Share

bab 23 pov Aldo 2

"Kau …!"

Suaraku tercekat di tenggorokan. Geram sekali aku melihat laki-laki pongah yang tidak berperasaan ini. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu, sedangkan yang membutuhkan darahnya adalah anaknya sendiri, darang dagingnya.

Rada bangkit dari duduknya, dia berdiri dan menatap benci ke arah Arka.

"Kami tidak akan pernah bersujud padamu! Aku yakin Musda akan baik-baik saja walaupun tanpa pertolongan Ayahnya! Ayah macam apa kamu yang tega pada anaknya! Kupikir kamu sudah benar-benar menyesal karena selama ini sudah abai sama Musda ketika kamu bilang kangen dan ingin bertemu, tapi ternyata itu semua hanya tipu muslihatmu."

"Pergilah! Musda tidak butuh Ayah sepertimu! Dia sudah punya keluarga yang peduli padanya!"

Arka terpaku di tempat mendengar yang diucapkan Rada. Mungkin dia tidak menyangka tanggapan yang diberikan Rada. Mungkin juga dia berfikir Rada akan bersujut dan memohon padanya.

Aku kagum pada Rada, dia wanita hebat. Wanita yang kuat.

"Ayo, Mah, Pah, kita masuk!" ajak Rada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status