Share

Bab 4

Author: Suwanty
last update Last Updated: 2021-06-23 13:24:37

Setelah tiba di kamarnya, Raydha bertemu dengan 3 orang pria yang saling berjabat tangan. Ya, Mereka sedang berkenalan. Mereka adalah teman sekamar Raydha.

Melihat Raydha yang berada di depan pintu. salah seorang pria tersebut memanggil Raydha.

"Hey, bukankah kamu yang tadi terlambat datang? ternyata kita satu kamar!" ucap pria tersebut dengan tawa sambil menghampiri Raydha.

"Iya!" Singkat dari Raydha yang masuk ke dalam dan  langsung menghampiri tempat tidurnya.

" Perkenalkan nama aku Andi! kalau yang kelihatan seperti kutu buku itu Ahmad dan yang di sebelahnya Riko. Nama kamu siapa bro?" Ucap Andi sambil memperkenalkan temannnya yang lain. Andi merupakan anak yang sangat mudah bergaul.

"Raydha!" tegas Raydha yang langsung berbaring di tempat tidur.

"Mungkin Raydha kelelahan Bro! Sudah biarin dia istirahat. Sambung Ahmad sengaja memotong karena melihat sifat Raydha yang mungkin akan membuat Andy tersulut emosi.

Di sudut lain Riko hanya menyimak percakapan teman-teman sekamarnya. dan melihat ke arah Raydha yang kelihatan akan tidur.

"Ayo kita istirahat,nanti malam pasti tidak kalah capeknya!" ujar Ahmad seraya tidak ingin teman satu kamarnya berkelahi.

Setelah mendengar ucapan Ahmad, Andy dan Riko pun naik ke tempat tidurnya untuk istirahat sejenak.

"Bangun... bangun Ray...!" Seru Ahmad membangunkan Raydha.

Perlahan Raydha membuka matanya.

"Hemz! Ada apa?" tanya Raydha.

"Sebentar lagi kita kumpul, Kamu tidak bersiap-siap?" ucap Ahmad.

Setelah medengar ucapan Ahmad. Raydha terbangun dan duduk sejenak. "Ternyata sudah lama aku tertidur!" Gumam Raydha dalam hati. sebelum akhirnya menuju kamar mandi dan bersiap-siap.

"Iya terima kasih" jawab Raydha.

Setelah selesai mandi Raydha melihat di kamarnya sudah tidak ada teman-temannya. Dia pun menganti pakaian serba hitam yang membuat Raydha lebih menawan dengan pakaian yang di kenakan. Dia pun bergegas menuju Aula kampus.

Sesampainya di pintu Aula, Semua mata tertuju pada Raydha. Sebagian besar melihat sosok pria yang sangat berkarisma. tetapi ada juga yang melihat Raydha dengan tatapan kekesalan karena Raydha berhasil menarik perhatian para gadis yang ada di Aula ketika itu.

"Lagi-lagi kamu! Cepat masuk ke barisan" dengan tatapan geram Tomy melihat ke arah Dikha.

Dengan kedua tangan di masukan kedalam saku, Raydha masuk ke barisan teman-temannya. tatapan mata Nadia tidak  lepas dari Raydha begitu juga yang lainnya.

"Lumayan juga junior kita tahun ini,Ucap Intan kepada sahabatnya Nadia dengan senyum tipis.

Nadia tidak merespon sama sekali. Saat ini yang ada di benak Nadia hanya Raydha yang saat ini sangat berkarisma.

"Hey kamu kenapa?" Tanya Intan sambil mengapai tangan sahabatnya tersebut.

"Jangan-jangan kamu suka sama junior kita yang baru saja datang ya?" rjek Intan 

"Ahhh apa? tii .. tidak!" ucap Nadia sambil menunduk malu-malu karena perkataan Intan. 

Seketika itu semua pandangan beralih ke arah mereka. karena ucapan Intan bisa di dengar semuanya.

"Sudah diam semuanya!" Seru Tomy yang saat itu masih kesal semenjak kedatangan Raydha.

"Karena kalian sudah hadir semua, keiatan akan kita lanjutkan. karena malam bukanlah waktu yang panjang maka dari itu langsung kita mulai saja"

"Sementara itu, Karena kamu yang dari pagi selalu buat masalah. jadi kamu yang pertama maju ke depan!" Seru Tomy sambil menunjuk ke arah Raydha.

Dengan gaya yang santai Raydha memisahkan diri dari barisan dan langsung maju ke depan.

" Nama saya Raydha, Saya dari SMA Merah Putih. Dan untuk alamat saya tidak akan memberitahu kalian!" Ucap Raydha.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Genius Man   Bab 17

    Setelah keluar dari ruangan tersebut, Raydha berjalan menghampiri Lidya. dengan raut wajah yang sedikit menakutkan.Melihat raut wajah Raydha dengan mata sedikit memerah. Tak ada satu pun di antara temen-temen Nadia yang berani menyapa Raydha."Bisa antar aku pulang sekarang?" ucap Raydha!"Iya, ayo kita pulang!" jawab Lidya yang tidak ingin bertanya akan sesuatu yang sudah terjadi di ruangan tersebut."Kami pulang dulu ya semua, terima kasih untuk pestanya!" Ucap Lidya.Semua yang berada di antara mereka hanya terdiam melihat mereka. begitu juga dengan Tomy.Nadia yang melihat Raydha mengajak Lidya pulang terlihat sedikit kesal."Berarti tadi Raydha dan Lidya pergi kesini bersama-sama!"Gumam Nadia dalam hati.Setelah berbicara dengan Lidya, Raydha langsung berjalan keluar tanpa mengucapkan kata permisi kepada yang lainnya. dengan di ikuti Lidya di belakangnya."Sepertinya telah terjadi sesuatu di dalam ruang

  • Genius Man   Bab 16

    "Maksudnya apa? kabar apa? tolong jawab jujur!" jawab Raydha dengan tangan mengepal. Setelah melihat dan mendengar ucapan Raydha, Arnold sejenak terdiam. "Sepertinya Tuan muda tidak mengetahui kabar tentang kedua orang tuanya" gumam Arnold dalam hati sambil melihat ke arah pria lainnya. "Tuan Arnold?" Ucap salah seorang pria dengan sedikit angukan kepala yang merupakan patner bisnis Tuan Arnold . Angukan tersebut menandakan untuk Tuan Arnold bisa menceritakan semuanya kepada Raydha. Pria tersebut adalah Aldo smurt! Aldo Smurt termasuk kedalam orang-orang kepercayaan keluarga Case. Dia juga sangat menghormati keluarga Case. Setelah melihat angukan Aaldo Smurt, Arnold pun memberitahukan semuanya kepada Raydha tentang hal yang menimpa orang tuanya. "Sebenarnya Tuan dan Nyona Case mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang ke sini! akan tetapi, sampai saat ini kami belum menemukan jasadnya. Kami tidak tau apakan Tuan dan Nyonya Ca

  • Genius Man   Bab 15

    Sementara itu di ruangan VIP yang telah di masuki Raydha. Terlihat beberapa pria berjas hitam lainnya. Mereka tidak terlihat seperti orang biasa. Dan sepertinya mereka sangat berpengaruh di kota itu, melihat setiap pria yang duduk di kursi masing-masing di jaga setidaknya 2 orang pengawal dengan tubuh yang besar. Melihat suasana yang seperti itu, mendadak wajah Raydha sedikit pucat. dari pertama kali dirinya memasuki ruangan VIP tersebut, tidak ada sepatah kata pun yang berani dia ucapkan. Semua mata yang ada tertuju padanya. "Silahkan duduk!" ucap Tuan Arnold mempersilahkan Raydha duduk di kursi yang baru saja di siapkan oleh salah satu pengawal Tuan Arnold. "I...iya Pak!" jawab Raydha dengan nada suara menahan ketakutan. "Ada apa ini? dan siapa mereka? mengapa pria tua ini membawa aku kesini?" gumam Raydha dalam hati. "Siapa anak muda ini Tuan Arnold?" tanya salah seorang pria. "Sebentar, aku juga ingin memastikannya" jawab A

  • Genius Man   Bab 14

    Akhirnya lagu yang dinyanyikan Raydha pun selesai. Bersamaan dengan selesainya lagu yang dia nyanyikan terdengar riuh suara tepuk tangan tamu yang ada. "Lagi...lagi..!!" teriak beberapa tamu yang ada di depan pangung cafe. Tak berselang lama, seseorang berjalan menghampiri Raydha dengan setelan Jas serba hitam. Tidak ada dari teman-teman Anggun dan Lidya yang mengenali siapa pria tersebut. "Kamu punya waktu sebentar? saya ingin berbicara!" Ucap pria tersebut. Sedikit heran terpancar di wajah Raydha, begitu juga dengan tamu-tamu yang ada di sana. "Iya, boleh pak" jawab Raydha sambil meletakan gitar yang dia gunakan tadi. "Silahkan ikuti saya ke dalam" sambung pria tersebut mempersilahkan Raydha. Setelah itu, pria tersebut berjalan memasuki ruang VIP yang ada di cafe tersebut. di ikuti Raydha yang berjalan di belakangnya. "Siapa pria tua itu?" tanya Nadia berbicara kepada Intan yang melihat ke arah Raydha dan pria tua ter

  • Genius Man   Bab 13

    "Ayolah Ray, anggap aja kado untuk Anggun!" ucap Intan yang berdiri di sebelah Nadia.Mendengar ucapan Intan, Tomy tanpa sadar mengepalkan tangannya."Baiklah!" ucap Raydha yang langsung berdiri dan berjalan ke arah pangung cafe.Terlihat raut bahagia di wajah Anggun. Akhirnya acara ulang tahunnya bisa berlanjut dengan baik."Tamu yang kamu tunggu tadi bagaimana ?" tanya Agnes"Sepertinya tidak akan datang. Tamu yang aku harapkan sesungguhnya adalah salah satu pemain band yang akan mengisi acara ini" jawab Anggun dengan nada sedikit kecewa."Sudah jangan di fikirin, mungkin dia lagi ada keperluan yang lebih penting. Sekarang kita lihat aja penampilan teman kampus Lidya" ucap Agnes sedikit menghibur sahabatnya."Itu Raydha sudah mulai" ucap Lidya yang langsung berjalan kedepan pangung untuk melihat Raydha lebih dekat lagi."Selamat malam semuanya, nama saya Raydha. Di sini saya hanya penganti band yang tidak bisa hadir. jika nan

  • Genius Man   Bab 12

    Di sisi lain Nadia sedikit gugup saat melihat Raydha, sementara Raydha sendiri sibuk dengan handphone yang dia pegang."Baiklah semuanya, Silahkan nikmati apa yang sudah di sediakan. Malam ini kita pesta" teriak Anggun sambil mengangkat kedua tangannya di atas.Semua tamu yang hadir bergiliran mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan hadiahnya. Kemudian mereka melanjutkan pestanya."Bukankah kita seharusnya tiup lilin dan potong kue dulu sebelum pesta?" tanya Agnes sedikit heran."Seseorang yang sedang aku tunggu belum datang, tunggu sampai dia datang dulu" jawab Anggun.Saat mereka sedang asik-asiknya menikmati pesta. Tiba-tiba seseorang pria paruh baya berjalan naik ke atas pangung cafe."Selamat malam semuanya, selamat datang di cafe kami..!!" ucap pria paruh baya tersebut."Selamat malam" jawab beberapa tamu yang hadir."Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menyewa cafe kami ini. akan tetapi say

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status