Share

Nafkah Dari Beni

Penulis: Devidee17
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-13 18:03:35

Bab 4

"Najwa..!"

terdengar seperti suara teriakan Ibu mertuaku menggema di dalam rumah. Aku yang baru saja usai menata kembali barang yang di curi Mbak Husna ke dalam kulkas.

Ibu dan Mbak Husana muncul masuk ke dapur.

"Eh Najwa! Kenapa kamu mencuri di rumahku!" cecar Mbak Husna berkacak pinggang.

"Apa maksud Mbak!" sahutku berdiri dan balas menatapnya tak takut sama sekali dengan ipar munafik seperti dia.

Mbak Husna berjalan menuju kulkas milikku dan membuka nya.

"Benar kan Bu, di ambil oleh Najwa!" tunjuk Mbak Husna dan ingin kembali mengambil kembali.

Aku mendekat dengan cepat menutup pintu kulkas.

"Sadar diri dong Mbak! Kamu yang mencuri, isi kulkasku." ujarku dengan dada yang bergemuruh menahan emosi. Sungguh tidak tahu diri.

"Beni yang memberikannya padaku dan sudah ku ambil, sekarang menjadi hakku! Lagian yang belanja pakai uang Beni bukan kamu!" jawab Mbak Husna bagiku sangat lancang.

"Mas Beni tak pernah sepersen pun mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan ini. Jadi semua yang ada di rumah ini adalah milikku, aku yang belanja bukan mas Beni, camkan itu!" ujarku.

"Udahlah Najwa, nggak usah bohong kamu itu! Kamu kan tetap dikasih nafkah sama Beni, pasti urusan kebutuhan rumah tangga pakai uang dia kan, berikan pada Husna!" perintah Ibu.

"Arka sedang tidak bekerja. Teganya kamu mengambil barang milik mereka, sedangkan kamu itu mampu untuk membeli sendiri. Beni bilang kemarin habis gajian kamu di kasih uang untuk belanja, masih mengelak!" cecar Ibu.

Ya ampun Ibu mertuaku ini, masih saja menyudutkan diriku. Padahal dia tahu sendiri jika aku hanya di beri 200 ribu oleh Mas Beni. Mana cukup, apalagi untuk ukuran rumah kami yang cukup mewah ini. Pasti kebutuhan lebih banyak.

"Wajar Beni memberi untuk keponakannya!" cibir Mbak Husna. Mereka memang tidak tahu diri, rasanya aku ingin menjerit menghadapinya. Tapi harus tetap tahan emosi, jangan sampai aku membanting semua yang ada di dapur.

Mas Beni datang dan memandang kami secara bergantian. "Kalian ribut kenapa?" tanya Mas Beni.

"Lihat Mbak Husna dan Ibumu mau ambil isi kulkas lagi! Udah mencuri malah ngeyel!" ujarku kesal.

"Maaf ya Mbak, tapi memang isi kulkas itu semua Najwa yang belanja pakai uangnya sendiri!" jelas Mas Beni.

Aku menatap Mbak Husna, ia justru melengos.

"Walaupun beli pakai uang sendiri, toh yang istri juga uang suami, bukan? Kalian itu kan suami, istri. Lagian sama saudara sendiri pelit banget, pakai ngambil ke rumah Mbakmu loh dia, gak punya malu si Najwa ini!" cerca Ibu membicarakanku.

"Ibu salah, uang suami itu juga uang istri, uang istri bukan uang suami, begitu Bu, paham?" sahutku.

"Eh, kamu gak usah ngajarin Ibu, ya!" Ibu membentak dan menunjukku.

"Yaudah Ben, sini kasih Mbak uang aja! Buat belanja nih!" pinta Mbak Husna yang justru meminta uang pada Mas Beni.

Mas Beni sekilas melirikku kemudian merogoh kantong celananya. Dia mengeluarkan dompet, mata Mbak Husna berbinar melihat lembaran biru yang di keluarkan suamiku. Kuhitung mungkin ada 10 lembar.

Belum juga Mas Beni menyerahkannya, Mbak Husna dengan cepat menyahut uang dari tangan Mas Beni. Dasar wanita mata duitan tapi suka minta.

"Kalau mau duit tu kerja, jangan minta uang ke laki orang!" sindirku kemudian berlalu keluar dari dapur. Rasanya kesal melihat kelakuan mereka.

"Jaga mulutmu, Najwa...!" teriak Ibu yang masih bisa kudengar karena sangat keras.

Tak berapa lama Mbak Husna dan Ibu melewatiku yang sedang duduk di sofa, ruang tengah. Mereka jelas sekali memasang raut wajah sinis, aku hanya memutar bola mata malas sambil melihat ponsel.

Malam harinya Ibu dan Sania yang giliran datang, aku mengintip mereka yang berada di ruang tamu.

"Bonusmu udah masuk ke rekening belum?" tanya Ibu pada Mas Beni.

"Udah Bu," jawab Mas Beni tersenyum.

Bonus apa? Aku kembali mendengarkan.

"Berapa, Mas?" tanya Sania.

"80 juta!" jawab Mas Beni sambil mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan nya pada Ibu dan adiknya, mungkin nominal uang.

"Mas, aku minta dong!" rengek Sania antusias.

"Berapa, tapi jangan banyak ya. Takutnya Najwa gak mau kasih Mas uang lagi, jadi harus pakai uang sendiri untuk rencana itu!" tutur Mas Beni.

Mungkin acaranya untuk melamar Delia. Jadi dia sudah punya opsi kedua, menggunakan uang sendiri.

"sepuluh juta aja, Mas!" pinta Sania.

"Ibi juga sepuluh juta!" timpal Ibu.

"Oke, aku kirimin dua puluhjuta ya!" Mas Beni langsung menyanggupi permintaan mereka.

"Tapi nanti dulu Bu, aku kebelet nih!" Mas Beni memegangi perutnya, sepertinya mau ke toilet.

"Mas kasih tahu aja PIN M-bangking dan pasword HPmu. Biar aku transfer sendiri! Yang kemarin agak lupa." ujar Sania.

Kemudian Mas Beni menyebutkan angka-angka PIN m-banking miliknya beserta pasword hp. Aku mendengar dengan jelas, gegas aku mengetik nya pada note HP agar tidak lupa.

Aku bergegas menuju depan rumah tanpa di ketahui mereka, mungkin Ibu dan Sania masih sibuk menekan angka dengan teliti. Kumatikan skalar listrik sekejap lampu menjadi padam.

Sania dan Ibu tampaknya berjalan kearah luar, aku yang gantian masuk ke rumah lewat pintu samping. Seperti nya mereka merasa heran, lampu di rumah tetangga menyala sedangkan di sini padam.

Aku berjalan dengan hati-hati menuju ruang tamu, hanya menggunakan cahaya senter HP. Ternyata ponsel Mas Beni ada di atas meja, aku mengambilnya dan membawa ke kamar.

Setelah tiba di kamar, aku membuka ponsel Mas Beni, tujuan utama aplikasi M-banking. Tertera saldo sebanyak 150 juta, banyak juga uangnya. Dia bilang hanya gaji 5 juta saja. Oiya tadi katanya abis dapat bonus.

Tanpa pikir panjang, aku mengirim 100 juta pada rekeningku. Karena limit nya hanya 100 juta perhari. Lumayan lah dari pada tidak kebagian. Anggap saja ini uang nafkah yang selama ini di tahan oleh Mas Beni.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Ending Season 2

    Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Mulai Terungkap

    Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sadar

    Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Rencana Merri

    "Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kebenaran

    season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kecurigaan

    season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status