggambarkan perjuangan sunyi di dalam diri gadis itu.Jonathan, sang penguasa yang biasanya dingin dan tak tersentuh, telah berubah menjadi penjaga yang setia dan gelisah. Sejak kemarin, ia praktis menjadikan lorong di depan ruang perawatan Gea sebagai singgasananya. Pakaiannya tampak kusut, dan matanya memerah karena kurang tidur, namun ia tak beranjak. Dokter belum mengizinkannya masuk; larangan itu terasa seperti hukuman yang semakin menggerogoti kesabarannya.Tiba-tiba saja Rasya asiste

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>86.

    Luka-luka yang menggerogoti sekujur tubuh Gea bukan hanya sekadar cedera fisik; mereka adalah peta penderitaan yang kini membawanya ke jurang kritis. Tiap helai kulitnya, kini diselimuti oleh warna lebam keunguan dan goresan-goresan merah, memancarkan kegetiran yang seolah merasuk ke dalam jiwanya. Nafas Gea, yang sejak tadi tersendat-sendat seakan berjuang melawan hantu yang mencekik, kini tiba-tiba berhenti. Alarm mesin monitor jantung yang semula berdetak stabil berubah menjadi garis lurus nan memekakkan, memicu kepanikan senyap di ruang perawatan intensif itu.Dokter dan perawat sigap bergerak cepat, seolah tersengat listrik. Dengan gerakan terampil, sebuah alat bantu nafas, yang bentuknya dingin dan impersonal, langsung dipasang, menopang paru-paru yang kini terlalu lelah untuk berfungsi. Kini, Gea terbaring di tengah gugusan selang, kabel, dan jarum infus—sebuah patung hidup yang sepenuhnya bergantung pada teknologi medis. Wajahnya pucat pasi, hanya bisa dihiasi oleh kepulan uap

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>85.

    Jonathan merasakan dinginnya tubuh Gea menembus kain tipis kemejanya, dingin yang menyesakkan, jauh lebih menusuk daripada angin malam yang menerpa jendela mobil. Setiap langkahnya, mulai dari ambang pintu gedung tua yang berbau debu dan pengkhianatan, hingga ia memosisikan Gea dengan hati-hati di kursi belakang mobil, terasa seperti mengangkat beban duka yang tak terperikan. Ia tidak lagi peduli pada rasa sakit di punggungnya atau lumpur yang mengotori celananya; satu-satunya fokusnya adalah detak jantung rapuh di dekapannya.Gea. Wajahnya yang biasa cerah kini pucat pasi, seperti porselen yang retak. Di balik kotoran dan noda darah yang samar, kulitnya terlihat transparan. Rambutnya yang seharusnya berkilauan kini lepek dan kusam, menutupi sebagian dari mata yang terpejam damai—kedamaian yang mematikan.Ia memangku tubuh Gea. Posisinya canggung dan menyakitkan, tapi ia tidak akan melepaskannya. Tangan kirinya memeluk pinggang Gea, menopang agar tubuh itu tidak tergelincir, sementara

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>84.

    Garel melangkah dengan langkah tergesa namun terkontrol, siluetnya yang tinggi dan tegap memasuki ruang kerja Jonathan yang didominasi kaca dan pemandangan cakrawala kota. Aura kemenangan jelas terpancar dari setiap gerakannya. Jonathan, yang sedetik sebelumnya tampak tegang, kini bersandar di kursi eksekutif-nya, senyum tipis yang penuh rahasia mulai terukir di bibirnya."Tuan," ujar Garel, suaranya tenang, memotong keheningan mahal di ruangan itu. "Anda tidak perlu khawatir dan panik. Dokumen yang dicuri oleh Nona Selly... itu adalah dokumen palsu perusahaan ini, apakah Anda lupa? Dulu, Anda sengaja menaruh dokumen palsu itu di dalam laci ruang kerja Anda. Skema cadangan yang brilian.”Garel menggelengkan kepala, ada nada hormat yang mendalam terhadap kecerdasan atasannya. "Justru di sini kitalah yang menang dalam pertarungan, Tuan. Perusahaan keluarga Nona Selly hampir runtuh total. Dari 100% kepemilikan menjadi 0%. Semua saham kepemilikan sudah jatuh di tangan Anda, Tuan, dan seka

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status