Share

Bab 5

"Sialan, apa-apaan anak itu, sombong sekali ucapannya!" Seru Andi teman sekamarnya yang berbicara kepada teman di sebelahnya.

Andi memang mulai membenci Raydha semenjak Raydha acuh kepadanya saat dirinya ingin mengajak Raydha berkenalan.

Di sudut lain Tomy dan senior Pria lainnya juga ikut geram dengan perkataan Raydha.

Sedangkan para gadis yang di ruangan itu semakin mengagguminya. karena sikap Raydha semakin menunjukan bahwa dirinya semakin misterius dan semakin berkarisma.

"Sekarang kamu tunjukan kepada kami apa yang bisa kamu lakukan untuk menghibur kami! dan jika kamu gagal membuat kami senang. kamu akan mendapatkan hukuman!" Seru Tomy dengan nada sedikit kesal.

Setelah itu, Raydha mengalihkan pandangannya ke setiap sudut Aula. Dia melihat sesuatu alat yang bisa dia gunakan, dan akhirnya dia berjalan menuju alat tersebut.

"Mau ngapain dia?"tanya Intan

Nadia yang saat itu ada di sebelahnya hanya melihat Raydha sambil menggelengkan kepalanya. Begitu juga yang lain, mereka sedikit bingung apa yang akan di lakukan Raydha.

Hingga akhirnya mereka melihat Raydha mengambil sebuah gitar yang berada tepat di pojok ruangan. 

Setelah mengambil gitar, Raydha kembali ke posisinya yang semula.

"Apa yang akan di lakukan anak itu? apa dia bisa memainkan gitar?" tanya Tomy kepada teman di sebelahnya.

"Aku juga tidak tau Tom, kita lihat saja!" jawab Faisal yang saat itu juga memperhatikan Raydha.

"Kalau benar dia bisa memainkan gitar, bukankah sama saja dia akan semakin baik di mata gadis yang lainnya. terutama Intan!" gumam Tomy yang semakin was-was.

Saat tiba di posisi yang pertama sebelum Raydha mengambil gitar, Raydha langsung duduk di kursi yang sebelumnya sudah di siapkan para seniornya.

Raydha pun langsung memetik gitar tersebut. Raydha memulai sebuah Instrumen lagu sebelum akhirnya Dia melanjutkan dengan suaranya sendiri. Saat Raydha memainkan Instrumen hampir semua yang di dalam aula terdiam tanpa kata. mereka sepertinya sangat mengenal Instrumen tersebut. dan kebetulan instrumen tersebut adalah instrumen lagu yang sangat populer saat itu. dan jika ingin menyanyikannya haruslah seseorang yang memiliki suara yang tinggi.

"Bu...bukankah itu instrumen Lagu Alone?" tanya Hilda yang saat itu sambil mengerutkan alisnya.

Tomy dan senior lainnya juga ikut mengerutkan alisnya. yang mereka fikir saat ini apakah Raydha benar-benar akan memainkan lagu tersebut.

Setelah beberapa saat instrumen berhenti dan saatnya suara dari penyanyi masuk. Seisi Aula semakin senyap seketika.

Seketika itu Raydha mulai bersuara dan menyanyikan lagu tersebut. dan saat dia mulai bernyanyi tidak ada yang bersuara ataupun tepuk tangan.mereka hanya terus menatap Raydha yang berada di depan mereka seperti melihat seseorang yang memiliki talenta yang luar biasa.

"Su..suaranya!" gumam Nadia seakan tidak percaya.

Raydha terus bernyanyi hingga saatnya dia memasuki salah satu nada yang paling tinggi. yang saat ini hampir tidak ada orang yang mampu mencapai nada tersebut.

Terdengar jeritan yang sangat kuat yang seketika itu membuat semua penghuni Aula semakin tidak percaya dengan apa yang telah mereka dengar. hampir semua penghuni aula merasakan tubuh mereka merinding seketika.

Ada juga yang meneteskan air mata. hal itu di sebabkan lirik yang berada dalam lagu tersebut sangat menyayat.

Lagu "Alone" menceritakan tentang seseorang anak yang selalu hidup sendiri tanpa perhatian orang tuanya. karena orang tuanya selalu sibuk akan dunia kerja mereka. tanpa pernah sama sekali berinteraksi dengan anaknya.

Hingga akhirnya Raydha selesai memainnya lagunya dan langsung meletakkan gitarnya.

Seketika itu, terdengar tepuk tangan dan riuh yang teramat di ruangan tersebut bagaikan habis melihat penampilan seorang penyanyi papan atas. Terkecuali Tomy yang terdiam dengan kerutan alis yang semakin kuat. menunjukan betapa kesalnya dia terhadap Raydha. sebelumnya dia tidak menyangka Raydha akan membuat keadaan seperti itu.

"Sialan anak itu!" gumam Tomy sambil mengepalkan tangannya.

"Apakah kamu penyanyi asli lagu itu Ray, teriak salah satu temannya ke arah Raydha.

Raydha hanya senyum tipis mendengar ucapan temannya.

" Apakah dia adalah penyanyi itu?" tanya Intan dengan bingung kepada Nadia dan Hilda yang saat itu berada tepat di dekatnya.

Hanya gelengan kecil yang di lakukan Nadia. Dia terus mengarahkan pandangannya ke arah Raydha. Tatapan yang di penuhi dengan kekaguman.

"Aku tidak tau, kemungkinan Dia orangnya. Pasalnya hingga saat ini belum ada yang bisa membuka identitas 'MR.X' selaku penyanyi aslinya!" Jawab Hilda merasa tidak percaya dengan apa yang telah terlihat.

"Kalau benar itu Raydha, Kenapa dia mesti menutupi identitasnya? bukankah paras dan bentuk tubuhnya sudah memenuhi kriteria untuk seorang artis? Bahkan dengan paras seperti itu tanpa suara itu pun dia akan memiliki fans yang pasti teramat banyak!" seru Asty yang berada tepat di belakang mereka, yang dari tadi mendengarkan percakapan mereka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status