Share

BINGUNG

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2023-02-01 17:02:37

Jujur saja saat, ini aku bingung bagaimana jika tanah yang dibeli oleh papa itu kelak menjadi sengketa.

Bukankah tanah itu dibeli bukan atas nama papa atau atas nama suamiku? Alasan utama adik ipar Papa membeli tanah itu karena di pulau seribu katanya tidak boleh ada orang luar yang membeli tanah di sana. Harus orang yang sudah memiliki KTP di pulau Tidung itu yang membeli tanah.

Jika pembelinya dari luar, maka tanah itu bisa menjadi sengketa ... kira-kira seperti itulah. Tetapi aku juga tidak mengerti. Apakah hal itu benar atau hanya akal-akalan saja, yang jelas aku pribadi hanya merasa heran kenapa Papa membeli tanah itu jika tidak bisa atas namanya?

"Terus, kalau misalkan ... amit-amit ya Papa meninggal. Lalu tanah itu mau diapain? Emang kamu bisa ngomong kalau itu tanah punya kamu?" kataku kepada Romi setelah kami kembali dari pulau Tidung.

Romi mengangkat bahunya.

"Nggak tahu, nanti kita pikirin aja. Toh untuk sekarang kita kan masih punya uang dan masih bisa usaha juga."

Aku hanya bisa tersenyum kecil, punya uang katanya? Bagaimana bisa suamiku sesantai itu padahal dalam rekening hanya tinggal 25 juta. Uang sebesar itu hanya cukup untuk 5 bulan saja. Dan lagi pula aku kesel sekali karena akhir-akhir ini Romi mulai kembali kepada kebiasaannya yang lama ketika dia masih menjadi DJ.

Romi kembali memakai sabu-sabu. Aku sendiri tidak munafik dulu ketika aku masih menjadi DJ dan penyanyi aku sering menggunakannya.

Tetapi, aku tidak pernah membelinya. Bahkan aku hanya tinggal meminta kepada teman-temanku tanpa bayaran apapun. Terkadang, malah mereka yang menawariku.

Bahkan, ada beberapa tamu yang datang memberikan dengan cuma-cuma sebagai saweran pengganti uang kepadaku ketika aku sedang perform di atas panggung. Jadi, meski aku sering memakai barang haram itu, memang aku tidak pernah membelinya dengan uang sendiri.

"Kamu kapan mau berhenti pakai begituan?" kataku kepada Romi. Malam itu ia baru saja membelinya dari langganannya yang bernama Jack.

"Aku pakai begini kan karena aku lagi stres."

"Emang kalau lagi stress harus ya pakai begitu? Persediaan uang kita mulai menipis dan aku nggak mau kamu terjadi sesuatu yang buruk ... digerebek polisi misalkan. Aku nggak mau seperti itu dan lagi kita masih membutuhkan banyak biaya untuk anak-anak. Sebentar lagi anak kedua kita lahir. Leo sendiri mungkin sekarang hanya membutuhkan susu dan pampers. Tapi, nanti ketika dia sekolah biayanya dari mana? Kamu pasti pengen menyekolahkan dia ke sekolah yang bagus, kan?" kataku sambil sedikit kesal.

Tapi seperti biasa jawaban Romi hanya 'sabar ya aku juga sedang berpikir,'katanya.

Aku sebenarnya sangat mengerti kenapa Romi seperti itu.

Dia adalah anak tunggal yang biasa dimanja oleh mamanya.

Dan saat mamanya pergi mungkin jiwanya sangat tergoncang, karena aku sendiri melihat kedekatan mereka.

Romi memang lebih dekat dengan mamanya dibandingkan dengan papanya. Aku tahu betul itu. Bahkan setelah Mama meninggal pun Romi sempat bertengkar hebat dengan papanya.

Siapa yang tidak akan kesal jika selama istrinya sakit Papa tidak pernah menanyakan bagaimana kondisi Mama atau menanyakan apakah masih ada uang untuk berobat, sama sekali tidak.

Tapi, ketika Mama meninggal beliau bahkan duduk di dekat kotak untuk menerima uang sumbangan ... hanya untuk menanyakan berapa sisa uang sumbangan yang diberikan.

Aku mengerti Papa memang sudah tua, sudah 77 tahun dan sikapnya sudah kembali seperti anak kecil tapi tidak seperti itu juga bukan?

"Rom, aku ingat kalau kamu pernah bilang jika ada teman SMA kamu yang merupakan keponakan bos di pabrik sawit. Nah, kenapa kamu nggak coba ngelamar kerja di sana lumayan kan?" kataku.

Romi menghela napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

"Aku bisa kerja di sana, tapi mungkin gajinya kecil."

"Kenapa kamu harus takut dengan gaji kecil? Ya nggak masalah, yang namanya kerja di tempat seperti itu kan ada jenjang karirnya. Siapa tahu setelah dua atau tiga tahun gaji kamu naik. Kenapa nggak dicoba saja dulu?" kataku mencoba memberikan pengertian.

Bukan apa-apa aku menyarankan hal seperti itu. Semua karena keuangan kami juga sudah menipis dan tidak mungkin jika kami tidak bekerja.

Aku sendiri sedang hamil besar, tidak mungkin aku bekerja di luar kota atau menjadi DJ lagi seperti dulu. Sekarang ada Leo yang harus aku pikirkan. Jika aku keluar kota siapa yang akan menjaga anak?

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mencoba mengajukan surat lamaran kepada temanku semoga saja aku bisa diterima," kata Romi.

"Iya memang harus dicoba, kalau kita nggak coba kita nggak akan tahu bagaimana hasilnya," ujarku.

Aku memang sangat berharap Romi bekerja saja dengan orang. Buktinya dia sudah membuang ratusan juta untuk membuka usaha furniture yang akhirnya zonk.

Aku tidak terlalu menyalahkan. Dia tidak punya pengalaman di bidang usaha seperti itu. Jadi wajar saja kalau malah bangkrut dan membuang uang percuma.

Pada akhirnya, semua peralatan yang pernah digunakan Romi untuk membuka toko furniture itu harus dilelang dengan harga yang murah. Mulai dari gergaji dan alat-alat yang lainnya semuanya aku lelang melalui F******k milikku. Dan untungnya ada yang mau membeli dengan harga lumayan ... yah bisa untuk menambah uang simpanan kami

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • HINAAN KELUARGA SUAMI AWAL KEBERHASILANKU   TETAP KUAT SAMPAI AKHIR

    Seorang kawan Romi yang bernama Yongki mengajak Romi untuk Investasi bitcoin dengan nama Wx coin. Karena percaya Romi mengerahkan sisa uang yang mereka punya sebesar 60jt kepada Yongki. Ternyata,di tengah jalan, itu adalah penipuan. Uang mereka hilang. Dan mereka juga kena tipu oleh seorang kawan yang bernama Memed. Memed mengajak Investasi untuk berjualan mie celor, tenyata uang dimakannya. Mereka benar-benar di tipu sana sini. Romi pun karena ada bisnis jadi mengundurkan diri dari pekerjaan. Semua menjadi kacau. Akhirnya satu persatu apa yang bisa mereka jual mereka jual. Mobil,perhiasan,semuanya. Romi pun mulai mencoba peruntungan sebagai driver grab dan gocar. Mobilnya rental dari salah seorang kawan mereka yang bernama Ko Johan. Puji Tuhan berjalan lancar, namun tidak lama bonus grab dan gocar ditiadakan, mereka tidak sanggup lagi membayar rentalnya. Dan dengan sisa modal yang ada, Vina pun membuka usaha kuliner kuberi nama Warung Bandung Tea. Vina daftarkan ke Gojek dan

  • HINAAN KELUARGA SUAMI AWAL KEBERHASILANKU   KEMBALI TERTIPU

    “Namanya adalah WXC coin. Sistem mereka ini seperti multi level marketing. Sekali bahwa orang-orang yang ikut investasi ini adalah orang yang ingin cepat mendapatkan keuntungan. Dan aku yakin sekali kalau koko ikut, pasti bisa dapat keuntungan yang cukup lumayan.”Siang itu, Romi kedatangan tamu bernama Yongki. Dia adalah teman Romi sejak SMA dulu. Dan tujuannya datang ke rumah adalah untuk meyakinkan Romi dengan bisnis yang baru itu."Aku pernah mempelajari tentang bitcoin. Dan aku memang pernah mendapat sedikit keuntungan. Tapi, yang aku ikuti itu tidak ada yang namanya merekrut orang. Ya, aku hanya membeli lewat Internet kemudian, ketika harganya naik, aku menjual bitcoinku, kemudian uangnya aku withdraw, ya cukup menguntungkan memang, aku mendapat keuntungan sekitar dua juta. Tapi setelah itu, aku tidak mau membeli lagi. Karena setelah aku pelajari perlu sekali ketelitian dan kerajinan kita memantau harga coin yang kita miliki. Saat harga sedang naik, kita lebih baik cepat menjual

  • HINAAN KELUARGA SUAMI AWAL KEBERHASILANKU   KEPUTUSAN YANG TERBURU-BURU

    Aku menghela nafas panjang kemudian mengembuskannya perlahan. Bayangan tentang ibu mertuaku itu selalu membekas dalam ingatanku. Apa yang pernah Mama berikan kepadaku terlalu berkesan untuk dilupakan. Tidak ada bayangan seorang mertua yang jahat kepada menantunya dalam diri mama. Bahkan beliau tidak pernah memarahiku, dia selalu memperlakukanku seperti anaknya sendiri. Dan entah mengapa rasanya sekarang terasa begitu berat tanpa Mama lagi. Apalagi Papa sudah memutuskan untuk tinggal di pulau seribu bersama adik-adiknya. Terkadang aku sedikit menyesal kenapa tidak bisa menahan emosi pada waktu itu. Tetapi jika dilihat dari kacamataku sendiri. Pada waktu itu aku baru saja melahirkan, harus merawat Mama yang juga sedang sakit. Ditambah Papa yang tidak pengertian sebagai orang tua. Rasanya memang aku tidak sanggup. Dan lagi yang aku lakukan untuk papa hanya ingin beliau tidak bekerja itu saja. Apakah salah?Tiba-tiba saja ponselku berdering. Aku melihat dari pesan BlackBerry ku ada s

  • HINAAN KELUARGA SUAMI AWAL KEBERHASILANKU   PERJUANGAN TERAKHIR

    Hanya 3 minggu Mama di Jakarta. Dan beliau pulang dengan surat rujukan. Akhirnya dokter di Jakarta menyarankan untuk di Jambi saja. Aku sudah lemas, aku merasa takut. Aku takut mama tidak kuat lagi dengan penyakitnya. Hal yang pertama yang Mama lakukan ketika pulang adalah menggendong cucunya. Ia tampak gembira bisa menggendong Leo. Kasur Leo selalu disimpan di ruang tengah. Karena Mama tidak mau tidur di kamar. Jadi siang hari Leo akan tidur di kasurnya dengan dipasang kelambu diruang tengah supaya mama bisa selalu melihat cucunya. Aku tidak melarang,aku tau beliau ingin menghabiskan waktu bersama cucunya. Dan, hari itu tepat tanggal 20 mei 2015 , Mama kembali menjalani operasi kecil. Ginjal mama sudah kena. Dan kaki serta perut beliau kembali membengkak, kali ini jauh lebih parah dari sebelumnya.Dan, ketika pulang dari Rumah Sakit, adik ipar Mama yang bernama Aeng, membawa Bhante ke rumah untuk sama-sama berdoa. Beberapa adik dan keponakan Mama juga datang untuk sama- sama

  • HINAAN KELUARGA SUAMI AWAL KEBERHASILANKU   ANAK PERTAMA

    Ternyata 2 minggu setelah aku pulang, Mama juga pulang. Kaki dan perut Mama tidak bengkak lagi, karena sudah di lakukan penyedotan. Aku nggak ngerti apa istilah dalam bahasa kedokterannya. Tapi, bulan depan Mama harus kembali lagi ke Jakarta. Aku senang, karena Mama tidak nampak kesakitan. Meskipun badannya aku liat semakin kurus."Bulan depan aku ke Jakarta lagi. Katanya cek up. Aku minta di Jambi alatnya nggak ada,"kata Mama."Abis ini, Mama jangan ngapa-ngapain. Udah diam aja, istirahat. Nggak usah ke pasar atau ngapa-ngapain. Kan ada ayuk juga yang ngerjain semua,"kataku. Aku ingat, dokter bilang, bahwa perut dan kaki mama bisa membengkak kembali,jika banyak melakukan aktivitas. Tapi, ya bukan Mama kalau bisa diam. Kaki Mama itu ada rodanya. Ada saja yang di kerjakan. Mulai dari bongkar-bongkar lemari, cari baju- baju bekas Romi waktu bayi sampai mainan-mainan Romi ketika kecil. Semua dia bongkar. Padahal aku sudah bilang untuk istirahat. Satu waktu malah keliling pasar sa

  • HINAAN KELUARGA SUAMI AWAL KEBERHASILANKU   PULANG

    Setelah 2 minggu kami berada di Jakarta, adik bungsu Mama yang bernama Ciu Ahui pun datang ke Jakarta. Aku yang menjemput beliau dari Bandara. Kebetulan hari itu selasa dan Mama kebetulan tidak ada jadwal pemeriksaan. Rabu pagi, sore aku akan pulang ke Jambi. Tapi,pagi hari nya aku harus tetap mengantar Mama dan ciu Ahui dulu ke Rumah sakit. Supaya Ciu Ahui tidak bingung nanti. Oya, jika kalian tidak tau, ciu itu artinya Paman. Sama dengan acek atau susuk artinya paman juga. Aku juga tidak terlalu paham sih untuk panggilan dalam bahasa Hokien. Aku ikutan Romi aja. Dia panggil apa ya aku ikut panggil begitu. Dan, rabu pagi aku sudah bangun dari pukul 4 pagi. Aku membereskan dulu semua pakaianku. Dan merapikan semua surat- surat mama. Sebenarnya, berat untuk meninggalkan Mama. Tapi, kondisiku juga sudah tidak memungkinkan untuk tetap bersama beliau. Salah-salah jika aku sampai melahirkan di Jakarta, kasian Mama. Bagaimana beliau dapat mengurusku nanti."Tolong urus Papa ya, kasi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status