Share

Bab 5

Lita duduk didepan asrama sambil mrnghafal Quran. Dari kejauhan kang ikhsan melambai-lambaikan tangannya.Lita yang menyadari hal itu segera bangun dari duduknya dan berjalan mrnghampiri kang ikhsan didepan kantin.

"Lita,lusa kita ditugaskan untuk mendampingi anak anak munaqasah disalah satu pondok pesantren diBogor" terangnya.

"Kamu siap - siap ya, insyaAllah kita akan menginap satu malam disana" sambungnya.

"Baik kang" jawab lita seraya menundukkan pandangannya.Kang ikhsan terus menatap lita.Ia brnar-benar bahagia bisa ditugaskan bersama lita.

'Kalau begitu saya pamit ke asrama"

"Lita,tunggu sebentar!! Kamu sudah makan ?" tanyanya.

"Sudah kang" jawab lita singkat seraya membalikan badannya dan pergi meninggalkannya.

Kang ikhsan masih terdiam memperhatikan punggung lita yang mulai menjauh.Ia benar-benar kecewa karena sikap lita yang dingin padanya.Padahal yang ia tau, Lita adalah gadis yang ceria.

.

o0o

.

"Assalamualaikum" ucap santri dari balik pintu kamar lita.

"Waalaikumsalam" jawab Lita,gisel,risma dan mba silvi.

"Mba silvi, ini ada titipan dari kang Faruq" ucap santri putri itu sambil memberikan bingkisan berupa boneka dan cokelat ke mba silvi.

"Terima kasih" jawab mba silvi seraya mengambil bingkisan itu.

"Cieee...yang bentar lagi mau married" ucap lita sembari melipat pakaiannya.

"Uhh...so sweet" sambung risma.

"Sssstttt.....anak kecil ga boleh ikut-ikut ya" jawab mba silvi sambil tertawa mengejek.

Mba silvi memang sudah tunangan dengan kang faruq.Mereka akan segera menikah ketika mba silvi sudah haflah atau wisuda hafalan Al-Quran 30 juz nya.

"Bagi dong cokelatnya" celoteh risma.

"Yee makanya sono ,minta beliin pangeran ikhsan" celoteh lita yang sudah mengetahui bahwa temannya itu diam -diam menyukai kang ikhsan.

"Oh, jadi ada yang lagi jatuh cinta nih" yang ini kata mba silvi.

"PJ dong, Pajak Jadian" gisel berkomentar.

"Jadian aja belom, udah minta PJ" jawab risma sambil memajukan bibirnya.

Mendengar hal itu, Litq jadi tidak enak hati.Lita tahu sebenarnya kang ikhsan menyukai dirinya.

Lita mengemas barang-barangnya yang akan ia bawa ke Bogor besok pagi.Tidak lupa, lita juga membawa Al-Quran kecilnya, agar lita bisa menghafalnya diperjalanan besok.

Sebelum tidur,lita menulis dibuku diary. Ia menceritakan bahwa ia sangat bahagia bisa berada disini ,bertemu dengan seorang Gus yang bisa sukses membuatnya berbunga-bunga.Walau lita hanya bisa mengaguminya dalam diam.

Setelah membereskan bukunya lita memasukannya ke dalam tas, ia akan membawa buku itu besok.Kemudian lita bersiap- siap untuk tidur agar besok tidak terlambat bangun.

.

o0o

.

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh ,lita membawa barang barangnya ke depan gerbang pesantren diikuti beberapa santri putri yang akan mengikuti munaqasah.Mereka sengaja berangkat jam 06.00. Karena perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam, dan acara akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Lita mengecek satu persatu keadaan santri ,karen lita khawatir jikalau ada santri yang sedang sakit.Setelah memastikan semuanya aman lita akhirnya bisa tenang. Lita bercakap cakap ringan dengan beberapa santri putri yang masih seumuran adiknya itu.Diam diam lita sedih,ia merindukan Nara adik perempuannya.Biasanya,lita lah yang membantu adiknya mengarjakan tugas sekolah.

Lima belas menit menunggu, akhirnya Bus yang ditunggu tunggu pun datang.Dengan sigap ,kang ikhsan pun mengatur barisan para santri agar tidak berebut saat masuk ke dalam Bus.

Dari pintu ndalem terlihat Gus zafran sedang berpamitan dengan Abah dan Umi, sambil menggendong tasnya dengan satu tangan.Seketika jantung lita berdetak lebih cepat"Jadi Gus zafran ikut juga?"lita bertanya tanya dalam hati.

Gus zafran melirik ke arah lita,ia menaikkan sebelah alisnya" kenapa dia pucat sekali?"

Tanpa basa basi Gus zafran langsung berdiri tepat didepan pintu Bus, yang langsung disambut hangat oleh kang ikhsan.Gus zafran pun mengabsen santrinya satu per satu terlebih dahulu sebelum berangkat.Setelah semua santri naik,kini giliran lita yang naik.Lita menunduk ketika melewati dua pria yang sebenarnya sangat mengaguminya itu.Tatapan tajam dari kedua pria itu tak lita hiraukan.Ia langsung masuk ke dalam Bus dan menduduki bangku yang masih kosong dibarisan nomor lima, tepat disebelah santri putri yang tadi berbincang bincang dengannya.Para santri putri menempati bangku dibarisan depan dan santri putra dibarisan belakang.Kang ikhsan duduk dibangku paling depan sejajar dengan supir.Sedangkan Gus zafran tanpa disengaja duduk tepat dibelakang Lita.

"Sebelum berangkat ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu" suara Gus zafran tepat di belakangnya.

Spontan kedua mata lita terbelalak "what, Gus zafran dibelakang gue" batinya.

Lita menepuk nepuk dadanya,berusaha menetralkan detak jantungnya, menggeleng beberapa kali kala terbesit wajah Gus zafran yang sekarang berada tepat dibelakangnya.

Naya santri putri yang berada disebelah lita pun penasaran dengan apa yang terjadi.Apalagi saat melihat tingkah mba pendampingnya itu.

"Mba lita kenapa?" tanyanya polos.

Lita terperanggah sejenak,lalu berdehem pelan,mencoba tetap tenang "Ga papa, ini cuma bersihin baju ,tadi kena debu"

Naya pun hanyq mengangguk.Ia kembali menyandarkan kepalanya dijendela.

Bus melaju dengan cepat melewati tol.Setelah perjalanan kurang lebih satu jam, Bus memasuki kawasan rest area, memarkirkannya tepat didepan rumah makan.Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB, waktunya para santri untuk sarapan. Gus zafran mengarahkan para santri untuk segera turun dari Bus.Diikuti kang ikhsan yang mengawasi dari belakang.

Semua santri sudah turun,tinggal tersisa lita yang masih tertidur pulas, tak menyadari kalau Bus sudah berhenti.

Gus zafran mengulum senyumnya sembari mendekati lita.Ia tampak berfikir, bagaimana caranya membangunkan gadis dihadapannya ini. Dengan nada lembut Gus zafran membangunkan lita dengan posisi sedikit membungkuk berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan lita.

"Talita Adriana" ucapnya perlahan.Saat ini jantungnya sedang tidak aman.Ia bisa menatap wajah lita sedekat ini.

Lita sedikit tersentak sehingga kedua tangannya reflek memeluk leher Gus zafran.Gus zafran membelalakan kedua bola matanya, mulutnya terbuka,dalam beberapa detik ia menahan nafasnya "Ehemmm..." ia sengaja berdehem agar lita melepaskan pelukannya.

Lita yang baru menyadari itu langsung panik dan reflek melepaskan pelukannya, membuat lita meneguk salivanya.Lita menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya, lalu menggelengkan kepalanya "Maaf" ucapnya sambil setengah berlari meninggalkan Gus zafran sendiri didalam Bus.

Lita langsung berlari mencari arah toilet.Dengan cepat ia memasuki toilet wanita dan menguncinya.

Lita menatap dirinya dicermin " Gilak..ini gilak" lita mengatur nafasnya yang tersengal.

"Bisa bisanya gue meluk Gus zafran" Lita terus mencaci dirinya sendiri.

Kang ikhsan mencari cari keberadaan lita.Ia belum melihatnya dari tadi.Ia bertanya kepada beberapa santri putri yang sedang menikmati sarapannya, tetapi tidak ada stupun yang tahu keberadaan lita.

Kang ikhsan mulai cemas.Ia memberanikan diri bertanya dengan Gus zafran "Maaf gus, apakah Gus melihat mba lita?"

Gus zafran mengerutkan dahi "Saya tidak tahu".

Kang ikhsan hanya menganggukan kepala.

"Coba cari ditoilet" perintah Gus zafran.

"Baik Gus" dengan sigap kang ikhsan berjalan kearah toilet.

Kang ikhsan tampak clingak clinguk mencari keberadaan lita "Dimana dia?"

Kemudian matanya tertuju pada seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet dengan wajah pucat.

"Lita, apa kamu baik baik saja" tanyanya

"Wajahmu pucat sekali"

Lita mencari alasan "Oh ga papa kok Kang saya cuma agak pusing aja"

Lita menghindari tatapan kang ikhsan dan pergi meninggalkannya.

Kang ikhsan mengekori lita. Tetapi lita memilih langsung masuk kedalam Bus.

Diperjalanan ,lita hanya diam. Naya yang melihat hal itu langsung bertanya " Mba lita kenapa diam saja?"

Lita tersadar dari lamunannya.Ia mengerjap seraya menggelengkan kepalanya mengusir bayangan apapun yang terlintas dibenaknya sekarang.

"Ga papa Naya" ucap lita spontan.

Lita melihat disekelilingnya ,semua santri putri sudah terlelap.Sedangkan lita benar benar takut kalau ia sampai ketiduran lagi seperti tadi.

Jam menunjukan pukul 08.30 WIB, sebentar lagi mereka tiba ditempat tujuan.Lita merapihkan bajunya , membuka cermin dan merapihkan hijabnya yang berantakan.Sambil menunggu,lita mengambil Al-Quran di tas tentengnya.Membacanya dalam hati dan menghafalkan setiap ayatnya.Matanya hanya tertuju pada pemandangan diluar jendela.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status