Share

Jangan Pergi Nak

Gulai Ari-Ari Untuk Anakku#9

Malam ini cuacanya sangat dingin. Hujan badaipun mengguyur desa Atika. Semua Air naik keteras rumahnya. Karna memang dataran rendah.

"Buk, banjir. Atap rumah kita juga bocor," ucap Mail. Ia kewalahan menguras air yang naik keteras rumahnya.

"Ya ampun, gimana ini? Ibu mana pintar betulin atap rumah," jawab Atika panik.

Sedangkan air dan lumpur mulai menggenang dan masuk kedalam rumahnya.

"Biar Dimas manjat ya, buk."

"Nggak, usah nak. Nanti kamu jatuh." Atika ragu.

"Tapi buk. Kamar ibu sudah basah semua kasurnya. Kalau nggak segera dibetulin nanti makin parah. Dimas kan sudah besar buk," ucapnya yakin.

"Iya buk, benar. kan Bang Dimas bisa manjat," tambah Mail lagi.

Atika berfikir sejenak. Dilihatnya kasur kapuknya yang sudah buluk hampir basah seluruhnya.

"Tapi, kamu yakin bisa Nak?"

"Ibu jangan sepele, Dimas kan sering diajari Bapak kemarin. Kata Bapak, kalau nanti Dimas besar, Dimas harus bisa semuanya kan Dimas anak laki-laki," serunya.

"Sudahlah, jangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status