Share

AIR MATA TERAKHIR UNTUKMU

Mata Yusuf memandang kosong pada gaun putih yang melekat indah di sebuah manekin. Pikirannya berkecamuk, keraguan dan keyakinan silih berganti timbul dalam benaknya. Ayahnya menyambut gembira keputusan sembrono yang dia buat, pun ibunya setuju-setuju saja, tapi justru dia yang sekarang tidak yakin apakah ini keputusan tepat. Dia acak rambutnya untuk sekadar melepas stres. 

“Kenapa, Suf? Kok bengong?” tanya Leila yang merangkulnya dari belakang. 

“Nggak apa-apa,” jawab Yusuf pendek. 

Leila membalik tubuh Yusuf, membuat muka mereka saling berhadap-hadapan. “Aku tau kamu bohong. Pasti ada yang lagi kamu pikirin, kan? Apa, Suf? Kamu ragu sama keputusan kamu sekarang?”

Yusuf menggeleng tanpa kata.

“Sebetulnya, aku juga penasaran loh, apa yang bikin kamu tiba-tiba ngambil keputusan secepat ini buat menikahi aku. Apa alasannya? Ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status