Share

Bab 17

“Kalau Keenan ternyata sudah ingat tentang saya, kamu gimana?”

“Kamu yakin? Atau harapanmu aja?”

    Devina menghela nafas panjang, detik berikutnya tangan Sena sudah mengelus punggung tangannya erat.

“Saya tahu perasaanmu belum ada, tapi saya janji bakal bikin kamu nyaman, Dev,”

   Devina diam, ia harus memilih sekarang juga. Antara ia menanti ingatan Keenan hingga kembali atau menjalani kehidupan baru dengan Sena.

“Dev..,”

“Iya, Sena. Saya mau,” ujar perempuan itu akhirnya.

    Semoga ini bukan keputusan yang salah, ia berharap ini yang terbaik untuk semua orang. Untuk dirinya dan sosok-sosok yang disayanginya.

Dua Hari Kemudian...

“Makan nggak bagi-bagi,” Alastair menepuk pundak Elenio.

“Kalau gue keselek gimana anjir,” Elenio misuh-misuh.

“Makannya kalau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status