Share

bab 31 Musda hilang?

"Rin … Rini!" teriakku begitu kaki sudah mulai menapaki teras rumahnya.

Tak sabar rasanya aku ingin segera bertanya, gegas aku masuk ke dalam rumah yang kebetulan pintunya tidak tertutup. Namun, orang yang ingin ku temui tak tampak batang hidungnya. Hanya ada Sinta yang tengah berbaring di depan televisi sambil memainkan ponsel ibunya.

Aku membuang nafas kasar. Pantas saja teleponku tidak dijawabnya, ternyata ponsel sedang berada dalam kekuasaan Sinta.

"Sinta … mamamu kemana?" tanyaku tanpa basa basi.

"Mama masih mandi," jawabnya tanpa menoleh, matanya terus melihat ke arah ponsel yang sedang dipegangnya.

Merasa dicuekin, aku memilih untuk duduk di sofa tak jauh dari tempat Sinta tengah berbaring. Bermaksud menunggu Rini walaupun hati sebenarnya sudah tidak karu-karuan rasanya.

"Eh, ada Ibu! Kapan datangnya, Bu?" tanya pembantu Rini. Imah, namanya. Dia datang membawa piring yang berisi makanan, sepertinya hendak menyuapi Sinta.

"Barusan. Aku panggil-panggil nggak ada yang jawab, jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status