Home / Romansa / HASRAT TERLARANG ADIK TIRI / 10 - LUKA YANG BERPINDAH BENTUK

Share

10 - LUKA YANG BERPINDAH BENTUK

Author: Ranari Kka
last update Last Updated: 2025-10-16 20:18:38

Matahari pagi menembus tirai renda, menggambar pola halus di lantai kamar. Chloe melangkah pelan, masih dengan piyama biru muda yang tampak kusut. Rambutnya yang sebagian menutupi wajah terurai tanpa disisir.

Dari dalam kamar di lantai satu, terdengar bunyi ritsleting tas dan ketukan lembut kuas di kaca cermin.

“Ibu?” panggil Chloe sambil mengetuk pelan.

“Masuk saja, Sayang.”

Chloe mendorong pintu perlahan. Aroma parfum melati langsung menyambutnya. Aroma khas yang selalu melekat pada ibunya.

Sarah berdiri di depan meja rias mengenakan blus putih dan celana panjang abu-abu dan rambutnya disanggul rapi. Cahaya matahari memantul di permukaan cermin, menyoroti garis wajahnya yang lembut dan terawat.

Chloe berhenti di ambang pintu, memperhatikan bagaimana ibunya mengoles lipstik dengan gerakan hati-hati. Wajah itu, dari sisi tertentu, tampak seperti bayangannya sendiri sepuluh tahun ke depan.

“Ayah sudah berangkat?” tanya Chloe akhirnya.

“Sudah sejak setengah enam. Katanya ada rapat pagi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   18 - AKU JADI MAKIN SUKA!

    “Kau mau ayam lagi, Dante?” Sarah mencoba membuka suasana. Ia sedari tadi menatap Dante yang terlihat fokus pada piring ayam di sampingnya.Tapi Chloe sudah lebih dulu mengulurkan tangan dan mengambil lauk itu untuk pria di hadapannya.Dante menatap Chloe tajam. Bibirnya membentuk smirk tipis. Sudut bibirnya terangkat dengan percaya diri yang membuat dada Chloe bergetar. Ada sesuatu dari tatapan itu seolah berkata, ‘Kau menantangku, ya. Mari kita lihat seberapa jauh kau berani.’“Kau peduli sekali padaku. Aku jadi makin suka,” ucap Dante santai.Chloe terbatuk kecil mendengar itu. Pipinya memanas dan semua orang di meja makan bahkan terdiam sesaat menatap mereka bergantian.Dante tersenyum tipis lalu melanjutkan, “Senang punya kakak yang baik sepertimu.”Chloe menelan ludah, mencoba menenangkan napasnya. “Y-ya, aku hanya membantu sebagai seorang kakak,” jawabnya pelan, menunduk sebentar.Dante menggeser kursinya perlahan dan duduk di samping Chloe, senyumnya tipis tapi matanya masih m

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   17 - CIUMAN SAUDARA

    Dante turun tangga perlahan, rambutnya masih acak-acakan, kausnya kusut. Ia tidak berharap siapa pun akan memperhatikannya. Biasanya, mereka semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing.Namun, kali ini tidak.“Pagi,” suara lembut itu membuatnya berhenti di anak tangga terakhir.Chloe berdiri di dapur, mengenakan sweater abu-abu dan mengikat rambutnya ke belakang. Wajahnya tampak segar, seolah tidak terjadi apa-apa. Ia sedang menuang kopi ke cangkir, lalu menoleh dengan senyum kecil.“Untukmu,” katanya ringan, sambil mendorong cangkir itu ke arah Dante di meja.Dante menatapnya curiga. “Apa ini semacam jebakan? Apa ini hari kematianku?”“Cuma kopi,” jawab Chloe, nada suaranya tenang, bahkan nyaris hangat.Ia duduk di seberang, menatap Dante seperti sedang berusaha menebak sesuatu di wajahnya.Dante mengambil cangkir itu perlahan, mencium aromanya, tapi tidak langsung meneguk. Tatapannya tetap pada Chloe.“Kau aneh hari ini.”“Aneh? Aku hanya mencoba bersikap baik. Bukankah itu normal

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   16 - AROMA WANGI DIRIMU

    Chloe duduk di ujung meja, mengaduk jus jeruknya tanpa minat. Matanya masih sembab setelah malam panjang yang tak memberinya jawaban apa pun.Seperti biasa, mereka sekeluarga sarapan bersama. Suara sendok dan piring beradu di atas meja panjang. Semuanya tampak biasa sampai suara pintu depan terbuka.Mereka semua menoleh hampir bersamaa. Dante muncul di ambang pintu. Rambutnya berantakan dan jaketnya masih menyisakan bau malam, tapi beruntung kali ini tidak ada darah atau luka di tubuhnya.Richard langsung berdiri. “Dari mana saja kau baru pulang?!” Suaranya keras dan bergema di seluruh ruangan.Dante tidak menjawab. Tatapannya hanya sekilas menyapu meja makan, lalu beralih ke tangga. Ia melangkah tanpa bicara.“Dante! Ayah bicara padamu!” Richard menghardik lagi. Nada suaranya makin menajam.Sarah cepat menepuk tangan suaminya pelan, berusaha menenangkan.“Sayang, sudah. Biarkan dulu. Dante baru pulang. Sarapan dulu, Nak,” katanya lembut. Mencoba menyapa Dante dengan senyum raham. “Ib

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   15 - PANDAI MENJAGA RAHASIA

    Chloe berdiri menatap punggung Dante yang kian menjauh hingga lenyap di balik sorot lampu klub Desire. Udara malam menusuk kulitnya, tapi dada Chloe terasa lebih sesak daripada dingin yang merayap.Seharusnya ia pulang. Tapi langkahnya justru berbalik mengikuti arah pria itu pergi.Ketika ia baru saja hendak melangkah ke pintu, dua pria bertubuh besar berdiri menghadang. Wajah mereka datar, tapi tegas.Salah satu dari mereka berkata, suaranya berat dan tanpa emosi, “Tuan Dante meminta kami agar tidak mengizinkanmu masuk, Nona.”Chloe tertegun. “Dia bilang begitu?” tanyanya pelan, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang tiba-tiba naik ke tenggorokannya.Penjaga itu hanya mengangguk sekali.Dari tempatnya berdiri, Chloe masih bisa melihat melalui celah pintu. Sosok Dante berdiri tak jauh di dalam. Lampu merah muda dan biru menari di wajahnya, membuat sorot matanya sulit ditebak.Lalu seseorang mendekat dari arah bar. Seorang wanita berambut merah menyala tersenyum akrab sebelum melingka

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   14 - KAU KHAWATIR, KAN?

    “Lepas, Dante!” seru Chloe. Ia berusaha menarik tangannya, tapi genggamannya tak kunjung mengendur.Langkah Dante baru berhenti setelah mereka cukup jauh dari pintu masuk klub. Ia menoleh, rahangnya mengeras, dan napasnya berat.“Kau sudah gila?” suaranya rendah, nyaris seperti geraman.Chloe menatapnya tajam. “Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya kau lakukan di sini!”“Dengan menyamar jadi pengunjung klub dan hampir meneguk minuman itu?”“Itu cuma minuman!”“Itu alkohol dan kau tahu itu!”Nada suaranya meninggi di akhir kalimat. Suara Dante bergema di antara bangunan beton, membuat Chloe mematung sesaat.Namun, bukannya takut, ia justru membalas tatapannya dengan keras.“Lalu kau di sana untuk apa, hah?! Kau pikir aku tidak berhak tahu? Kau muncul keesokan paginya dengan baju bau keringat dan darah. Dan sekarang aku menemukanmu di klub seperti ini!”Dante diam. Tatapannya gelap, namun di baliknya terselip sesuatu. Antara marah, rasa bersalah, atau justru kekhawatiran.Ia mengusap

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   13 - AURA SEKSI YANG MENGGODA

    Chloe berdiri di depan pintu masuk Desire dengan ragu. Setiap orang yang melangkah masuk tampak seperti berasal dari dunia lain. Mereka mengenakan pakaian berkilai, aroma parfum mahal, dan tawa keras menggelegar.Wanita yang mengenakan kemeja dan celana panjang itu menarik napas, hingga akhirnya memutuskan untuk melangkah maju.Salah satu penjaga berbadan besar menatapnya dari ujung kepala sampai kaki.“Undangan?” tanyanya datar.Chloe tercekat. Ia menunduk pura-pura mencari sesuatu di dalam tas kecilnya. Tapi sebelum sempat berkata apa pun, suara ceria penuh riang muncul dari belakangnya.“Dia bersamaku.”Rambutnya merah menyala, bergelombang longgar di bahunya. Gaun hitam yang ia kenakan menempel di tubuh seperti bayangan dengan satu belahan tinggi di sisi paha. Senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi rapinya terus terpasang di wajah.Tanpa menunggu jawaban penjaga, wanita itu melingkarkan lengannya di lengan Chloe.“Dia temanku. Aku yang mengajaknya. Dia bilang, dia butuh pel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status