Share

BAB 4 - Perjanjian

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-02 11:07:20

"Tapi ada syaratnya."

"Syarat apa Pak? Pasti saya akan memenuhinya."

"Kamu harus tidur denganku malam ini."

Bella sangat terkejut mendengar syarat yang harus Dia penuhi agar bisa meminjam uang itu.

"A.. apa?"

"Tidurlah denganku, untuk mendapatkan pinjaman itu."

Rasanya Bella ingin memukul pria yang berada di hadapannya kini. Jika tidak mengingat itu adalah Bosnya.

"Saya terpaksa meminjam uang karena hal yang  mendesak, tapi saya juga bukan wanita murahan yang akan mau begitu saja untuk menghabiskan malam dengan seorang pria!"

"Terserah, jika kamu tidak menerima syaratnya tidak masalah. Silahkan keluar, kamu tahu pintu keluarnya." Tukas Marco sembari menunjukkan tangannya ke arah pintu.

"Permisi!" Ketus Bella.

Bella segera pergi dari ruangan Marco dengan hati sakit dan tercabik, merasa harga dirinya begitu di rendahkan. Air mata membendung di sudut netranya.

Bella menangis di koridor kantor, begitu bingung dirinya mencari uang begitu banyak dalam waktu satu hari.

Ponselnya berdering, terlihat ibunya menelepon, Bella segera mengangkatnya takut ada hal buruk yang terjadi.

"Halo Bu?"

(Bella, Ethan harus segera di operasi, kondisinya sudah sangat drop. Bagaimana ini? kamu sudah bisa mendapatkan kekurangan untuk uang itu?"

Bagai di hantam batu yang besar di hatinya, putra Bella sedang kritis dan harus segera mendapatkan pertolongan dengan jalan operasi.

"Ba..baik Bu, Bella akan segera mendapatkan uang itu dan membawanya ke rumah sakit."

(Cepatlah , Nak. Ethan sangat membutuhkan pertolongan segera.)

"Baik Bu."

Bella mematikan ponselnya, kaki Bella terasa sangat lemas, menyandarkan dirinya ke dekat tembok dan berlutut menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya. Rasanya begitu berat ujian hidupnya. Seperti tidak ada jalan keluar lain.

Bukannya Bella tidak berusaha, Bella sudah bekerja keras bahkan sampai kerja part time di kelab atau mengerjakan apapun asalkan itu bisa menghasilkan uang, hingga Bella bisa diterima bekerja di perusahaan Marco adalah sebuah keberuntungan.

Bella juga sudah mendaftarkan Ethan ke lembaga kesehatan tapi lembaga kesehatan itu hanya bisa mengcover sekitar seperempat dari biayanya. Sisanya Bella pinjam ke sana sini di temannya dan bekerja paruh waktu. Bahkan orangtua Bella rela menjual rumah kecil mereka untuk menambahkan biaya operasi Ethan.

Gadis belia yang sudah memiliki anak berusia dua tahun karena menikah muda saat masih kuliah dulu. Kini harus berjuang sendiri demi kesembuhan anak semata wayangnya.

Bella segera menghapus airmatanya dan berusaha untuk bersikap tegar, Ethan membutuhkan ibu yang tegar untuk kondisinya saat ini. Menangis tidak akan menyelesaikan masalah.

Menguatkan diri dan Segera beranjak dari tempatnya untuk menuju ke kantor Marco. Tangannya bergetar saat ingin membuka pintu ruangan Bosnya itu. Namun dia harus berani mengambil keputusan ini.

Pintu terbuka terlihat Marco sedang menelepon seseorang dengan tertawa, Bella segera masuk.

"Saya setuju! Saya setuju untuk syaratnya." Ucap Bella sedikit berteriak dengan mata masih menyisakan sedikit air mata.

Marco terkejut melihat Bella tiba-tiba masuk dan mengatakan menyetujui syaratnya agar Dia bisa meminjam uang itu.

"Saya setuju persyaratan untuk tidur dengan Anda, tapi Aku minta uangnya di berikan saat ini juga." Ulang Bella kembali dengan nafas tersengal menahan amarah dihatinya.

"Duduk dulu lah, kita harus membicarakan beberapa hal."

"Saya tidak punya waktu untuk membicarakan hal lainnya, saat ini saya sangat membutuhkan uang itu. Kita bicara setelah Saya mendapatkan uang itu."

Marco duduk di kursinya, menghubungi seseorang kepercayaannya untuk mengambil uang tunai sebesar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah hari itu juga.

"Duduklah, uang itu akan segera di bawakan kemari. Membutuhkan sedikit waktu untuk membawa uang sebanyak itu." Titah Marco lagi.

Bella menurut titah Bosnya, lagi pula kakinya juga sangat terasa lemas karena terpaksa mengambil keputusan besar ini. Bella segera mendaratkan bokongnya di kursi tepat di hadapan Marco.

"Saya meminjamkan uang ini tidak cuma-cuma, Saya harap kamu bisa melakukan syaratnya dan mampu membayar hutangmu."

"Tentu Saya sanggup."

"Gajimu belum sebesar karyawan tetap, bagaimana kamu akan menyicilnya?"

"Bapak tidak perlu khawatir, pasti Saya bisa membayarnya."

"Oya? Saya harap kamu tidak akan lari dari hutangmu dan memegang janjimu."

"Anda bisa memegang ucapan Saya."

"Saya tidak bisa hanya memegang ucapan, karena ucapan bisa berdusta. Saya butuh perjanjian sah hitam di atas putih."

Bella menggertakan giginya, menahan marahnya, kalau bukan karena terpaksa Bella pun enggan  melakukan hal ini. Marco sudah sibuk mengetik sesuatu di komputernya.

"Kamu membutuhkan uang sebanyak itu pasti untuk hura-hura dan memenuhi gaya hidupmu. Hingga kamu sanggup melakukan apapun untuk mendapatkan uang itu." Cecar Marco di sela-selanya mengetik.

Bella tetap diam, tidak menjawab apapun yang bosnya katakan, menggenggam tangannya agar tidak melampiaskan amarahnya, dirinya sudah berada di depan Marco  saat ini saja sudah cukup merendahkan  dengan perangko dan tanda tangannya.

"Kini silahkan berikan tanda tanganku di surat perjanjian ini, agar Saya bisa memercayai dirimu sepenuhnya dalam hutang piutang ini."

Dengan enggan Bella mengambil secarik kertas

itu, dan membaca dengan teliti setiap isi kertasnya. Kedua mata indah Bella membelalak ketika mengetahui isi perjanjian itu.

"Apa-apaan ini Pak? Kenapa saya harus menjadi sugar baby Bapak selama satu tahun?"

"Rupanya kamu sudah tahu apa itu Sugar Baby."

"Ya, Saya tahu, tapi saya bukan wanita murahan seperti itu!"

"Pikirkan dengan baik, dalam waktu satu tahun apakah kamu sanggup untuk membayar hutangmu? Aku hanya tidak ingin rugi!"

Rasanya Bella ingin meremas kertas itu tapi Bella segera mengingat anaknya yang sedang kesakitan dan berjuang hidup menunggu pertolongan segera. Bella terpaksa menyetujui kesepakatan itu walau dirinya paling banyak di rugikan. Menandatangani kesepakatan itu dan harus menjalankan isi dari perjanjian itu.

"Wanita murahan!" Maki Marco dari dalam hati begitu Bella menyerahkan surat perjanjian yang sudah Bella tanda tangani.

"Malam ini pukul sembilan malam datanglah ke alamat apartemen yang akan aku kirimkan. Jangan terlambat!"

"Baiklah." Jawab Bella pasrah.

Orang suruhan Marco datang bersama Charles, membawa sekoper penuh uang untuk diberikan kepada Bella.

Uang itu segera berpindah ke tangan Bella, tanpa mau berlama-lama Bella segera membawa uang itu dan keluar dari ruangan Marco. Tanpa berkata apapun.

"Akhirnya kamu mendapatkan wanita itu, Co." Cicit Charles.

"Seorang Wanita murahan itu dengan mudah bisa  kita dapatkan dengan sejumlah uang." Jawab Marco sinis.

"Selamat bersenang-senang Bos Marco.. Lupakan sakit hatimu tentang Laura."

"Diamlah Charles, pikiranku menjadi pusing jika memikirkan wanita."

"Baiklah, mari kita ke kelab."

"Tidak bisa, Aku harus segera pergi ke suatu tempat." Tolak Marco.

"Sungguh tidak menyenangkan pergi ke kelab tanpamu."

Marco mentoyor kepala Charles yang cengengesan, lalu beranjak pergi menuju apartemennya. Tempat dia akan bertemu dengan Bella dan menghabiskan malam-malam bersamanya.

----------------------

Di rumah sakit , Bella tergopoh berlari untuk segera membayar biaya operasinya.

"Bu, saya akan membayar uang operasi anak saya."

"Baik Bu, anak ibu siapa?" Tanya perawat dengan sigap

"Ethan Andreas."

Perawat itu segera mencari di komputernya data dengan nama Ethan Andreas.

"Biaya operasi dan rawat inap sejumlah Tujuh Ratus Juta Rupiah, Bu."

"Baiklah saya akan membayarnya, silahkan di hitung uang cash ini, sisanya saya akan membayarnya lewat cek karena tidak mungkin untuk transfer uang sebanyak itu, tapi tolong segera lakukan operasi itu."

Dokter Dev melihat Bella yang sedang serius berbicara dengan bagian administrasi, menghampirinya.

"Ibu Bella?"

Reflek Bella menoleh ke sumber suara, Dokter Dev yang memanggilnya, Dokter Dev adalah Dokter yang menangani sakit Ethan. Bahkan Dokter Dev meminjamkan uang Seratus Juta Rupiah dengan cuma-cuma.

"Dokter Dev? Saya sudah memiliki uang itu, tolong segera lakukan operasi Ethan." Pinta Bella dengan nada berharap.

"Kau dapat darimana semua uang itu?" Selidik Dokter Dev.

Bella tersenyum kecut. "Saya mendapatkan pinjaman dari Bosku, dia orang yang sangat baik hati jadi mau memberikan saya pinjaman."

"Syukurlah, operasi bisa dilakukan sekarang juga. Kami akan mempersiapkan semuanya."

"Tolong lakukan yang terbaik untuk putraku, Dok."

"Tentu." Jawab dokter Dev sembari memegang kedua tangan Bella yang sedari tadi bergetar.

"Tenanglah, putramu akan segera sehat dan bisa bermain seperti anak lainnya."

Bella mengangguk, setelah dokter Dev pergi untuk mempersiapkan operasi Ethan, Bella menjatuhkan dirinya dia kursi tunggu.

Ponselnya bergetar, tampak sebuah pesan dari nomor baru.

Sebuah pesan bertuliskan alamat apartemen dalam pesan itu, ya, itu pesan dari Marco agar Bella tidak lupa untuk datang.

0812345xxxxx

{Apartemen Lotus , tower 52 ,lantai 20 pukul 8 malam.

Marco Pratama}

Bella menggenggam ponselnya, mengingat kesepakatan konyol yang sudah di tandatanganinya.

"Perjanjian sia*lan itu.. argh." Bella menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Perjanjian yang akan membuat hidupnya seperti di dalam neraka.

------

Mohon bantuannya untuk cerita Marco dan Bella. Ya teman-teman...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Nanang Junaidi
seru lanjut
goodnovel comment avatar
L W
terlalu lebay
goodnovel comment avatar
Rna 1122
aku kira bella masih belom nikah karna usia nya masih muda ehhhh ternyata udah punya anak !!! dan suaminya kemana ya ?? ato jangan" suami bella selinhkuhan nya istri marco
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 199 - kenyataan pahit

    Sikap dingin dan penolakan dari Axel seolah membuat hati Anjani begitu sesak. Tatapan cinta yang dulu ada di kedua mata suaminya itu kini tidak terlihat lagi, hanya tatapan kosong memikirkan istrinya yang lain. "Makanlah sup ikan ini Mas, bukankah kamu sangat menyukai sup ini?" bujuk Anjani bahkan sampai berusaha menyuapi Axel. Sudah seharian Axel sama sekali tidak makan, Anjani melihat suaminya hanyalah raga saja yang bersamanya tetapi jiwanya bersama dengan Sandra. Axel menatap Anjani dengan tatapan sayu, wajah Anjani tersenyum, di saat itu Axel melihat Sandralah yang berada di hadapannya kini. "Sandra sayang," Axel tersenyum merasa senang Sandra ada di hadapanya. Sakit sekali Anjani melihat suaminya seolah depresi, bahkan tidak mengenali lagi Anjani yang berada di hadapannya. Namun Anjani berusaha tersenyum walau hatinya merasa begitu getir. "Iya, Ini aku Sandra, Ayo buka mulutmu dan makanlah dulu." Axel terus menatap Anjani dan membayangkan Sandra yang ada

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 198 - Serigala berbulu domba

    "Aku cacat!" saat itu juga Claire seperti melayang tidak tentu arah. Pandangan mata Claire kosong memikirkan nasibnya nanti. Tristan mencoba untuk menggoyangkan pundak Claire agar gadis itu tersadar dari lamunan panjangnya. "Claire... Claire..." seru Tristan nampak khawatir. Claire manatap Tristan, takdirnya kini begitu berat. "Tidak mungkin! Aku tidak mungkin cacat!" Kembali Claire berusaha keras untuk menggerakkan kedua kakinya, tapi tetap saja kakinya tidak mau menuruti instruksi Claire, kakinya hanya diam tanpa ada gerakan sedikitpun. "Ayo bergeraklah.. ayo...." Claire memaksakan diri sampai wajahnya memerah karena terlalu keras berusaha menggerakkan kakinya. Nihil, sekuat apapun Claire mencoba, kakinya tetap tidak mau bergerak. "Kenapa kalian tidak mau bergerak ketika aku memerintahkannya!" Claire histeris sampai memukuli kedua kakinya dengan keras. Melihat Claire begitu terpuruk dan histeris, ada sedikit rasa kasihan di hati Tristan tetapi tetap saja Trista

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 197 - manipulasi

    Tristan menatap gadis yang hanya terbaring lemah dan tidak sadarkan diri di hadapannya, sebelum Marco dan Bella pergi beberapa jam yang lalu. mereka meminta calon menantunya itu menjaga Claire selama mereka pergi. "Kamu tidak salah, tetapi kedua orangtuamu yang telah melakukan kesalahan fatal dengan merenggut orangtuaku!" tatapan Tristan berubah menjadi dingin. "Kamu harus menanggung akibat dari kesalahan orangtuamu, gadis yang malang!" Setiap ucapan Tristan tersimpan kebencian, dia akan mencampakkan Claire begitu dia telah membuat Claire tergila-gila kepadanya. Hal itu pasti akan sangat menyakiti Marco dan Bella, sakit yang perlahan akan jauh lebih menyakitkan, bukan? Tristan berencana akan meninggalkan Claire di hari pernikahan mereka, dengan beralasan tidak bisa menerima keadaan Claire yang telah lumpuh. Rasa malu dan kecewa akan mereka rasakan menjadi satu, sampai Claire tidak bisa memilih jalan lain selain bvnvh diri! Seulas senyum licik mengukir wajah tampan Tristan

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 196 - Harus Memilih Satu!

    Candra terkekeh melihat Axel yang berusaha melindungi ibunya, seolah menampakkan lelaki sejati yang mampu melindungi. Tetapi kenapa dia tidak bisa menjadi suami yang bisa melindungi istrinya! "Sepertinya kedua orangtuamu sangat rapat menyimpang rahasia kelam meraka?" Candra berhenti tertawa lalu menatap dingin kepada Axel. "Atau mungkin kedua orangtuamu sangat malu akan masalalu mereka hingga tidak membiarkan kamu untuk tahu!" "Cukup Candra!" Kini Marco mulai bersuara. "Kami tahu kamu sedang sangat marah karena keadaan Sandra saat ini, kedatangan kami karena kami juga sangat mengkhawatirkan keadaan menantu perempuan kami, jadi Saya mohon tahanlah dulu emosimu, kita bisa seleseikan permasalahan ini dengan kepala dingin." Bella lantas memegang tangan Marco karena sangat setuju dengan pendapat suaminya, walau Bella tahu dalam hati suaminya itu sangat kecewa karena besannya sendiri telah merendahkan martabat istrinya dengan membahas masa lalu. Candra kembali tersenyum getir

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 195 - Pembalasan awal

    Malam ini Anjani dan Axelo tidur terpisah, begitu mereka berdua sampai di apartemen, Axel langsung memilih untuk masuk ke kamar tamu tanpa mengatakan sepatah kata apapun pada Anjani. Berulangkali bahkan Anjani mencoba untuk membujuk Axel dengan membuatkan makanan kesukaan Axel agar mau keluar dari kamar, tetapi suaminya tidak meresponnya sama sekali. "Mas, Baby Boy ingin sekali makan bersama Ayahnya," kembali Anjani berusaha menggunakan bayi yang di kandungnya lagi agar Axel mau keluar. Tetapi tetap saja, Axel tidak menjawab ataupun keluar, biasanya calon anak mereka mampu membuat Axel luluh namun kini tidak berhasil. Anjani sebenarnya sangat kesal atas sikap dingin dan diam suaminya, tetapi perutnya sudah begitu lapar, mengingat saat di restoran tadi dia bahkan tidak berselera mencicipi makanan apapun karena ada Sandra. Kehamilannya yang sudah cukup besar memang sering membuatnya lapar, terpaksa malam itu Anjani menghabiskan masakan yang telah di buatnya hanya seorang d

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 194 - Garda Terdepan milik Sandra

    Hening! Di dalam mobil mewah yang dikendarai oleh Axel dengan Anjani tidak ada percakapan apapun. Biasanya mereka berdua akan saling bertukar cerita ataupun meminta pendapat satu sama lain. Kini Anjani pun enggan untuk menegur suaminya yang hanya fokus menatap ke arah jalanan dengan raut wajah yang... sulit di jelaskan. Perlahan Anjani memalingkan wajahnya ke arah jendela, nampak butiran air hujan mulai turun, membuat Anjani kembali teringat kejadian di restoran beberapa waktu yang lalu. Bagaimana kekesalan Sandra dan juga suaminya yang terlihat begitu hancur karena keputusan yang akan Sandra ambil. Bukankah seharusnya Anjani merasa senang ketika tahu bahwa Sandra akan menuntut cerai? Namun saat ini, hati Anjani justru merasa semakin merana karena melihat suaminya yang seolah kehilangan semangat hidup tentang keputusan cerai itu. Bukankah, jika Sandra benar-benar mengajukan perceraian itu, dia akan kembali memiliki Axel seutuhnya, hanya untuknya seorang. "Axel ak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status