Share

Bab 27

Benar, Fera dan Ayra tengah menyaksikan Rendra dan Reti tengah berbisik dan saling menatap mesra. Itu sudah cukup membuat hati Ayra panas bahkan berkobar.

Ayra menggertakkan gigi hingga rahangnya mengeras. Dia berjalan menjauhi area parkir sebelum Rendra menyadari keberadaannya.

“Ayra, mau ke mana?”

Gadis berambut panjang itu tidak mengindahkan suara sahabatnya. Dia ingin menyingkir sejenak dari pandangan lelaki yang baru saja membuat luka hatinya.

“Ayra, mau ke mana?” tanya Fera lagi. Dia terus mengikuti ke mana Ayra berjalan. Mereka kini berhenti di sebuah koridor yang sunyi.

Suasana hati Ayra menjadi lebih buruk karena pemandangan beberapa detik yang lalu. Otak dan hatinya berperang di balik mulutnya yang terdiam. Dia masih mengabaikan Fera yang berusaha mengajaknya berkomunikasi.

“Ayra!” tegas Fera merasa kesal. Dia menarik pundak Ayra agar berhadapan dengannya.

Ayra tersadar dari lamunannya. Dia menatap bola mata Fera tetapi masih enggan bersuara.

Tak hanya Ayra yang meras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status