Home / Romansa / Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat / 69. Hubungan Seperti Apa?

Share

69. Hubungan Seperti Apa?

Author: pramudining
last update Last Updated: 2025-06-18 13:39:18

Happy Reading

*****

Fardan mengerutkan kening, tatapannya intens, menguliti Mutia yang terlihat kebingungan dengan pertanyaannya tadi.

"Mana mungkin Mama punya hubungan dekat dengan Eyang jika dia nggak tahu siapa orang yang aku panggil Eyang," kata Fardan dalam hati.

"Sayang. maksudmu apa sih tanya gitu sama Mama?" Mutia menatap balik si kecil penuh selidik.

"Mama kenal sama Eyang Kakung, nggak?"

Diam sebentar, Mutia mencoba memikirkan sesuatu. "Eyang Kakung yang kamu maksud itu adalah Pak Surya Syuhada Amarta?"

Fardan dengan cepat menganggukkan kepalanya. "Jadi apakah Mama memiliki hubungan dekat dengan Eyang?"

Mutia cuma bisa menggelengkan kepala karena memang tidak begitu mengenal sosok pemimpin kota yang disebutkan Fardan. Walau mengenal namanya, tetapi ibu guru itu tidak pernah bertemu secara langsung dengannya.

Fardan bernapas lega, tetapi dia akan menyelidiki sendiri kebenaran cerita yang disampaikan Arham tadi. "Lupakan saja. Kita makan, Ma. Aku lapar banget. Seharian di se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat   73. Sekumpulan Orang Miskin

    Happy Reading*****Ketiga lelaki yang ada di meja tersebut menatap perempuan yang menyapa Bagas dengan kening berkerut. Satya bahkan menatap si wanita dengan tatapan aneh, mengamati perempuan itu dari ujung rambut hingga kaki. "Maaf, saya tidak mengenal Anda. Jadi, tidak perlu sok akrab," kata Bagas ketus dengan tatapan jijik pada perempuan tersebut. "Sepertinya, Anda salah sasaran jika mennargetkan sahabat saya ini," sahut Fikri, "nggak semua lelaki akan terpesona dengan tampilan dan kecantikanmu. Sepak terjangmu sebagai model dengan segala sensasinya cukup membuat kami jijik."Satya menjentikkan jari tangan kanannya. Dia sekarang baru menyadari siapa perempuan di depannya yang menyapa Bagas tadi. "Jadi, kamu menargetkan Bagas saat ini? Kenapa? Apa karena Tama membuangmu dan menggantikan dengan perempuan yang lebih cantik darimu, jadi kamu pindah haluan. Elvina ... Elvina, kenapa kamu nggak pernah belajar dari kesalahan."Bagas mengerutkan kening. "Oo, jadi kamu perempuan bekasnya

  • Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat   72. Persahabatan Bagai Kepompong

    Happy Reading*****Mendongakkan kepala, perempuan itu melihat sosok yang dicarinya tadi. Mutia membekap mulutnya dengan tangan ketika melihat keberadaan Bagas di restoran tersebut. "Kok, Mas Bagas bisa di sini?" tanya Mutia dengan suara gemetaran. "Kenapa? Apa aku tidak boleh ada di restoran ini?" kata Bagas dengan suara sinis bahkan terdengar marah di telinga Mutia Bagas melihat tampilan Mutia dari ujung rambut hingga kaki. Sama sekali tidak menyangka jika yang dia tabrak tadi adalah wanitanya. Pakaian yang dikenakan Mutia sangat jauh berbeda dengan keseharian yang dipakainya ketika di rumah maupun di sekolah. "Bukan begitu, Mas," sahut Mutia. Suaranya makin bergetar, antara gugup, takut."Harusnya, aku yang tanya padaku. Mengapa kamu ada di restoran ini?" tanya Bagas mengulang pertanyaan sebelumnya. "Aku sudah pernah berkata, aku tidak suka perempuan pembangkang. Malam-malam malah keluyuran tidak jelas. Jangan-jangan kamu janjian sama Nazar di belakangku?""Mas, jangan salah pa

  • Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat   71. Pening

    Happy Reading*****"Jelaskan!" bentak Anjani. Arham melirik Fardan dan meminta si kecil diam. Tidak boleh menyela apa yang akan dia ceritakan pada Anjani karena tidak ingin ada kesalahpahaman lagi di antara mereka. Selama Arham bercerita tentang Mutia dan Surya, Anjani berusaha mengumpulkan kepingan memori tentang perempuan yang sedang dekat dengan anaknya itu. Sepuluh tahun adalah waktu yang cukup lama bagi Anjani untuk mengingat semua kejadian itu. Suaminya mungkin memang lelaki brengsek yang suka mengkoleksi perempuan, tetapi Anjani yakin jika Surya bukanlah seorang pedofil. Lelaki itu tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita yang jauh lebih muda apalagi seumuran Bagas. "Tante nggak percaya jika ommu itu pernah punya hubungan spesial dengan Mutia. Dia nggak suka memelihara sugar baby," kata Anjani."Coba Tante ingat-ingat. Setelah kejadian dengan ibunya Nazar, bukankah Tante sempat menjalani hipnoterapi untuk memulihkan keadaan," kata Arham. Dia juga penasaran, kemungkinan

  • Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat   70. Apakah Anak Kandung Bagas?

    Happy Reading*****"Aku rasa, itu satu-satu jalan," sahut Arham dengan suara tenang.Bagas meremas rambutnya, pikirannya buntu. Membayangkan tubuh Mutia disentuh oleh Surya, darahnya mendidih. "Sialan," ucapnya keras."Gas, tenang. Kita cuma mengkonfirmasi kebenarannya saja. Sepertinya, ada banyak kejanggalan antara Mutia dan Om Surya.""Aku akan mencoba menanyakan masalah ini dengan Papa. Lalu, apa yang harus aku lakukan jika Papa benar-benar memiliki kedetakan tak biasa dengan Mutia?""Tanya pada hatimu sendiri. Hubungan itu berlangsung di masa lalu, mungkin juga cuma kekhilafan semata. Bukankah informasi yang kita dapatkan Mutia cukup bersih, dua tahun kemudian, hanya dengan Nazar, Mutia menjalin hubungan dekat.""Ya, sudah. Aku tutup telponnya," kata Bagas. Baru saja menyelesaikan panggilan dengan Bagas, ponsel Arham kembali berdering. Kali ini, panggilan dari si kecil. Lelaki itu sampai harus mengelus dada dengan tingkah Bagas dan Fardan."Dasar, like father like son. Dua-duany

  • Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat   69. Hubungan Seperti Apa?

    Happy Reading*****Fardan mengerutkan kening, tatapannya intens, menguliti Mutia yang terlihat kebingungan dengan pertanyaannya tadi. "Mana mungkin Mama punya hubungan dekat dengan Eyang jika dia nggak tahu siapa orang yang aku panggil Eyang," kata Fardan dalam hati."Sayang. maksudmu apa sih tanya gitu sama Mama?" Mutia menatap balik si kecil penuh selidik. "Mama kenal sama Eyang Kakung, nggak?"Diam sebentar, Mutia mencoba memikirkan sesuatu. "Eyang Kakung yang kamu maksud itu adalah Pak Surya Syuhada Amarta?"Fardan dengan cepat menganggukkan kepalanya. "Jadi apakah Mama memiliki hubungan dekat dengan Eyang?"Mutia cuma bisa menggelengkan kepala karena memang tidak begitu mengenal sosok pemimpin kota yang disebutkan Fardan. Walau mengenal namanya, tetapi ibu guru itu tidak pernah bertemu secara langsung dengannya.Fardan bernapas lega, tetapi dia akan menyelidiki sendiri kebenaran cerita yang disampaikan Arham tadi. "Lupakan saja. Kita makan, Ma. Aku lapar banget. Seharian di se

  • Guru Cantik Simpanan Anak Pejabat   68. Eyang Kakung

    Happy Reading*****Mutia benar-benar terdiam sepanjang sisa perjalan mereka, membiarkan Bagas berbincang dengan seseorang di ponselnya."Sialan, aku tidak mau tahu. Kamu harus mencari kebenaran itu sedetail mungkin, jangan mengandalkan asumsi-asumsi dari pemikiranmu sendiri," kata Bagas yang membuat Mutia semakin terdiam. Perempuan itu sangat yakin ada masalah penting di kantor sehingga membuat Bagas berbuat kasar dan membentaknya seperti tadi. "Biarlah nanti, jika semua sudah tenang dan kondusif. Aku akan bertanya padanya lagi," kata Mutia dalam hati.Beberapa menit kemudian, mereka sampai di halaman rumah Bagas yang terbilang sederhana untuk ukuran yang memiliki kekayaan dan pengaruh seperti dirinya. Setelah memarkirkan kendaraannya di bagasi, lelaki itu keluar tanpa menghiraukan keberadaan Mutia lagi bahkan Bagas langsung mengunci pintu kamarnya membuat perempuan yang menghibur hatinya itu tidak bisa masuk.Memutuskan kembali ke kamarnya sendiri, Mutia berpikir untuk membuatkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status