Keadaan sudah normal seperti biasa pasca pernikahan Dean dan Nara. Tidak ada lagi pemberitaan atau apapun yang menghebohkan kedua keluarga besar Smitch dan Siwon. Dean juga sudah kembali beraktifitas di kantor, namun Nara masih cuti dikarenakan pekerjaannya sudah di handle semua oleh Sena.
Dion dan Wina juga sama, mereka kembali bekerja namun sekarang mereka akan selalu pulang ke rumah utama. Sejak Nara dan Dean menikah, tak sekalipun Dion tidur di luar. Ia akan pulang, tak peduli seberapa larut malam pun itu. Bahkan jika sudah dini hari, Dion tetap pulang meski hanya sekedar untuk ganti baju dan sarapan bersama keluarganya. Tentu saja tujuannya hanya satu, yaitu melihat Nara.
Nara merapihkan tempat tidurnya, dia merasa bosan karena di rumah besar ini jika siang hari hanya ada dirinya dan Zara, mertuanya. Namun Zara tidak seperti yang Nara kenal sebelumnya. Setelah menikah, Zara lebih sering berkata hal yang tidak enak di dengar t
Pasca kejadian yang menimpa istrinya, Dean diam-diam melihat CCTV tanpa sepengetahuan Nara untuk memastikan jika adik brengseknya benar-benar tidak melakukan hal dapat menyakiti isrtinya.Dean menemukan rekaman dimana Dion terlihat memaksa untuk mencium Nara yang menyebabkan istrinya itu menangis hingga jatuh terduduk. Dean tentu saja menggeram marah. Tangannya terkepal kuat dan garis rahangnya mengeras. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia memiliki kebencian dan keinginan untuk baku hantam selain dengan Dion, dan itu terjadi setelah Nara hadir di hidupnya. Dari sini saja kita bisa tahu seberapa besar arti Nara bagi Dean.Selain fakta tentang Nara, adalagi hal yang membuat Dean terhenyak. Dari CCTV yang Dean lihat, dia juga menemukan rekaman Dion yang sangat kasar kepada Wina. Dean tidak tahu apa yang dibicarakan mereka, tapi dari pergerakan meraka saja Dean sudah bisa menebak kalau Dion memperlakukan Wina dengan sangat buruk.
Seorang gadis remaja tengah meringkuk dibawah guyuran hujan dekat halte bus. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka memar dan dibeberapa bagian tampak darah masih mengalir segar. Jelas sekali kalau dia baru saja dipukuli, atau lebih tepatnya sering dipukuli. Terlihat dari luka dan bekas luka yang menghiasi tubuh putih kurusnya.Hari ini Nara pulang telat karena harus mengikuti beberapa les tambahan. Namun supirnya masih belum sampai karena hujan deras yang tiba-tiba mengguyur kota membuat beberapa jalur dialihkan. Nara yang mulai bosan menunggu akhirnya memilih untuk berpindah tempat menuju halte yang memang tidak jauh dari sana. Ia berfikir jika supirnya masih lama maka dia akan naik bus saja.Nara mendudukan dirinya dibangku halte. Disana tampak sepi, tak ada se
Dua orang pria tampan baru saja turun dari pesawat beberapa menit yang lalu, mereka berjalan diantara kerumunan orang-orang yang memang saat itu sedang memenuhi bandara, akibat kehadiran seorang Idol.Dean berjalan dengan cukup cepat diikuti Harry yang berjalan di belakangnya. Namun langkah mereka lagi-lagi terhenti karena orang-orang yang berkumpul justru bertambah banyak. Dean mendecih pelan membuat Harry sedikit menghela nafas. Dean lelah, pekerjaan dan perjalanan yang cukup jauh membuatnya ingin segera istirahat atau hanya sekedar memejamkan mata di mobil, bukan malah terjebak oleh orang-orang yang tidak punya pekerjaan yang rela berdesak-desakan demi melihat idola mereka. Dean bukan orang yang anti terhadap hal seperti itu, adiknya sendiri bahkan seorang pemilik agensi industri hiburan. Hanya saja Dean sedang lelah, sekali lagi dia terlalu lelah.
Daniel Smith, seorang pria paruh baya yang masih terlihat cukup muda itu kini tengah menatap rintik hujan dari balik kaca ruang tamunya. Tatapan matanya terlihat cukup dalam dan tajam, seolah mampu merobek siapa saja yang berhadapan dengannya. Entah apa yang sedang dipikirkannya sehingga menatap hujan saja bisa sebegitu mengerikannya.Dean baru saja kembali dari kantor. Jika biasanya dia pulang ke apartemen miliknya, tapi hari ini dia pulang kerumah atas permintaan ibunya.Hujan yang mendadak turun membuat Dean tiba di rumah larut malam, dan dia tidak terlalu terkejut ketika mendapati ayahnya masih terjaga. Perlahan langkah kakinya mendekati Daniel yang sepertinya memang sudah menyadari keberadaan Dean melalui pantulan kaca yang ada dihadapannya."Dimana Dion?" tanya Daniel dengan nada
Beberapa hari sejak kepulangan Nara dari China, dia belum sempat bertemu dengan Dion kekasihnya. Kesibukannya dalam menggantikan Nanda membuat dia tidak memiliki waktu untuk mengunjungi kekasihnya itu. Dan hal itu sukses membuat mood Dion beberapa hari ini memburuk. Sebagai gantinya dia menjadikan Wina pelampiasannya."Dion, kau benar-benar membuatku gila." Wina sudah memaki Dion dengan sumpah serapah sejak kemarin sore, namun yang bersangkutan masih belum juga sadar. Wina dan Dion memang dekat karena Wina adalah artis pertama di agensi milik Dion."Aku merindukan adikmu Win," Dion mengusap wajahnya kasar."Astaga kau bahkan masih berbalas pesan dengannya, bagaimana mungkin kau bisa segila ini?" Wina benar-benar dibuat kesal dengan kelakuan atasannya. Sejak Nara sibuk dan mereka jarang bertemu, Dion setiap hari hanya merajuk dan uring-uringan tidak jelas. Semu
Suasana hening menyelimuti kediaman Daniel. Semua anggota keluarga berkumpul diruang tengah kecuali Dean karena ada pekerjaan. Di sana ada Daniel, Zara dan juga Dion."Ayah sudah berdiskusi dengan Dean?" tanya Dion, dia memang jarang memanggil Dean dengan sebutan kakak karena usia mereka yang hanya terpaut 3 tahun."Dean akan menerima," balas Daniel yakin tapi dengan ekspresi datar seperti biasanya. "Lagipula ayah sudah memutuskannya." Daniel menatap Dion."Setidaknya ayah harus dengarkan apa keinginan Dean, selama ini dia hanya mendengarkan semua yang ayah perintahkan." Dion mencoba menahan geraman suaranya karena kesal. Dia kesal karena ayahnya selalu berbuat sesukanya. Dan lebih k
Dean berjalan menyusuri taman kota, entah kenapa hari ini dia merasa sangat bosan. Pekerjaan yang biasa dia lakukan mampu dia selesaikan dengan cepat. Hingga membuat dia tidak punya lagi kegiatan dan berakhir dengan duduk sendirian di taman.Sena sebenernya mengajak dia untuk pergi bersama. Namun Dean menolak, dia tidak mau mengganggu waktu berduaan Sena dan Harry. Bagaimanapun mereka hanya punya sedikit waktu untuk bersama, karena Harry harus memberikan waktunya untuk Sion juga.Ngomong-ngomong tentang Harry, Sena dan Sion mereka bertiga punya hubungan yang cukup rumit. Sena dan Harry sudah menikah 2 tahun lalu karena perjodohan. Namun sebelumnya Harry sudah memiliki kekasih yaitu Sion dan dia tidak mau meninggalkan Sion begitu saja, hingga berakhirlah mereka menjalani kisah cinta segitiga. Sena tahu tentang Sion, namun Sion tidak tahu apapun tentang Sena.Se
Nara berjalan dengan santai menuju ruangan kekasihnya. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Dion. Dion juga belakangan ini sangat susah dihubungi. Oleh karena itu dia memutuskan untuk mengunjungi kantor Dion tanpa sepengetahuannya untuk memberikan kejutan pada kekasihnya itu.Pintu lift terbuka tepat berada di sebrang ruangan Dion. Namun langkah Nara tiba-tiba terhenti kala matanya menangkap sosok pemuda manis tengah berdiri tak jauh dari pintu."Felix, kak Felik?" panggil Nara yang baru saja keluar dari lift."A-ah N-Nara," mata Felix melotot tak percaya saat melihat Nara lah yang berjalan menghampirinya.Felix dengan segera mempercepat langkah kakinya agar lebih dulu menghampiri Nara."Ha-hai Nara, kenapa kesini?" Felix berkata dengan gugup. Dengan tubuh tingginya