Share

Bab 2

Penulis: Suwanty
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-21 17:30:57

Di saat bersamaan dengan perginya Tomy, Raydha bergegas ke arah toilet untuk membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya.

Raydha sendiri sudah tau di mana letak toilet tersebut, karena saat pendaftaran dia sudah pernah pergi ke toilet kampus.

Setelah beberapa lama Raydha akhirnya selesai dengan semuanya dan dia bergegas menghapiri senior dan teman satu angkatannya. 

"Bagus, Kurang dari 10 menit. sekarang kamu berlari mengelilingi lapangan 5 kali!" Ucap Tomy sambil mengerakkan jarinya menunjuk area lapangan yang sangat luas itu.

Di saat bersamaan dengan Tomy mengucapkan itu semua mata tertuju kepada Raydha. Tidak hanya teman satu angkatannya, para senior pun juga.

"Apa itu pria yang tadi?" tanya salah seorang senior Raydha ke pada teman di sebelahnya. 

"Sepertinya Iya, setelah Dia membersihkan dirinya kelihatan sangat tampan!" jawab wanita yang satunya lagi sambil tersenyum kagum dengan ke tampanan Raydha.

Di saat itu pun Raydha mulai meletakan ransel yang dia bawa dan langsung berlari mengitari lapangan tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan dua wanita yang tadi, Intan selaku senior yang tadi sudah sedikit melihat jijik terhadap Raydha sedikit terkesan dengan penampilan Raydha, dan Terus melihat ke arah Raydha.

Saat melihat teman-temannya yang sepertinya sangat mengagumi dan menyukai Raydha, Tomy sedikit terbakar cemburu. dan itu semakin memuncak saat dia melihat Intan ikut-ikut  menatap Raydha tanpa henti.

Tersirat di fikiran Tomy untuk mengerjai Raydha nanti.

"Sial, apa bagusnya si anak itu dari aku? paling hanya modal paras doank, dan aku yakin dia tidak bisa apa-apa. Bahkan hanya mahasiswa yang miskin!" Ucap Tomy dalam hati karena tadi sempat melihat sepeda motor yang di kendarai Raydha sambil menatap geram kepada Raydha yang sedang berlari mengeliling lapangan atas perintahnya.

    Setelah beberapa saat akhirnya Raydha selesai melakukan hukumannya dan dia kembali menghadap Tomy dan senior lainnya.

Sambil mengatur nafas yang tidak beraturan. Raydha berdiri di depan kakak seniornya.

"Sudah kak!" Tutur Raydha dengan nafas yang masih belum beraturan.

"Jika lain kali kamu masih telat saat teman kamu sudah kumpul. kamu akan mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi dari saya. kamu mengerti!" tegas Tomy dengan nada mengingatkan.

"Iya kak!" 

"Sekarang masuk barisan dan gabung dengan teman-teman mu!" Suruh Tomy 

Raydha pun mengangukan kepalanya dan bergegas bergabung dengan teman-teman barunya di kampus barunya.

"Baiklah, Sepertinya sudah lengkap sekarang. Saya tidak ingin kejadian seperti tadi terulang lagi. Dan jika masih terulang, saya tidak segan-segan untuk menghukum kalian. Ini untuk siapa saja dari kalian!" Ucap Tomy di depan adik juniornya dengan nada yang tegas.

"Siap kak!" jawab junior dengan serentak.

"Untuk Ospek tahun Ini akan di adakan selama 3 hari 3 malam. jadi kalian tidak di perbolehkan untuk pulang ke rumah kalian, dan untuk ke depannya kalian juga sudah tau bahwa di sini wajib untuk tinggal di asrama tanpa terkecuali. kalian hanya boleh pulang d saat hari libur saja!"  

Semua mahasiswa dan mahasiswi mendengarkan dengan serius. dan tidak ada yang berani mengabaikannya.

"Satu hal lagi, karena kalian masih baru Saya akan memperkenalkan semua senior yang ada di sini termasuk saya sendiri agar kalian bisa mengenal kami!" ucap Tomy 

"Saya sendiri Tomy, Saya selaku ketua pelaksanaan Ospek kalian. Di sebelah kanan saya ada Intan selaku wakil ketua. dan yang di sebelah Intan ada Nadia,, Asty,, hilda,, Novia dan Jasmin!"

"Di sebelah kiri saya ada Aldo, Dimas, Mexy, Sofiyan, Deny dan Faisal. Mereka semua Panitia untuk acara ini!" 

Seluruh Junior masih menyimak apa yang di ucapkan Tomy.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Genius Man   Bab 17

    Setelah keluar dari ruangan tersebut, Raydha berjalan menghampiri Lidya. dengan raut wajah yang sedikit menakutkan.Melihat raut wajah Raydha dengan mata sedikit memerah. Tak ada satu pun di antara temen-temen Nadia yang berani menyapa Raydha."Bisa antar aku pulang sekarang?" ucap Raydha!"Iya, ayo kita pulang!" jawab Lidya yang tidak ingin bertanya akan sesuatu yang sudah terjadi di ruangan tersebut."Kami pulang dulu ya semua, terima kasih untuk pestanya!" Ucap Lidya.Semua yang berada di antara mereka hanya terdiam melihat mereka. begitu juga dengan Tomy.Nadia yang melihat Raydha mengajak Lidya pulang terlihat sedikit kesal."Berarti tadi Raydha dan Lidya pergi kesini bersama-sama!"Gumam Nadia dalam hati.Setelah berbicara dengan Lidya, Raydha langsung berjalan keluar tanpa mengucapkan kata permisi kepada yang lainnya. dengan di ikuti Lidya di belakangnya."Sepertinya telah terjadi sesuatu di dalam ruang

  • Genius Man   Bab 16

    "Maksudnya apa? kabar apa? tolong jawab jujur!" jawab Raydha dengan tangan mengepal. Setelah melihat dan mendengar ucapan Raydha, Arnold sejenak terdiam. "Sepertinya Tuan muda tidak mengetahui kabar tentang kedua orang tuanya" gumam Arnold dalam hati sambil melihat ke arah pria lainnya. "Tuan Arnold?" Ucap salah seorang pria dengan sedikit angukan kepala yang merupakan patner bisnis Tuan Arnold . Angukan tersebut menandakan untuk Tuan Arnold bisa menceritakan semuanya kepada Raydha. Pria tersebut adalah Aldo smurt! Aldo Smurt termasuk kedalam orang-orang kepercayaan keluarga Case. Dia juga sangat menghormati keluarga Case. Setelah melihat angukan Aaldo Smurt, Arnold pun memberitahukan semuanya kepada Raydha tentang hal yang menimpa orang tuanya. "Sebenarnya Tuan dan Nyona Case mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang ke sini! akan tetapi, sampai saat ini kami belum menemukan jasadnya. Kami tidak tau apakan Tuan dan Nyonya Ca

  • Genius Man   Bab 15

    Sementara itu di ruangan VIP yang telah di masuki Raydha. Terlihat beberapa pria berjas hitam lainnya. Mereka tidak terlihat seperti orang biasa. Dan sepertinya mereka sangat berpengaruh di kota itu, melihat setiap pria yang duduk di kursi masing-masing di jaga setidaknya 2 orang pengawal dengan tubuh yang besar. Melihat suasana yang seperti itu, mendadak wajah Raydha sedikit pucat. dari pertama kali dirinya memasuki ruangan VIP tersebut, tidak ada sepatah kata pun yang berani dia ucapkan. Semua mata yang ada tertuju padanya. "Silahkan duduk!" ucap Tuan Arnold mempersilahkan Raydha duduk di kursi yang baru saja di siapkan oleh salah satu pengawal Tuan Arnold. "I...iya Pak!" jawab Raydha dengan nada suara menahan ketakutan. "Ada apa ini? dan siapa mereka? mengapa pria tua ini membawa aku kesini?" gumam Raydha dalam hati. "Siapa anak muda ini Tuan Arnold?" tanya salah seorang pria. "Sebentar, aku juga ingin memastikannya" jawab A

  • Genius Man   Bab 14

    Akhirnya lagu yang dinyanyikan Raydha pun selesai. Bersamaan dengan selesainya lagu yang dia nyanyikan terdengar riuh suara tepuk tangan tamu yang ada. "Lagi...lagi..!!" teriak beberapa tamu yang ada di depan pangung cafe. Tak berselang lama, seseorang berjalan menghampiri Raydha dengan setelan Jas serba hitam. Tidak ada dari teman-teman Anggun dan Lidya yang mengenali siapa pria tersebut. "Kamu punya waktu sebentar? saya ingin berbicara!" Ucap pria tersebut. Sedikit heran terpancar di wajah Raydha, begitu juga dengan tamu-tamu yang ada di sana. "Iya, boleh pak" jawab Raydha sambil meletakan gitar yang dia gunakan tadi. "Silahkan ikuti saya ke dalam" sambung pria tersebut mempersilahkan Raydha. Setelah itu, pria tersebut berjalan memasuki ruang VIP yang ada di cafe tersebut. di ikuti Raydha yang berjalan di belakangnya. "Siapa pria tua itu?" tanya Nadia berbicara kepada Intan yang melihat ke arah Raydha dan pria tua ter

  • Genius Man   Bab 13

    "Ayolah Ray, anggap aja kado untuk Anggun!" ucap Intan yang berdiri di sebelah Nadia.Mendengar ucapan Intan, Tomy tanpa sadar mengepalkan tangannya."Baiklah!" ucap Raydha yang langsung berdiri dan berjalan ke arah pangung cafe.Terlihat raut bahagia di wajah Anggun. Akhirnya acara ulang tahunnya bisa berlanjut dengan baik."Tamu yang kamu tunggu tadi bagaimana ?" tanya Agnes"Sepertinya tidak akan datang. Tamu yang aku harapkan sesungguhnya adalah salah satu pemain band yang akan mengisi acara ini" jawab Anggun dengan nada sedikit kecewa."Sudah jangan di fikirin, mungkin dia lagi ada keperluan yang lebih penting. Sekarang kita lihat aja penampilan teman kampus Lidya" ucap Agnes sedikit menghibur sahabatnya."Itu Raydha sudah mulai" ucap Lidya yang langsung berjalan kedepan pangung untuk melihat Raydha lebih dekat lagi."Selamat malam semuanya, nama saya Raydha. Di sini saya hanya penganti band yang tidak bisa hadir. jika nan

  • Genius Man   Bab 12

    Di sisi lain Nadia sedikit gugup saat melihat Raydha, sementara Raydha sendiri sibuk dengan handphone yang dia pegang."Baiklah semuanya, Silahkan nikmati apa yang sudah di sediakan. Malam ini kita pesta" teriak Anggun sambil mengangkat kedua tangannya di atas.Semua tamu yang hadir bergiliran mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan hadiahnya. Kemudian mereka melanjutkan pestanya."Bukankah kita seharusnya tiup lilin dan potong kue dulu sebelum pesta?" tanya Agnes sedikit heran."Seseorang yang sedang aku tunggu belum datang, tunggu sampai dia datang dulu" jawab Anggun.Saat mereka sedang asik-asiknya menikmati pesta. Tiba-tiba seseorang pria paruh baya berjalan naik ke atas pangung cafe."Selamat malam semuanya, selamat datang di cafe kami..!!" ucap pria paruh baya tersebut."Selamat malam" jawab beberapa tamu yang hadir."Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menyewa cafe kami ini. akan tetapi say

  • Genius Man   Bab 11

    Berselang beberapa saat, mereka pun tiba di cafe tersebut. Terlihat banyak sekali pengunjung yang berada di cafe itu dan sebagian besar adalah teman-teman Lidya. Ternyata, salah satu teman Lidya sedang merayakan ulang tahun di cafe tersebut. dan dia mengundang semua teman-teman SMA nya termasuk Lidya. Saat Raydha dan Lidya hendak masuk ke dalam cafe, terdengar seseorang memanggil Lidya. "Lidya" suara yang sangat tidak asing bagi Lidya. Lidya membalikan tubuhnya dan melihat kearah datangnya suara tersebut. Terlihat 1 orang pria dan 3 orang wanita berjalan menghampiri Lidya dan Raydha. "Oh kalian" ucap Lidya. Mereka adalah teman sekaligus sahabat baik Lidya saat masih SMA. "Kamu baru datang Lid? yang di sebelah kamu itu siapa?" tanya seorang pria tubuh yang lumayan besar. "Iya aku baru saja tiba, oh ini kenalin teman kampus aku, namanya Raydha!" Ucap Lidya mengenalkan Raydha kepada teman-temannya.

  • Genius Man   Bab 10

    "Ya sudah kamu istirahat, besok pagi kamu harus pergi lagi ke kampus"! sambung Oma."Iya Oma"! sambil membalikan tubuhnya Raydha berjalan kearah kamarnya.Sesampai di dalam kamar, saat dirinya hendak naik ke atas tempat tidur, perhatiannya teralihkan oleh suara telepon gengam yang dia letakan di atas meja."Kriiinng... kringgg...kriiinggg...!""Hallo... ini benar Raydha? terdengar suara seorang gadis dari dalam telepon."iya, ini siapa?" tanya Raydha"Ini aku Lidya, kamu belum tidur Ray?" jawab Lidya"hem Lidya...!! belum, ada perlu apa Lid?""Gini Ray, kalau kamu lagi tidak sibuk aku mau ajak kamu keluar untuk jalan-jalan. Lagi pula besok kita sudah masuk kampus dan tidak bisa keluar lagi" ucap Lidya dengan nada sedikit memohon."Bagaimana ya, sejujurnya aku sedang tidak ingin kemana-mana. Ya sudah, kamu jemput aku ya, motor sudah aku simpan!" jawab Raydha"Iya, kamu share location ya. Aku jemput kamu

  • Genius Man   Bab 9

    "Mereka ngapain si?" gumam Nadia sambil mengepalkan tangannya.Raut wajah Nadia seperti terbakar cemburu. Dia sepertinya sangat kesal melihat Lidya yang mendekati Raydha. kekesalan Nadia semakin memuncak saat melihat mereka saling bertukaran senyuman dan saling berjabat tangan yang menandakan mereka semakin dekat.Melihat paras Lidya yang sangat cantik. wajar saja jika Nadia menaruh cemburu kepada Lidya. Karena dia yakin Raydha juga pasti suka dengan Lidya."Perasaan apa ini?""Sadar Nad, kamu baru kenal dan belum tentu dia juga suka dengan kamu!" gumam Nadia terus meyakinkan dirinya.Perlahan Nadia membalikan tubuhnya seperti ingin meninggalkan sisi lapangan."Kamu mau ke mana?" tanya Intan"Aku mau ke toilet sebentar!" jawab Nadia terus berjalan menjauhi keruman.Melihat ada yang aneh dengan sahabatnya. Intan mencoba melihat sekelilingnya. karena sebelumnya setiap Nadia ingin ke toilet, Nadia selalu mengajak dirinya. Da

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status