Home / Rumah Tangga / Grup WA Keluarga Suamiku / Kau Membuat Aku Terluka, Akan Kubalas

Share

Kau Membuat Aku Terluka, Akan Kubalas

Author: Devidee17
last update Last Updated: 2022-06-13 18:04:33

Bab 5

Terkirim, aku mengedarkan pandangan kemudian membuka pintu kamar. Masih gelap mungkin Ibu dan Sania belum berhasil atau takut menaikkan saklar.

"Aku takut Mas, gak bisa caranya!" terdengar suara Sania sedang berbicara dengan Mas Beni. Mereka baru saja kembali masuk ke dalam rumah. Aku kembali meletakkan ponsel itu di atas meja, dengan posisi semula.

Kembali mengambil posisi sembunyi, sembari menikmati raut wajah mereka. Terutama Mas Beni, bagaimana ya jika dia tahu uang seratus juta berhasil masuk ke dalam rekeningku.

"Mas, aku belum jadi transfer loh tadi. Mas aja deh yang transferin!" ucap Sania.

Mas Beni mengambil ponsel.

Drrrt... Ponselku bergetar ternyata ada pesan masuk dari Kak Marwah. Ternyata screenshot chat dari W******p Grup keluarga mereka.

[Om Beni, jangan lupa bagian Airin ya besok untuk beli tas sekolah baru. Cukup 5 juta aja!] pesan dari Mbak Husna. Emang gak tahu malu ini orang, di W******p masih ngemis duit pada suamiku. Tahu aja, dia sedang dapat bonus katanya.

"Kemana saldoku...!" teriak Mas Beni dia menatap layar ponsel dengan tatapan seakan tak percaya.

Aku sangat ingin tertawa melihat raut wajah syok Mas Beni, apalagi Ibu dan Sania yang ikut panik.

"Kenapa, Mas?" Sania panik dan ikut melihat layar ponsel Mas Beni.

"Kemana yang seratus juta!" ujar Sania setelah melihatnya.

"Ada apa sih?" Ibu tak kalah khawatir.

"Uang Mas Beni hilang Bu, seratus juta!" jelas Sania.

"Apa..?" Ibu justru pingsan.

Aku semakin sakit perut menahan tawa. Walaupun sedikit kasihan melihat Ibu yang pingsan karena syok, mendengar Mas Beni kehilangan uang.

Mas Beni menggendong tubuh Ibu, dan membaringkannya di sofa.

"Sania, ambil minyak kayu putih di lemari itu!" tunjuk Mas Beni.

Sania segera mengambilnya, mereka berusaha membuat ibu sadar. Sedangkan Mas Beni kembali memeriksa ponselnya dan.

"Najwa.....!" teriakannya sangat kencang.

"Kenapa kamu berteriak, Mas?" tanya Sania.

"Uang itu di kirim ke rekening atas nama Najwa.

Pasti dia yang telah mencurinya!" jawab Mas Beni.

Aku tahu, pasti dia akan tahu. Saatnya keluar dari persembunyian.

"Kamu!" tunjuk Mas Beni saat melihatku menghampiri mereka.

Aku tersenyum dan duduk manis di sofa.

Sania menatap tajam padaku, mungkin ia kesal aku seperti tak mempunyai salah. Tapi memang aku tak salah, itu uang suamiku. Apalagi ia tak pernah menafkahi dengan layak.

"Kembalikan uangku, bisanya kami mencuri! Licik kamu Najwa, tadi uang ini masih ada kenapa sekarang sudah terkirim ke rekeningmu!" cecar Mas Beni.

Aku hanya diam. Yang semakin membuat mereka geram padaku. Tak lama, Ibu akhirnya sadar.

"Ibu akhirnya sadar, Ibu tahu yang mencuri uang Mas Beni itu adalah Mbak Najwa!" Sania menunjukku. Kini mereka bertiga, seperti akan siap mengeroyok diriku.

"Itu nafkahmu untukku, Mas," jawabku lirih seperti seorang istri yang teraniaya.

"Itu bukan nafkah, tapi kamu mencuri!" sahut Mas Beni.

"Najwa, cepat kembalikan uang Beni, atau ..." ucapan Ibu terhenti.

"Atau apa Bu?" tanyaku.

"Kamu memang menantang ya!" bentak Ibu.

"Selama ini aku seperti tak di anggap oleh Mas Beni, bahkan kalian juga menguasai gajinya." ucapku.

"Memangnya kenapa, Itu sudah kewajiban Beni memberi Ibu dan adiknya nafkah karena Bapaknya telah tiada! Dan besok Beni akan naik jabatan gajinya naik 5 kali lipat! Itu karena doa Ibu, bukan kamu! Cepat kembalikan uang itu." ujar Ibu.

Jadi besok Mas Beni naik jabatan, semakin semena-mena dia padaku. Apalagi dia mau taaruf dengan Delia.

"Aku tidak mau," jawabku singkat.

"Memang mencari masalah dia, Bu!" ucap Sania.

Ibu men*mparku dengan keras. Aku masih diam, Mas Beni melemparku menggunakan bantal sofa.

"Kamu mau di beri pelajaran, atau kembalikan uangku!" teriak Mas Beni tepat di samping telingaku.

"Aku, tidak akan mengembalikannya," jawabku lirih.

"Maumu apa sih, Najwa!" Mas Beni kembali melemparku menggunakan bantal sofa itu, tidak terlalu sakit pada fisikku tapi melukai batinku tentu saja.

Manusia seperti apa yang aku nikahi ini. Kenapa dia begitu kasar padaku, tidak ada sedikitpun kasih sayang di hatinya melihat aku diperlakukan seperti ini oleh keluarganya, justru dia juga ikut-ikutan.

"Kenapa sih dia, hanya diam saja semakin membuat kesal!" ucap ibu yang mungkin geregetan melihat tingkahku.

"Ibu dan Sania pulang dulu ya, aku akan bicara pada Najwa," Mas Beni meminta ibu dan adiknya untuk pulang, kemudian mengantarkan ibu dan Sania ke depan pintu.

Aku dengan cepat berdiri dan mengambil ponsel yang tadi letakkan di dekat lemari, yang mengarah ke ruang tamu.

Aku meletakkannya juga dengan sangat hati-hati agar tidak terlihat oleh mereka. Ya, aku merekam semua apa yang terjadi tadi, jika hanya mengandalkan kamera CCTV sepertinya kurang jelas lebih jelas menggunakan kamera HP ini, bahkan suaranya juga akan terdengar.

Mas Beni kamu tidak akan naik jabatan jika video ini aku viralkan. Jangan harap hidupmu membaik setelah membuatku terluka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nuniee
Yesss...laki-laki pea mang kudu diginiin. jangan takut lawan bleh ...
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
senang bacanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Ending Season 2

    Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Mulai Terungkap

    Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sadar

    Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Rencana Merri

    "Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kebenaran

    season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kecurigaan

    season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Dalangnya

    season 2 Merri DalangnyaMalam itu setelah kejadian pengusiran Ifa dari rumah Bu Laras. Beni tidak pulang ke rumah sudah 2 hari ini, ia tak mau lagi kembali ke rumah sang Ibu. Di rumah itu suasananya lebih tenang tak ada keributan."Beni belum pulang juga?" tanya Bu Laras pada Arkan."Belum Bu Dia sedang di rumah istrinya. Mungkin dia tidak akan mau lagi pulang kemari!" ujar Arkan."Tidak bisa dibiarkan begitu, sedangkan toko dia tutup. Kuncinya di bawa. Bagaimana kita bisa membuka toko sembako, Ibu akan menyusul Beni ke sana," tukas Bu Laras karena ia sudah tidak mempunyai uang, sedangkan uang yang diberikan Beni sudah habis.***"Mas Aku mau beli mobil!" pinta Merri merangkul Arkan dengan manja."Beli mobi, uang dari mana mau beli mobil!",jawab Arkan.Merri melepaskan pelukannya sebal."Mas Beni Itu uangnya banyak Mas! Apa salahnya kamu minta untuk beli mobil," ujar Merri. "Beni nggak akan kasih kalau untuk beli mobil, kamu tahu itu kan,""Karena itu Mas kamu jangan bodoh, kan aku

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Di Terpa Gosip

    season 2 Delia Diterpa gosipNeberapa minggu yang lalu memang santer beredar kabar tentang kekayaan Delia dan Marcel sebagai crazy rich, yang sedang naik daun. Apalagi penyebab kedekatan mereka dengan selebgram dan influencer terkenal karena Delia yang terus pamer dengan kekayaannya, menimbulkan kecurigaan banyak orang sebuah akun mencuit tentang pencucian uang yang dilakukan oleh Marcel. Disinyalir jika uang itu adalah dari seorang koruptor."Mas gosip tentang kita semakin ramai. Apakah mereka akan tahu semua ini?" tanya Delia khawatir pada Marcel.Marcel menatap istrinya sekilas kemudian ia memijit pelipisnya. "Aku rasa keadaan kita bisa tidak aman, jika gosip itu selalu digoreng terus oleh media dan akun gosip itu!" ucap Marcel menyugar rambutnya."Mas aku takut, aku tidak mau miskin Mas seperti kasus yang terjadi sebelumnya. Aku malu!" ujar Delia khawatir karena baru saja ini viral ada crazy rich yang ditangkap oleh kepolisian, karena terbukti menjadi penipu. Dengan cara menipu

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Akal Busuk Merri

    Bu Laras sedang menonton sinetron favoritnya dan Merri menghampiri mertuanya itu."Bu, aku curiga!" ujar Merri. "Curiga apa?" tanya Bu Laras masih tetap menatap layar televisi."Tadi habis magrib aku lihat kedua anak Ifa masuk ke kamar ibu. Artinya mereka melakukan sesuatu," "Melakukan sesuatu, maksudmu?" "Aku juga tidak tahu Bu, mereka juga kenapa masuk kedalam kamar Ibu. Cepetan deh Ibu cek, takutnya nanti ada yang hilang!" Mendengar aduan dari Merri. Bu Laras merasa khawatir ia bergegas menuju kamar, takut apa yang dikatakan Merri itu benar ada barang yang hilang dari kamarnya.Merri mengikuti mertuanya sampai ke kamar."Coba periksa lemari itu!" tunjuk Merri. Bu Laras mengikuti saja apa kata Merri dan membuka lainnya. Karena biasanya ia simpan uang dan perhiasan, betapa terkejutnya Bu Laras mendapati uang dan perhiasan itu sudah tidak ada. "Apakah ada yang hilang, bu?"tanya Merri dan mendekati Laras."Perhiasan dan uang Ibu hilang!" ujar Laras. "Sudah pasti dua anak keci

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status