Share

bab 9. Semaput

Penulis: Maspanci
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-15 10:34:17

"Lo mau ke mana?" tanya Almira kaget.

"Bisa nggak usah teriak?" tanya Indy gemas sambil melihat sekelilingnya.

"Ya abis gue kaget, lo ngapain ke cina? Lo mau belajar kungfu?" tanya Almira bingung.

"Tanya bapak lo!" sentak Indy kesal sambil menunjuk hidung Almira dengan sumpit, "bapak lo tiba-tiba minta gue nemenin dia ke Cina, lo bayangain ke Cina."

Almira terdiam sebentar lalu berkata, "Apa Papa mau bikin konten yah? Sampai dia ajak kamu?"

"Bapak lo bukan konten creator, Almira." Indy berkata sambil menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal.

"Mungkin dia ingin menco ...." Almira tidak melanjutkan perkataannya karena sudah mendapatkan lirikan maut dari Indy, "ya ... terus apa dong? Lo bingung kan."

Indy membalas tatapan Almira, tanpa sadar jantungnya berdegup lebih keras karena tatapan Almira mirip dengan Dimas, hanya bedanya tatapan sahabatnya ini lembut sedangkan tatapan Dimas tajam, dan menatapnya seolah ingin menelanjangi dirinya.

"Argh ... sial," maki Indy sambil menepuk dahinya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Godaan Hasrat Pria Terlarang   Bab 12. Sebuah Jawaban Manis

    "Kamu di mana, Nak?""Di cina," jawab Indy singkat sambil menutup pintu kamar hotelnya. Baru tiga puluh menit yang lalu Indy sampai di salah satu hotel terbaik di Guangzhou Cina."Ngapain? Kamu mau jadi TKW, Nak?" "Ya salam, Bu ... ngapain Indy jadi TKW. Kan Indy masih kuliah dan lagi Indy lagi magang." Indy tertawa kecil mendengar celotehan Ibunya Andini. "Yah abis kamu tiba-tiba ke Cina. Kemarin kamu udah bilang sih, cuman Ibu kaget aja tiba-tiba kamu udah di Cina. Kamu nggak ada cita-cita buat daftar jadi pegawai di kebun binatang di Cina, kan?" tanya Andini dengan menahan tawanya akibat membayangkan Indy menjadi pelatih panda."Walaupun Indy suka banget panda tapi, Indy nggak mau jadi pengurusnya Ibu," kekeh Indy yang juga membayangkan dirinya menggendong panda ke mana-mana."Kamu di sana sama siapa dan kenapa kamu yang di ajak ke Cina? Kenapa nggak orang lain?" tanya Andini yang bingung kenapa tiba-tiba anaknya diminta untuk perjalanan dinas padahal dia masih anak magang.Indy

  • Godaan Hasrat Pria Terlarang   Bab 11. Huru Hara di Bandara

    "Pak Rei ... Pak," panggil Indy sesaat setelah sampai di bandara."Iya Indy kenapa?" tanya Rei yang sedang sibuk mengurus sesuatu di ponselnya."Ini beneran aku ke Cina sekarang?" tanya Indy yang bingung sambil melihat ke sekeliling Bandara. "Tiket kamu sudah ada dan paspor kamu juga sudah ada. Semua sudah selesai, cuman jujur memang kemarin aku sibuk banget sampai lupa hubungi kamu ulang. Jadi, cuman hubungi kamu via email dan ternyata malah masuk ke spam," terang Rei sambil melirik Indy yang saat ini menatapnya kebingungan.Rasanya Rei ingin menepuk kepala Indy dan mengusapnya karena saat ini Indy terlihat seperti anak anjing yang kebingungan dan meminta perhatian. Menggemaskan. "Hah ... pantas saja Pak Dimas memberikan perhatian khusus pada Indy. Selain Indy itu sahabat anaknya, Indy pun terlihat sangat menggemaskan dan juga cantik," ucap Rei di dalam hati sambil tersenyum tulus."Tapi, Pak ... Bapak yakin perginya sekarang banget?" tanya Indy sambil menggaruk kepalanya yang tiba

  • Godaan Hasrat Pria Terlarang   bab 10. Salah Rei

    "Sekarang.""Papa?" tanya Almira kaget saat melihat Dimas sudah berdiri menjulang di sampingnya."Om Dimas," bisik Indy kaget karena tiba-tiba ada Dimas yang sedang menatapnya dengan tatapan yang seolah ingin memakannya."Ngapain pap di sini? Bukannya kata Om Rei papa ada rapat?" tanya Almira kaget."Rapatnya nggak bisa dimulai kalau papa belum datang," ucap Dimas santai sambil duduk di kursi terdekatnya."Nah, kalau gitu kenapa nggak ke tempat rapat? Emang papa rapat di sini?" tanya Almira bingung sambil melihat ke sekelilingnya. Seingatnya restoran itu tidak ada ruangan khusus untuk rapat."Nggak, papa rapat di cina," sahut Dimas santai sambil menyilangkan kedua tangan di dada lalu melirik Indy."Nah terus ngapain papa di sini? Ini bukan Cina, ini Jakarta," ucap Almira gemas. Terkadang dia harus extra sabar menghadapi Dimas ajaib. "Gimana papa mau ke Cina, lah wong assistennya papa teleponin nggak diangkat dan malah makan mie," ucap Dimas dingin sambil melirik Indy lalu ke arah mie

  • Godaan Hasrat Pria Terlarang   bab 9. Semaput

    "Lo mau ke mana?" tanya Almira kaget."Bisa nggak usah teriak?" tanya Indy gemas sambil melihat sekelilingnya."Ya abis gue kaget, lo ngapain ke cina? Lo mau belajar kungfu?" tanya Almira bingung."Tanya bapak lo!" sentak Indy kesal sambil menunjuk hidung Almira dengan sumpit, "bapak lo tiba-tiba minta gue nemenin dia ke Cina, lo bayangain ke Cina."Almira terdiam sebentar lalu berkata, "Apa Papa mau bikin konten yah? Sampai dia ajak kamu?""Bapak lo bukan konten creator, Almira." Indy berkata sambil menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. "Mungkin dia ingin menco ...." Almira tidak melanjutkan perkataannya karena sudah mendapatkan lirikan maut dari Indy, "ya ... terus apa dong? Lo bingung kan."Indy membalas tatapan Almira, tanpa sadar jantungnya berdegup lebih keras karena tatapan Almira mirip dengan Dimas, hanya bedanya tatapan sahabatnya ini lembut sedangkan tatapan Dimas tajam, dan menatapnya seolah ingin menelanjangi dirinya."Argh ... sial," maki Indy sambil menepuk dahinya

  • Godaan Hasrat Pria Terlarang   Bab 8. Kenapa Nggak?

    "Indy, jangan main api." Sekali lagi Dimas mengingatkan Indy untuk tidak menggodanya walaupun sejujurnya orang buta pun tahu kalau yang awalnya menggoda di sana adalah Dimas bukan Indy. Indy tersenyum kecil lalu memiringkan kepalanya seolah menggoda Dimas, "Om ... aku suka main api, asal sama ...." Indy mendekatkan wajahnya makin dekat ke wajah Dimas, "Om." Tangan Dimas tanpa sadar meluncur ke bokong Indy dan meremasnya, seolah tidak bisa menahan diri lagi ia mendekatkan bibirnya untuk meraup manisnya bibir Indy .... Tok ... tok ... tok .... "Pak, perwakilan PT. Jiayou sudah da ...." Mata Rei mengerjap beberapa kali karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Sesuatu hal yang tidak mungkin melihat bosnya yang sedingin es kutub selatan bisa bermesraan dengan wanita di kantor dan yang lebih gilanya wanita itu Indy! Sahabat Almira anak bosnya! "Aw ...," pekik Indy kaget saat ia merasakan tubuhnya di dorong Dimas hingga membuat ia terduduk di kursi. "Sakit." "Astaga ... maaf Indy

  • Godaan Hasrat Pria Terlarang   Bab 7. Manis

    "Pak Dimas." Jantung Gio berdetak lebih cepat saat melihat atasannya itu menatapnya seolah akan menerkam dirinya."Kamu budek?" tanya Dimas sambil melirik ke arah tangan Gio yang masih mencengkeram tangan Indy. "Atau mau saya pecahkan kepala kamu beneran?" tanya Dimas sambil mengetuk kepalanya tanpa mengalihkan pandangan membunuh ke arah Gio.Gio langsung melepaskan tangannya dan mengangkat keduanya ke atas seolah memberikan tanda kalau dia mengalah. Lebih baik dia menjauh dari masalah, apalagi masalah dengan CEO-nya yang sudah terkenal dengan amukkannya."Keluar," sentak Dimas hingga membuat Gio langsung membalikkan badannya, sedangkan Indy menggigit bagian bawah bibirnya menahan tangis lalu ikut berbalik karena merasa dirinya juga diminta pergi."Indy!" seru Dimas.Indy menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Dimas, "I-iya ... O- eh ... Pak," cicit Indy sambil menahan takutnya. Mungkin Indy sering menggoda Dimas, tapi, dia paling takut bila ada yang membentak dirinya. Tak terke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status