Share

Kembali merajut Cinta

Author: Sarye
last update Huling Na-update: 2022-07-23 16:24:09

Ting!

[Lagi ngapain Cil? Atau kamu sudah tidur?]

Pesan dari Mas Arka

Aku bingung harus membalasnya atau tidak, Aku memang masih mencintainya bahkan sangat mencintainya meski kini ia sudah beristri.

Entah perasaan apa ini tapi aku tak mampu membohonginya itulah kenapa hingga saat ini aku masih sendiri sejak Mas Arka menikah.

Ting!

Pesan kedua dari Mas Arka.

[Kok di read aja, aku ganggu kamu yach, selamat malam cantik]

Pesan yang dikirimkan Mas Arka sungguh membuatku berbunga-bunga, hidupku seakan kembali seperti dulu, aku hanya senyum-senyum sendiri, sebaiknya aku abaikan saja pesan darinya karena aku harus menjaga jarak padanya.

Mas Arka kembali mengirim pesan

[Cila aku merindukanmu, sangat merindukanmu]

Pesan ketiga yang dikirimkan Mas Arka sungguh membuat bulu kuduk merinding, kenapa Mas Arka mengirimkan pesan seperti itu.

[Maaf Mas, sepertinya kamu salah kirim pesan, tak pantas jika kamu bilang rindu padaku yang bukan siapa-siapamu lagi Mas]

Pesan terkirim

Conteng dua kulihat Mas Arka langsung mengetik itu artinya ia langsung membalas pesan dariku.

[Apa salah jika aku merindukanmu, lagian kau kan masih sendiri Cil dan aku masih Arka mu yang dulu yang mencintaimu]

[Banyak hal yang ingin aku ceritakan tapi aku tak tahu harus mengatakannya dari mana, jika kau berkenan besok maukah kau bertemu denganku]

[Aku ingin mengatakan segalanya padamu Cil]

[Jika kau mau datanglah ke tempat dimana dulu kita sering bertemu,salam sayang dariku Arka]

Pesan dari Mas Arka hanya kubaca tanpa membalasnya, Aku tidak percaya kenapa Mas Arka mengirimkan pesan seperti itu padahal dia sudah memiliki istri mungkin mereka juga sudah memiliki anak saat ini.

Jujur aku memang senang karena bisa bertemu lelaki pujaan hatiku tapi Aku takut jika Mas Arka hanya menggodaku saja.

Lebih baik aku istirahat lagipula Ibu dan bapak akan pulang malam, jika pulang mereka bisa membuka pintu sendiri karena bapak sudah membawa kunci cadangan.

Sebelum tidur tak lupa aku menonaktifkan ponselku karena tidak ingin waktu istirahatku terganggu.

****

Adzan subuh berkumandang Aku lekas bangun dari tidur lelapku dan menunaikan dua rakaat.

Selesai sholat Aku kembali kekamar untuk membereskan tempat tidur dan ruangan lainnya.

Ingatanku kembali ke pesan yang dikirimkan Mas Arka padaku. Jika ia ingin kami bertemu hari ini.

Selesai berbenah rumah dan membantu ibu memasak aku kembali ke kamar untuk merebahkan diri sejenak sambil menscroll ponsel pintarku.

Kebetulan hari ini aku tidak bekerja jadi aku punya banyak waktu luang untuk bersantai, Ibu juga tadi sudah berpamitan padaku untuk pergi kerumah paman di kampung sebelah. Jadi aku sendirian dirumah.

Setengah hari telah berlalu aku habiskan di dalam kamarku, tempat ternyaman saat ini yang aku miliki.

Ponselku berdering, kulihat panggilan dari Mas Arka, Aku bingung untuk menjawabnya tapi jika tidak aku angkat maka Mas Arka akan berpikiran macam-macam padaku. Aku benar-benar dilema.

Panggilan dari Mas Arka masih ku abaikan, saat panggilan darinya tak ku anggat tiba-tiba saja ia mengirimkan pesan melalui aplikasi hijau.

Ting!

[ Selamat siang cantik, lagi ngapain? Gimana jadikan nanti kita ketemu? Aku tunggu jam empat sore nanti]

Aku bingung harus berbuat apa, meski sebenarnya aku ingin sekali bertemu Mas Arka, pertemuan singkat kemarin rasanya belum puas.

[Baik Mas] pesan balasan terkirim

Tak banyak yang aku pikirkan hanya kerinduan yang aku rasakan saat ini, seakan tak peduli jika lelaki itu telah beristri.

Sore telah tiba Aku sudah bersiap-siap untuk bertemu sang pujaan hatiku, Aku berdandan secantik mungkin dan memakai pakaian yang paling bagus yang ada di lemariku.

Kupandangi wajahku di depan cermin, begitu cantik, rasanya sudah lama sekali aku tidak berdandan seperti ini, kebetulan dirumah tidak ada orang jadi aku bisa pergi.

Aku berangkat menggunakan ojek online yang sudah aku pesan.

Di Sepanjang perjalanan Aku senyum-senyum sendiri, hatiku rasanya berbunga-bunga karena sudah tak sabar ingin bertemu Mas Arka.

Sampai di tempat yang sudah kami janjikan aku turun dari ojek online dan berjalan menuju tempat dimana Mas Arka menunggu.

Kulihat Mas Arka sudah menungguku, gegas Aku Langsung menghampirinya.

"Mas!" Sapaku.

"Iya Cil, ayo silahkan duduk," ucap Mas Arka.

"Sudah lama kamu menungguku Mas?" Tanyaku sambil mendaratkan punggungku di atas kursi di sebuah cafe.

"Tidak, Aku juga baru sampai kok, Aku juga sudah pesan minuman dan makanan untuk kita."

Aku tertegun mendengarnya, bahkan makanan dan minuman yang biasa kami pesan dulu ia masih mengingatnya.

Aku diam sejenak karena merasa canggung duduk dekat Mas Arka, waktu sepuluh tahun mungkin lama bagiku bahkan hingga saat ini akupun belum bisa melupakannya walaupun awalnya aku nyaris tak mengenalnya lagi.

Karena begitu banyak perubahan dalam dirinya yang membuat aku tak mengenalnya lagi. Genggaman tangannya membuat hatiku bergetar dan darahku mengalir deras. Seakan duniaku kembali ke masa sepuluh tahun yang lalu saat kami masih pacaran.

Saat Mas Arka menggenggam tanganku Aku Pun tak mampu untuk melepaskannya Aku merasa begitu nyaman berada di dekatnya. Harum tubuhnya membuatku selalu ingin berada didekatnya.

"Cil, kalau boleh jujur, sebenarnya Mas masih sangat mencintaimu Cil, cinta Mas padamu tak pernah berkurang sedikitpun dari dulu hingga saat ini," ucap Mas Arka sambil menggenggam erat tanganku.

"Tapi Mas, bukannya kamu sudah menikah, harusnya tak pantas kita bertemu disini."

"Mas juga tahu Cil jika kau masih mencintai Mas hingga saat ini kan?"

Ucapan Mas Arka membuat bibirku kelu, Aku sungguh tak bisa menjawabnya. Semua yang ia katakan benar dan Aku tak bisa berbohong padanya.

"Benarkan jika Kau masih mencintai Mas?"

Aku hanya diam dengan pertanyaan Mas Arka padaku.

"Kenapa kau diam Cil? Kau tak pandai berbohong, Mas tahu itu."

"Kau maukan jika kita bersama lagi seperti dulu? Kita rajut kembali cinta kita yang belum selesai Sayang, tetaplah bersama Mas?"

"Tapi Mas, aku tidak mau merusak rumah tanggamu Mas, aku tidak ingin dibilang pelakor nantinya."

"Tidak, kamu tenang saja, Mas janji jika waktunya sudah tepat nanti Mas akan menikahimu, kau maukan menikah dengan Mas?" Tanya Mas Arka penuh keyakinan.

"Mas, kamu sadar gak dengan apa yang kamu ucapkan Mas!"

"Mas sadar Cil, Mas tidak bisa hidup tanpamu Sayang! Sepuluh tahun ini Mas sungguh tersiksa hanya karena patuh pada orang tua Mas rela menikahi Maura gadis yang tidak pernah Mas cintai hingga saat ini, apalagi dia Mandul dan tidak bisa memberikan Mas keturunan," ucap Mas Arka panjang lebar.

"Lagi pula dia yang menyuruh Mas untuk menikah lagi karena dia tidak bisa memberikan keturunan."

"Kamu mau kan jika kita bersama seperti dulu, kita mulai dari awal lagi bagaimana?"

"Mau kan Cil?" Tanya Mas Arka padaku.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Hadiah Anak untuk Mantan Kekasihku   Bertemu Nadia teman lama Arsila

    "Arsila!" "Kamu siapa? Kamu mengenalku?" Tanya Arsila yang meringis kesakitan. Karena kepala mereka terbentur satu sama lain. "Kamu lupa denganku?"Arsila berusaha mengingat seseorang yang ada di hadapannya, pikirannya jauh ke beberapa tahun silam. "Nadia! Kamu Nadia kan?" "Sekarang kamu sudah jadi dokter? Nad! Wah keren banget kamu," Arsila baru mengingat sosok wanita yang tak sengaja ia tabrak."Arsila kamu ngapain disini? Siapa yang sakit? Ibu kamu atau Ayahmu yang sakit?" Tanya Nadia dengan memegang pundak Arsila. Arsila tersenyum lalu menggelengkan kepalanya " bukan Nad! Istri Mas Arka yang sakit," Jelas Arsila. "Istri Arka mantan kamu itu? Yang sudah jelas-jelas ninggalin kamu demi perempuan kaya," ucap Nadia penuh emosi. Bagaimana tak emosi, Nadia tahu betul perjalanan cinta Arsila dan Arka hingga mereka terpaksa berpisah karena Arka harus menikahi wanita kaya pilihan orang tuanya. "Iya Nad, Maaf.""Kamu gak salah Sil! Ngapain kamu liat Istri laki-laki yang benar-benar

  • Hadiah Anak untuk Mantan Kekasihku   Kondisi Maura pasca kecelakaan

    "Dokter kenapa diam? Katakan yang sebenarnya dok?""Istri Anda saat ini belum sadar kan diri, kepalanya sedikit kena benturan tapi kakinya patah dan untuk saat ini ia belum bisa berjalan," jelas sang dokter yang bernama Pasha."Apa dok! Istri saya lumpuh," lirih Arka sambil mengusap air matanya."Saya belum bisa memastikan, kita lihat hasil pemeriksaannya besok, permisi."Mendengar berita itu membuat Arka terduduk lemas, Arsila hanya mampu menenangkannya meski sebenarnya ia bingung harus berbuat apa. Ada rasa cemburu dalam diri Arsila melihat suaminya begitu panik dan bersedih, apakah Arka akan berbuat hal yang sama jika ia sakit."Mas! Kamu yang tenang ya, Mbak Maura pasti akan baik-baik saja," tukas Arsila sambil mengelus-elus punggung Arka dengan lembut.Arsila bisa melihat dari manik mata Arka yang begitu merasa bersalah atas kecelakaan yang menimpa Maura. "Iya, Sayang! Makasih kamu sudah mau menemani Mas buat jagain Maura, Mas hanya takut terjadi apa-apa pada Maura, bagaimanapu

  • Hadiah Anak untuk Mantan Kekasihku   Kecelakaan

    "Maaf sebelumnya Bu, sebenarnya istri saya sedang dan sekarang dirawat di rumah sakit, sehingga saya tidak merasa tenang Bu. Tapi sebagai sopir saya harus mengantarkan Ibu." "Siapa yang menjaga istri Mamang di rumah sakit?" "Tidak ada siapa-siapa Bu, saat ini istri saya sendiri," jawab Mang Jajang sedih. "Ya sudah kalau begitu Mamang pulang saja izin berangkat sendiri, ini uang untuk biaya rumah sakit, semoga setelah saya kembali istri Mamang sudah sembuh." Ucap Maura sambil memberikan sejumlah uang kertas berwarna merah beberapa lembar pada driver yang sudah setia Anda. "Terimakasih Bu! Ibu hati-hati dijalan, jangan ngebut-ngebut ya Bu." "Saya berangkat kalian jaga rumah dengan baik," Maura mengingatkan para pembantunya yang sudah berdiri mengantarnya di depan pintu pagar. "Baik Bu, ibu hati-hati di jalan," jawab para pembantu yang berkumpul tiga orang sedang tersenyum penuh kemenangan seolah bebas dari penjara. Bagaimana tidak senang karena sebagai majikan Maura begitu mengeka

  • Hadiah Anak untuk Mantan Kekasihku   Kehamilan Arsila dan pembantu baru

    "Selamat pagi Bu, perkenalkan saya Jum yang kemarin sudah menghubungi Ibu untuk bekerja disini," ucap Wanita yang tampak sudah sedikit menua. "Silakan masuk Bik! Mari silahkan duduk," ajak Arsila dengan ramah pada calon pembantu rumah tangganya. "Iya Bu, terimakasih sudah mengijinkan saya bekerja disini." "Sama-sama Bik. Kita langsung ke dapur saja kalau begitu Bik," Arsila langsung memberitahukan tugas apa saja yang akan dilakukan Bik Jum dan menunjukan tempat tidurnya karena bik Jum berasal dari kampung maka tidak mungkin jika ia harus pulang setiap harinya. "Semoga betah ya bik, kerja sama saya." "Iya Bu." "Ya sudah kalau begitu saya ke kamar dulu ya Bik, hari ini bibik bisa istirahat dulu karena perjalanan jauh dari kampung, Bibik bisa mulai bekerja nanti karena tak terlalu banyak yang dikerjakan bik, saya hanya berdua saja sama suami saya." "Terimakasih Bu, kalau begitu Bibi pamit untuk ke kamar sebentar dan nanti akan langsung bekerja sesuai arahan Ibu." Arsila senang kar

  • Hadiah Anak untuk Mantan Kekasihku   Orang tak dikenal

    Mataku terbelalak saat melihat layar ponsel, ternyata nomor yang tidak aku kenal, entah siapa yang menelpon tapi sungguh Aku tak berani untuk menjawabnya. Aku mengabaikan panggilan telepon yang masuk karena tidak ingin menjawabnya. Ponselku berdering lagi tapi tetap saja ku abaikan. Tiba-tiba ada notifikasi dari aplikasi hijau. Ternyata masih dari nomor yang menelpon tadi. [Hai, apa kabarmu disana? Kuharap kamu baik-baik saja] [Aku dengar kamu sudah menikah, padahal aku berharap jika kamu akan menjadi wanitaku tapi kau sudah menjadi wanita lelaki lain] [ Sungguh Aku merasa sangat kecewa padamu] [Tapi Aku akan selalu menjagamu dari kejauhan] [Salam sayang dariku, Lelaki hatimu] Deck, hatiku merasa kaget membaca pesan dari lelaki yang sama sekali tidak aku kenal, foto profilnya pun tidak ada jadi aku tak bisa mengenalinya. Sungguh Aku penasaran dibuatnya. Ingin membalasnya tapi dalam hatiku ada keraguan, bagaimana jika itu Mas Arka yang hanya ingin mempermainkanku saja, batink

  • Hadiah Anak untuk Mantan Kekasihku   Teman Baru

    Di Jakarta Aku tidak merasa kesepian karena sudah punya Mira teman baru ku selama Mas Arka ke Bandung, Aku menghabiskan waktu bersama Mira. Kami pergi ke salon untuk perawatan agar nanti jika suami Kami kembali akan terlihat cantik dan mempesona. Kami juga ke mall untuk berbelanja pakaian dinas malam, Aku yang tadinya tidak tahu soal baju dinas malam itu, berkat Mira jadi tahu dan membeli beberapa helai untuk ia pakai jika suamiku kembali nanti. Sepulang dari salon dan Mall, Aku langsung mencoba gaun dinas malamku yang tadi ku beli bersama Mira. di dalam kamar aku tertawa sendiri melihat tubuhku dibalut lingerie merah yang sudah kubeli. Apakah benar jika Aku mengenakan lingerie itu Mas Arka akan suka dan bergairah melihatnya. Aku mencoba semua lingeri yang sudah Aku beli dengan berbagai warna dan saat suamiku pulang nanti akan langsung di pakai. Aku sudah tak sabar ingin mengenakan lingerie itu untuk menyambut kedatangan Mas Arka malam ini karena menurut jadwal malam ini Mas Arka

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status