Setelah keluar dari ruangan tersebut, Raydha berjalan menghampiri Lidya. dengan raut wajah yang sedikit menakutkan.
Melihat raut wajah Raydha dengan mata sedikit memerah. Tak ada satu pun di antara temen-temen Nadia yang berani menyapa Raydha.
"Bisa antar aku pulang sekarang?" ucap Raydha!
"Iya, ayo kita pulang!" jawab Lidya yang tidak ingin bertanya akan sesuatu yang sudah terjadi di ruangan tersebut.
"Kami pulang dulu ya semua, terima kasih untuk pestanya!" Ucap Lidya.
Semua yang berada di antara mereka hanya terdiam melihat mereka. begitu juga dengan Tomy.
Nadia yang melihat Raydha mengajak Lidya pulang terlihat sedikit kesal.
"Berarti tadi Raydha dan Lidya pergi kesini bersama-sama!"Gumam Nadia dalam hati.
Setelah berbicara dengan Lidya, Raydha langsung berjalan keluar tanpa mengucapkan kata permisi kepada yang lainnya. dengan di ikuti Lidya di belakangnya.
"Sepertinya telah terjadi sesuatu di dalam ruang
" kriiiiiing... Kriiiiiiing..."Terdengar suara alarm dari dalam suatu kamar.Setelah beberapa saat alarm pun berhenti, dan tak lama berselang seorang pemuda membuka pintu kamarnya dan langsung berlari menuju Parkiran dirumahnya."Raydha... sarapan dulu!" Terdengar suara teriakan seorang wanita paruh baya."Nanti saja Ma... Ray sudah terlambat!" Jawab pemuda tersebut. Pemuda tersebut bernama Raydha. Dia adalah seorang anak yang sangat tampan. dengan tinggi yang ideal dan kulit yang putih.Pagi ini adalah hari di mana pertama kali Raydha masuk Ke kampus. Dan sedang terburu-buru untuk segera ke kampus barunya."Sial.. Sudah sangat telat!" Ucap Raydha sambil menghidupkan motornya.Dengan sangat tergesa-gesa, Raydha memacu Sepeda Motornya dengan sangat Cepat. tanpa memikirkan keselamatannya, Dia terus memacu Sepeda Motornya dengan kecepatan di luar batas maksimal.Karena terlalu tergesa-gesa dan tidak berhati-hati
Di saat bersamaan dengan perginya Tomy, Raydha bergegas ke arah toilet untuk membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya.Raydha sendiri sudah tau di mana letak toilet tersebut, karena saat pendaftaran dia sudah pernah pergi ke toilet kampus.Setelah beberapa lama Raydha akhirnya selesai dengan semuanya dan dia bergegas menghapiri senior dan teman satu angkatannya."Bagus, Kurang dari 10 menit. sekarang kamu berlari mengelilingi lapangan 5 kali!" Ucap Tomy sambil mengerakkan jarinya menunjuk area lapangan yang sangat luas itu.Di saat bersamaan dengan Tomy mengucapkan itu semua mata tertuju kepada Raydha. Tidak hanya teman satu angkatannya, para senior pun juga."Apa itu pria yang tadi?" tanya salah seorang senior Raydha ke pada teman di sebelahnya."Sepertinya Iya, setelah Dia membersihkan dirinya kelihatan sangat tampan!" jawab wanita yang satunya lagi sambil tersenyum kagum dengan ke tampanan Raydha.Di saat itu pun R
" Untuk acara hari ini sudah kami atur, setelah ini kami akan melatih stamina kalian. Kalian akan berkeliling lapangan sebanyak 10 kali bagi yang pria dan yang wanita 3 kali!" Ucap Tomy"Apa-apaan ini.. Ini Ospek atau latihan militer?" Teriak salah seorang junior."iya benar!" Sambung junior lainnya."Kalian tidak terima? kalau kalian tidak terima sini maju dan keluar dari kampus ini!" Tegas Tomy.Seketika suara-suara tadi menghilang dan senyap seketika."Maaf kak!" terdengar suara dari barisan junior." Sekarang kalian lari!"Saat itu pun para junior pergi untuk berlari bersama-sama mengelilingi lapangan."Hemz... Baru saja istirahat sebentar!" Sambil menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi Raydha ikut berlari bersama teman-temannya."Apa ini tidak keterlaluan Tom? Lagi pula lapangan ini terlalu luas!" tanya Nadia karena kasihan dengan juniornya.Nadia adalah teman sekamar Intan dan merupakan
Setelah tiba di kamarnya, Raydha bertemu dengan 3 orang pria yang saling berjabat tangan. Ya, Mereka sedang berkenalan. Mereka adalah teman sekamar Raydha.Melihat Raydha yang berada di depan pintu. salah seorang pria tersebut memanggil Raydha."Hey, bukankah kamu yang tadi terlambat datang? ternyata kita satu kamar!" ucap pria tersebut dengan tawa sambil menghampiri Raydha."Iya!" Singkat dari Raydha yang masuk ke dalam dan langsung menghampiri tempat tidurnya." Perkenalkan nama aku Andi! kalau yang kelihatan seperti kutu buku itu Ahmad dan yang di sebelahnya Riko. Nama kamu siapa bro?" Ucap Andi sambil memperkenalkan temannnya yang lain. Andi merupakan anak yang sangat mudah bergaul."Raydha!" tegas Raydha yang langsung berbaring di tempat tidur."Mungkin Raydha kelelahan Bro! Sudah biarin dia istirahat. Sambung Ahmad sengaja memotong karena melihat sifat Raydha yang mungkin akan membuat Andy tersulut emosi.Di sudut lain Rik
"Sialan, apa-apaan anak itu, sombong sekali ucapannya!" Seru Andi teman sekamarnya yang berbicara kepada teman di sebelahnya.Andi memang mulai membenci Raydha semenjak Raydha acuh kepadanya saat dirinya ingin mengajak Raydha berkenalan.Di sudut lain Tomy dan senior Pria lainnya juga ikut geram dengan perkataan Raydha.Sedangkan para gadis yang di ruangan itu semakin mengagguminya. karena sikap Raydha semakin menunjukan bahwa dirinya semakin misterius dan semakin berkarisma."Sekarang kamu tunjukan kepada kami apa yang bisa kamu lakukan untuk menghibur kami! dan jika kamu gagal membuat kami senang. kamu akan mendapatkan hukuman!" Seru Tomy dengan nada sedikit kesal.Setelah itu, Raydha mengalihkan pandangannya ke setiap sudut Aula. Dia melihat sesuatu alat yang bisa dia gunakan, dan akhirnya dia berjalan menuju alat tersebut."Mau ngapain dia?"tanya IntanNadia yang saat itu ada di sebelahnya hanya melihat Raydha sambil menggelengkan
Saat itu yang terlintas di benak mereka adalah 'MR.X' sosok yang hanya bermodalkan suaranya saja dan pasti parasnya tidak akan dapat dia andalkan. itulah mungkin alasannya mengapa dia menutupi identitasnya."Bisa mungkin Raydha bukanlah 'MR.X'. untuk apa dia menyanyikan lagu itu kalau dia memang 'MR.X'. bisa jadi memang suara Raydha mirip sekali dengan 'MR.X." Ucap Nadia karena dia ingin perdebatan yang tidak penting itu segera berakhir."Iya. Lagi pula tidak ada untungnya juga untuk kita siapa dia sebenarnya.! tambah Intan dengan menunjukan ketidak perduliannya terhadap Raydha.Padahal di dalam hatinya. dia semakin ingin tau siapa Raydha sebebarnya. Jika memang Raydha adalah 'MR.X', Intan berniat untuk mendekati Raydha."Sudah cukup, tenang semuanya!" seru Tomy dengan nada yang kesal.Dia bermaksud melanjutkan acara agar yang lain bisa sejenak lupa dengan yang barusan terjadi.Seketika itu keadaan sunyi lagi, dan perhatian semuanya tert
"Sepertinya ini saatnya aku menunjukan ke ahlian aku ke Lidya!" gumam Andy dalam hati sambil melihat ke arah Lidya.Andy adalah remaja yang lumayan mahir di bidang olahraga sepak bola. Dia pernah mewakili SMA nya untuk tanding antar SMA. Dan saat itu di adalah kapten team."Sepertinya dia tidak bisa bermain sepak bola!" gumam Tomy seraya melihat ke arah Raydha yang hanya duduk sambil membaca sebuah Komik di tangannya."Tapi anggota kita kurang 1 bro!" Ucap salah satu teman mereka.Seketika itu pandangan Ahmad langsung tertuju ke arah Raydha. dan berniat menghampiri Raydha."Tunggu, jangan bilang kamu ingin mengajak Raydha! kalau dia bisa pasti dia menawarkan diri tadi!" Ucap Andy sambil memegang tangan Ahmad."Dari pada kita kurang pemain, dan kita tidak bisa main. lebih baik kita ajak saja. lagi pula tidak apa-apa juga kalau dia tidak bisa mainkan!" Seru Ahmad dan langsung berlari menghampiri Raydha."Ray?Ikut main yuk bantu ka
Suara tersebut berasal dari Nadia, sontak dia memberi dukungan ke Raydha karena melihat cara Raydha mengecoh temannya sangatlah menakjubkan. Tidak hanya Nadia, yang lain pun ikut terpana dengan apa yang baru saja mereka lihat. Kembali lagi ke dalam lapangan. Setelah berhasil mengecoh mexy dan faisal Raydha kembali berlari menuju gawang lawan. Satu persatu pemain bertahan lawan mencoba menahan Raydha. akan tetapi hal tersebut sia-sia belaka. semuanya berhasil di kecoh Raydha. Hingga akhirnya Raydha tiba di depan gawang lawan. Saat hendak melakukan tendangan ke gawang. tiba-tiba penjaga gawang menyergap dengan cepat ke arah Raydha. Dengan sangat cepat Raydha menarik bola dengan ujung kakinya ke belakang. kemudian Dia memantulkan bola ke atas kemudian bola tersebut melayang di atas penjaga gawang hingga akhirnya bola tersebut mendarat di dalam gawang lawan. Penjaga gawang hanya terdiam sambil melihat ke arah bola yang sekarang sudah masuk ke dalam gawang