Share

Kembali merajut Cinta

Ting!

[Lagi ngapain Cil? Atau kamu sudah tidur?]

Pesan dari Mas Arka

Aku bingung harus membalasnya atau tidak, Aku memang masih mencintainya bahkan sangat mencintainya meski kini ia sudah beristri.

Entah perasaan apa ini tapi aku tak mampu membohonginya itulah kenapa hingga saat ini aku masih sendiri sejak Mas Arka menikah.

Ting!

Pesan kedua dari Mas Arka.

[Kok di read aja, aku ganggu kamu yach, selamat malam cantik]

Pesan yang dikirimkan Mas Arka sungguh membuatku berbunga-bunga, hidupku seakan kembali seperti dulu, aku hanya senyum-senyum sendiri, sebaiknya aku abaikan saja pesan darinya karena aku harus menjaga jarak padanya.

Mas Arka kembali mengirim pesan

[Cila aku merindukanmu, sangat merindukanmu]

Pesan ketiga yang dikirimkan Mas Arka sungguh membuat bulu kuduk merinding, kenapa Mas Arka mengirimkan pesan seperti itu.

[Maaf Mas, sepertinya kamu salah kirim pesan, tak pantas jika kamu bilang rindu padaku yang bukan siapa-siapamu lagi Mas]

Pesan terkirim

Conteng dua kulihat Mas Arka langsung mengetik itu artinya ia langsung membalas pesan dariku.

[Apa salah jika aku merindukanmu, lagian kau kan masih sendiri Cil dan aku masih Arka mu yang dulu yang mencintaimu]

[Banyak hal yang ingin aku ceritakan tapi aku tak tahu harus mengatakannya dari mana, jika kau berkenan besok maukah kau bertemu denganku]

[Aku ingin mengatakan segalanya padamu Cil]

[Jika kau mau datanglah ke tempat dimana dulu kita sering bertemu,salam sayang dariku Arka]

Pesan dari Mas Arka hanya kubaca tanpa membalasnya, Aku tidak percaya kenapa Mas Arka mengirimkan pesan seperti itu padahal dia sudah memiliki istri mungkin mereka juga sudah memiliki anak saat ini.

Jujur aku memang senang karena bisa bertemu lelaki pujaan hatiku tapi Aku takut jika Mas Arka hanya menggodaku saja.

Lebih baik aku istirahat lagipula Ibu dan bapak akan pulang malam, jika pulang mereka bisa membuka pintu sendiri karena bapak sudah membawa kunci cadangan.

Sebelum tidur tak lupa aku menonaktifkan ponselku karena tidak ingin waktu istirahatku terganggu.

****

Adzan subuh berkumandang Aku lekas bangun dari tidur lelapku dan menunaikan dua rakaat.

Selesai sholat Aku kembali kekamar untuk membereskan tempat tidur dan ruangan lainnya.

Ingatanku kembali ke pesan yang dikirimkan Mas Arka padaku. Jika ia ingin kami bertemu hari ini.

Selesai berbenah rumah dan membantu ibu memasak aku kembali ke kamar untuk merebahkan diri sejenak sambil menscroll ponsel pintarku.

Kebetulan hari ini aku tidak bekerja jadi aku punya banyak waktu luang untuk bersantai, Ibu juga tadi sudah berpamitan padaku untuk pergi kerumah paman di kampung sebelah. Jadi aku sendirian dirumah.

Setengah hari telah berlalu aku habiskan di dalam kamarku, tempat ternyaman saat ini yang aku miliki.

Ponselku berdering, kulihat panggilan dari Mas Arka, Aku bingung untuk menjawabnya tapi jika tidak aku angkat maka Mas Arka akan berpikiran macam-macam padaku. Aku benar-benar dilema.

Panggilan dari Mas Arka masih ku abaikan, saat panggilan darinya tak ku anggat tiba-tiba saja ia mengirimkan pesan melalui aplikasi hijau.

Ting!

[ Selamat siang cantik, lagi ngapain? Gimana jadikan nanti kita ketemu? Aku tunggu jam empat sore nanti]

Aku bingung harus berbuat apa, meski sebenarnya aku ingin sekali bertemu Mas Arka, pertemuan singkat kemarin rasanya belum puas.

[Baik Mas] pesan balasan terkirim

Tak banyak yang aku pikirkan hanya kerinduan yang aku rasakan saat ini, seakan tak peduli jika lelaki itu telah beristri.

Sore telah tiba Aku sudah bersiap-siap untuk bertemu sang pujaan hatiku, Aku berdandan secantik mungkin dan memakai pakaian yang paling bagus yang ada di lemariku.

Kupandangi wajahku di depan cermin, begitu cantik, rasanya sudah lama sekali aku tidak berdandan seperti ini, kebetulan dirumah tidak ada orang jadi aku bisa pergi.

Aku berangkat menggunakan ojek online yang sudah aku pesan.

Di Sepanjang perjalanan Aku senyum-senyum sendiri, hatiku rasanya berbunga-bunga karena sudah tak sabar ingin bertemu Mas Arka.

Sampai di tempat yang sudah kami janjikan aku turun dari ojek online dan berjalan menuju tempat dimana Mas Arka menunggu.

Kulihat Mas Arka sudah menungguku, gegas Aku Langsung menghampirinya.

"Mas!" Sapaku.

"Iya Cil, ayo silahkan duduk," ucap Mas Arka.

"Sudah lama kamu menungguku Mas?" Tanyaku sambil mendaratkan punggungku di atas kursi di sebuah cafe.

"Tidak, Aku juga baru sampai kok, Aku juga sudah pesan minuman dan makanan untuk kita."

Aku tertegun mendengarnya, bahkan makanan dan minuman yang biasa kami pesan dulu ia masih mengingatnya.

Aku diam sejenak karena merasa canggung duduk dekat Mas Arka, waktu sepuluh tahun mungkin lama bagiku bahkan hingga saat ini akupun belum bisa melupakannya walaupun awalnya aku nyaris tak mengenalnya lagi.

Karena begitu banyak perubahan dalam dirinya yang membuat aku tak mengenalnya lagi. Genggaman tangannya membuat hatiku bergetar dan darahku mengalir deras. Seakan duniaku kembali ke masa sepuluh tahun yang lalu saat kami masih pacaran.

Saat Mas Arka menggenggam tanganku Aku Pun tak mampu untuk melepaskannya Aku merasa begitu nyaman berada di dekatnya. Harum tubuhnya membuatku selalu ingin berada didekatnya.

"Cil, kalau boleh jujur, sebenarnya Mas masih sangat mencintaimu Cil, cinta Mas padamu tak pernah berkurang sedikitpun dari dulu hingga saat ini," ucap Mas Arka sambil menggenggam erat tanganku.

"Tapi Mas, bukannya kamu sudah menikah, harusnya tak pantas kita bertemu disini."

"Mas juga tahu Cil jika kau masih mencintai Mas hingga saat ini kan?"

Ucapan Mas Arka membuat bibirku kelu, Aku sungguh tak bisa menjawabnya. Semua yang ia katakan benar dan Aku tak bisa berbohong padanya.

"Benarkan jika Kau masih mencintai Mas?"

Aku hanya diam dengan pertanyaan Mas Arka padaku.

"Kenapa kau diam Cil? Kau tak pandai berbohong, Mas tahu itu."

"Kau maukan jika kita bersama lagi seperti dulu? Kita rajut kembali cinta kita yang belum selesai Sayang, tetaplah bersama Mas?"

"Tapi Mas, aku tidak mau merusak rumah tanggamu Mas, aku tidak ingin dibilang pelakor nantinya."

"Tidak, kamu tenang saja, Mas janji jika waktunya sudah tepat nanti Mas akan menikahimu, kau maukan menikah dengan Mas?" Tanya Mas Arka penuh keyakinan.

"Mas, kamu sadar gak dengan apa yang kamu ucapkan Mas!"

"Mas sadar Cil, Mas tidak bisa hidup tanpamu Sayang! Sepuluh tahun ini Mas sungguh tersiksa hanya karena patuh pada orang tua Mas rela menikahi Maura gadis yang tidak pernah Mas cintai hingga saat ini, apalagi dia Mandul dan tidak bisa memberikan Mas keturunan," ucap Mas Arka panjang lebar.

"Lagi pula dia yang menyuruh Mas untuk menikah lagi karena dia tidak bisa memberikan keturunan."

"Kamu mau kan jika kita bersama seperti dulu, kita mulai dari awal lagi bagaimana?"

"Mau kan Cil?" Tanya Mas Arka padaku.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status