Share

29) Bab

Tak terasa seminggu sudah berlalu. Dito masih sibuk dengan urusan keluarganya. Tante Intan pun tidak ada kejelasannya. Apalagi Tante Sonya yang ada di Jepang. Sepertinya mereka memang sudah melupakan aku.

Ketika Ibu kost sudah kembali, maka aku pun memutuskan untuk pulang kampung. Bukan ingin segera memberikan uang, namun sudah kangen sama suasana kampung juga ibu, nenek dan kedua adikku. Urusan uang mungkin aku harus lihat-lihat dulu situasinya.

Saat ini aku sedang beristirahat ngopi di warkop, sebelum melanjutkan perjalanan pulang yang akan melintasi hutan larangan. Langit masih terang benderang jadi masih bisa bersantai.

“Hai Ger. Wah makin keren aja, nih!” Seseorang menepuk pundakku dengan sangat keras.

“Eh, Zal, ngopi-ngopi, Bro!” balasku sambil menggeser duduk memberikan tempat buat Rizal, sahabat lamaku yang tiba-tiba muncul laksana jailangkung.

“Mau pulang kampung?” tanyanya basa-basi setelah memesan kopi pada sang pelayan warkop.

“Yoi, biasalah. Lu sendiri ngapain ada d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status