Share

Bab 5

Author: Liliz Afhseen
last update Last Updated: 2022-03-09 23:48:31

Lita duduk didepan asrama sambil mrnghafal Quran. Dari kejauhan kang ikhsan melambai-lambaikan tangannya.Lita yang menyadari hal itu segera bangun dari duduknya dan berjalan mrnghampiri kang ikhsan didepan kantin.

"Lita,lusa kita ditugaskan untuk mendampingi anak anak munaqasah disalah satu pondok pesantren diBogor" terangnya.

"Kamu siap - siap ya, insyaAllah kita akan menginap satu malam disana" sambungnya.

"Baik kang" jawab lita seraya menundukkan pandangannya.Kang ikhsan terus menatap lita.Ia brnar-benar bahagia bisa ditugaskan bersama lita.

'Kalau begitu saya pamit ke asrama"

"Lita,tunggu sebentar!! Kamu sudah makan ?" tanyanya.

"Sudah kang" jawab lita singkat seraya membalikan badannya dan pergi meninggalkannya.

Kang ikhsan masih terdiam memperhatikan punggung lita yang mulai menjauh.Ia benar-benar kecewa karena sikap lita yang dingin padanya.Padahal yang ia tau, Lita adalah gadis yang ceria.

.

o0o

.

"Assalamualaikum" ucap santri dari balik pintu kamar lita.

"Waalaikumsalam" jawab Lita,gisel,risma dan mba silvi.

"Mba silvi, ini ada titipan dari kang Faruq" ucap santri putri itu sambil memberikan bingkisan berupa boneka dan cokelat ke mba silvi.

"Terima kasih" jawab mba silvi seraya mengambil bingkisan itu.

"Cieee...yang bentar lagi mau married" ucap lita sembari melipat pakaiannya.

"Uhh...so sweet" sambung risma.

"Sssstttt.....anak kecil ga boleh ikut-ikut ya" jawab mba silvi sambil tertawa mengejek.

Mba silvi memang sudah tunangan dengan kang faruq.Mereka akan segera menikah ketika mba silvi sudah haflah atau wisuda hafalan Al-Quran 30 juz nya.

"Bagi dong cokelatnya" celoteh risma.

"Yee makanya sono ,minta beliin pangeran ikhsan" celoteh lita yang sudah mengetahui bahwa temannya itu diam -diam menyukai kang ikhsan.

"Oh, jadi ada yang lagi jatuh cinta nih" yang ini kata mba silvi.

"PJ dong, Pajak Jadian" gisel berkomentar.

"Jadian aja belom, udah minta PJ" jawab risma sambil memajukan bibirnya.

Mendengar hal itu, Litq jadi tidak enak hati.Lita tahu sebenarnya kang ikhsan menyukai dirinya.

Lita mengemas barang-barangnya yang akan ia bawa ke Bogor besok pagi.Tidak lupa, lita juga membawa Al-Quran kecilnya, agar lita bisa menghafalnya diperjalanan besok.

Sebelum tidur,lita menulis dibuku diary. Ia menceritakan bahwa ia sangat bahagia bisa berada disini ,bertemu dengan seorang Gus yang bisa sukses membuatnya berbunga-bunga.Walau lita hanya bisa mengaguminya dalam diam.

Setelah membereskan bukunya lita memasukannya ke dalam tas, ia akan membawa buku itu besok.Kemudian lita bersiap- siap untuk tidur agar besok tidak terlambat bangun.

.

o0o

.

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh ,lita membawa barang barangnya ke depan gerbang pesantren diikuti beberapa santri putri yang akan mengikuti munaqasah.Mereka sengaja berangkat jam 06.00. Karena perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam, dan acara akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Lita mengecek satu persatu keadaan santri ,karen lita khawatir jikalau ada santri yang sedang sakit.Setelah memastikan semuanya aman lita akhirnya bisa tenang. Lita bercakap cakap ringan dengan beberapa santri putri yang masih seumuran adiknya itu.Diam diam lita sedih,ia merindukan Nara adik perempuannya.Biasanya,lita lah yang membantu adiknya mengarjakan tugas sekolah.

Lima belas menit menunggu, akhirnya Bus yang ditunggu tunggu pun datang.Dengan sigap ,kang ikhsan pun mengatur barisan para santri agar tidak berebut saat masuk ke dalam Bus.

Dari pintu ndalem terlihat Gus zafran sedang berpamitan dengan Abah dan Umi, sambil menggendong tasnya dengan satu tangan.Seketika jantung lita berdetak lebih cepat"Jadi Gus zafran ikut juga?"lita bertanya tanya dalam hati.

Gus zafran melirik ke arah lita,ia menaikkan sebelah alisnya" kenapa dia pucat sekali?"

Tanpa basa basi Gus zafran langsung berdiri tepat didepan pintu Bus, yang langsung disambut hangat oleh kang ikhsan.Gus zafran pun mengabsen santrinya satu per satu terlebih dahulu sebelum berangkat.Setelah semua santri naik,kini giliran lita yang naik.Lita menunduk ketika melewati dua pria yang sebenarnya sangat mengaguminya itu.Tatapan tajam dari kedua pria itu tak lita hiraukan.Ia langsung masuk ke dalam Bus dan menduduki bangku yang masih kosong dibarisan nomor lima, tepat disebelah santri putri yang tadi berbincang bincang dengannya.Para santri putri menempati bangku dibarisan depan dan santri putra dibarisan belakang.Kang ikhsan duduk dibangku paling depan sejajar dengan supir.Sedangkan Gus zafran tanpa disengaja duduk tepat dibelakang Lita.

"Sebelum berangkat ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu" suara Gus zafran tepat di belakangnya.

Spontan kedua mata lita terbelalak "what, Gus zafran dibelakang gue" batinya.

Lita menepuk nepuk dadanya,berusaha menetralkan detak jantungnya, menggeleng beberapa kali kala terbesit wajah Gus zafran yang sekarang berada tepat dibelakangnya.

Naya santri putri yang berada disebelah lita pun penasaran dengan apa yang terjadi.Apalagi saat melihat tingkah mba pendampingnya itu.

"Mba lita kenapa?" tanyanya polos.

Lita terperanggah sejenak,lalu berdehem pelan,mencoba tetap tenang "Ga papa, ini cuma bersihin baju ,tadi kena debu"

Naya pun hanyq mengangguk.Ia kembali menyandarkan kepalanya dijendela.

Bus melaju dengan cepat melewati tol.Setelah perjalanan kurang lebih satu jam, Bus memasuki kawasan rest area, memarkirkannya tepat didepan rumah makan.Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB, waktunya para santri untuk sarapan. Gus zafran mengarahkan para santri untuk segera turun dari Bus.Diikuti kang ikhsan yang mengawasi dari belakang.

Semua santri sudah turun,tinggal tersisa lita yang masih tertidur pulas, tak menyadari kalau Bus sudah berhenti.

Gus zafran mengulum senyumnya sembari mendekati lita.Ia tampak berfikir, bagaimana caranya membangunkan gadis dihadapannya ini. Dengan nada lembut Gus zafran membangunkan lita dengan posisi sedikit membungkuk berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan lita.

"Talita Adriana" ucapnya perlahan.Saat ini jantungnya sedang tidak aman.Ia bisa menatap wajah lita sedekat ini.

Lita sedikit tersentak sehingga kedua tangannya reflek memeluk leher Gus zafran.Gus zafran membelalakan kedua bola matanya, mulutnya terbuka,dalam beberapa detik ia menahan nafasnya "Ehemmm..." ia sengaja berdehem agar lita melepaskan pelukannya.

Lita yang baru menyadari itu langsung panik dan reflek melepaskan pelukannya, membuat lita meneguk salivanya.Lita menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya, lalu menggelengkan kepalanya "Maaf" ucapnya sambil setengah berlari meninggalkan Gus zafran sendiri didalam Bus.

Lita langsung berlari mencari arah toilet.Dengan cepat ia memasuki toilet wanita dan menguncinya.

Lita menatap dirinya dicermin " Gilak..ini gilak" lita mengatur nafasnya yang tersengal.

"Bisa bisanya gue meluk Gus zafran" Lita terus mencaci dirinya sendiri.

Kang ikhsan mencari cari keberadaan lita.Ia belum melihatnya dari tadi.Ia bertanya kepada beberapa santri putri yang sedang menikmati sarapannya, tetapi tidak ada stupun yang tahu keberadaan lita.

Kang ikhsan mulai cemas.Ia memberanikan diri bertanya dengan Gus zafran "Maaf gus, apakah Gus melihat mba lita?"

Gus zafran mengerutkan dahi "Saya tidak tahu".

Kang ikhsan hanya menganggukan kepala.

"Coba cari ditoilet" perintah Gus zafran.

"Baik Gus" dengan sigap kang ikhsan berjalan kearah toilet.

Kang ikhsan tampak clingak clinguk mencari keberadaan lita "Dimana dia?"

Kemudian matanya tertuju pada seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet dengan wajah pucat.

"Lita, apa kamu baik baik saja" tanyanya

"Wajahmu pucat sekali"

Lita mencari alasan "Oh ga papa kok Kang saya cuma agak pusing aja"

Lita menghindari tatapan kang ikhsan dan pergi meninggalkannya.

Kang ikhsan mengekori lita. Tetapi lita memilih langsung masuk kedalam Bus.

Diperjalanan ,lita hanya diam. Naya yang melihat hal itu langsung bertanya " Mba lita kenapa diam saja?"

Lita tersadar dari lamunannya.Ia mengerjap seraya menggelengkan kepalanya mengusir bayangan apapun yang terlintas dibenaknya sekarang.

"Ga papa Naya" ucap lita spontan.

Lita melihat disekelilingnya ,semua santri putri sudah terlelap.Sedangkan lita benar benar takut kalau ia sampai ketiduran lagi seperti tadi.

Jam menunjukan pukul 08.30 WIB, sebentar lagi mereka tiba ditempat tujuan.Lita merapihkan bajunya , membuka cermin dan merapihkan hijabnya yang berantakan.Sambil menunggu,lita mengambil Al-Quran di tas tentengnya.Membacanya dalam hati dan menghafalkan setiap ayatnya.Matanya hanya tertuju pada pemandangan diluar jendela.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 48

    Sudah dua hari ini Gus zafran sudah tidak berangkat ke kampus. Dia ingin menjadi suami Siaga untuk istri dan anaknya menjelang kelahirannya. Tapi ternyata semua tidak sesuai dengan keinginannya .Ada satu acara di salah satu pesantren yang harus di isinya. Berhubung Abah ada acara , jadi mau tidak mau harus dialah yang mengisinya . Dengan pasrah dan tidak bersemangat Gus Zafran akhirnya berangkat." Gus, perkiraan dokter kan masih seminggu lagi. semangat dong " ucap Lita lembut berusaha menghibur suaminya. Gus zafran menghampiri Lita yang masih duduk di tepi ranjang , berjongkok dan membenamkan kepalanya di perut Lita. " Assalamualaikum Sayang. Abi pergi sebentar ya. tungguin Abi kalau mau lahir ".Lita membelai kepala suaminya dengan lembut. " Ya sudah sana berangkat" . Gus Zafran masih enggan beranjak. Ia masih mencium perut kita bertubi-tubi." cium dulu dong baru berangkat " ucap Gus Zafran manja. Lita terkekeh sembari mencubit kedua pipi suaminya gemas , kemudian mengecup bibir

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 47

    Sudah hampir lima belas menit Gus zafran merayu Lita, membujuknya agar tetap di rumah .Tetapi Lita yang keras kepala tetap saja ke ke ingin ikut Gus Zafran ke acara pernikahan Risma dan Kang Ikhsan." Guss...please.." rengek Lita memasang wajah memelas." Sayang , perjalanan ke sana itu memakan waktu dua jam, dan saya nggak mau kamu kecapean""Enggak Gus, biasanya saya juga kuat kok" ucap Lita masih kekeh." Tapi ini nggak biasa. Sekarang kamu lagi hamil, ada anak kita di dalam sini " ucap Gus Zafran sembari mengelus perut Lita. Lita menghela nafasnya ,ia mulai menyerah suaminya itu pasti tidak akan mengizinkannya." Ya Sudahlah , saya titip kado aja buat Risma" ucapnya sembari memberikan sebuah kotak kado kepada Gus Zafran." Nah , gitu dong Ini semua Kan demi kebaikan kamu dan calon anak kita" Lita mengangguk mengerti.Gus zafran memeluk pinggang lita " istriku ini memang pintar dan seharusnya dikasih hadiah". Gus zafran mendekati bibir lita lalu melumatnya perlahan. Lita perla

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 46

    " Sayang , aku nggak mau ditinggal " Gus zafran terkekeh mendengar rengekan manja istrinya." Ngomong apa barusan?" ucap Gus Zafran menggoda. Laki-laki itu terkekeh melihat Rona merah jambu di kedua pipi istrinya. Akhir-akhir ini Lita memang sangat manja dan terus menempel padanya. Biasanya untuk memanggilnya dengan sebutan sayang saja harus dipaksa. Tetapi kali ini ia selalu mendengar Lita mengucapkan kata-kata manja dan berhasil membuat Gus zafran senyum-senyum sendiri." Saya pengen dipeluk terus " Gus Zafran menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum geli .Jadi sekarang istrinya sudah mulai pintar menggodanya ?." Emang nggak gerah Dipeluk terus?"" Gus.... terserah saya lah mau ngapain. Ini kan maunya baby bukan mau saya . Gus nggak peka banget sih " Gus Zafran langsung diam melihat istrinya mulai berkaca-kaca. Ia bingung sebenarnya letak kesalahannya di mana hingga otaknya menangkap sesuatu yang janggal. Lita yang menyadari baru saja keceplosan langsung membekap mulutnya .

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 45

    Sengatan matahari ini tidak menyurutkan sedikitpun semangat Lita untuk berjalan menuju gedung Diniyah. Siang ini kita sudah mulai aktif dengan kegiatannya mengurus pondok pesantren suaminya itu." Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap Pelita memulai kelasnya." Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh " jawab para santri putri kompak. Lita mulai mengabsen satu persatu santri putri di kelasnya. Kemudian lanjut menyampaikan satu persatu materi dan menjelaskannya secara detail. Diam diam Lita tersenyum, memandangi setiap sudut ruangan ini . Ia teringat , disinilah awal mula cinta mereka bersemi . Di sinilah mulai tumbuhnya perasaan menyayangi satu sama lain . Dan disinilah segala kenangannya bersama Risma dan teman-teman yang lain . Lita kembali khawatir tatkala memikirkan Risma yang sempat bertemu dengannya di Bandung kemarin. Semoga saja ini yang terbaik yang diberikan Allah untuknya.*Flashback Off*" Ta , semoga lo berjodoh ya sama Gus Zafran "ucap Risma yang selalu c

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 44

    Sudah lima hari Lita dan Gus Zafran berada di kota ini. Hari ini mereka memutuskan untuk pulang karena Umi sudah sibuk menelpon setiap waktu karena merindukan Lita. Di perjalanan Lita masih saja memikirkan perihal sahabatnya yang sebentar lagi akan menikah dengan Kang Ikhsan itu. Ia tahu memang sudah lama Risma mengagumi Kang Ihsan namun Lita khawatir dengannya." Saya nggak nyangka kalau Risma bakalan nikah sama Kang Ikhsan" ucap lita memulai percakapan di Bus." Maut dan Jodoh itu nggak ada yang tahu, jadi serahkan semua sama Allah ya" Gus Zafran mencoba menenangkan Lita.Lita hanya mengangguk, terdiam , sibuk dengan pikirannya sendiri. Bagi Lita semua ini terasa begitu rumit. Dia juga masih tidak percaya kalau Kang ikhsan yang dikenalnya tega melakukan hal sebodoh itu kepadanya..o0o. Malam menjelang. Setelah perjalanan yang lumayan panjang dilewati Lita dan Gus Zafran akhirnya mereka sampai juga di pesantren. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, itu artinya Umi dan Abah

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 43

    Lita tertidur lelap di pelukan Gus zafran. Gus Zafran memandangi wajahnya dengan perasaan berdebar. Wajah imutnya yang terlihat begitu natural tapi cantik . Ia bersumpah akan selalu melindunginya apapun yang terjadi .Pelan-pelan ia membenarkan posisi tidur Lita dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Lalu ia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Lita terbangun mendengar suara ponselnya yang berdering. Lalu mengambilnya di atas nakas ia melihat nama Umi di layar ponselnya "Astagfirullah gue belum ngabarin Umi " lirihnya." Halo , Assalamualaikum Mi " Suara bising di seberang sana membuat Lita tahu bahwa Umi sedang tidak dirumah." Waalaikumsalam . Umi lagi di jalan ini , sama mbak mbak .Umi mau ke acara sholawatan. Umi bosen di rumah ndak ada yang nemenin"Umi dan Lita memang terbiasa mengobrol atau saling menyimak Alquran di jam-jam seperti ini." Umi hati-hati ya , ini Lita dan Gus Zafran juga sudah sampai"." Alhamdulillah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status