Share

Empat Puluh Sembilan

Suara ponselku berdering di tas kecil dalam mobil. Menerima panggilan dari mama.

"Halo, ada apa Ma?" tanyaku.

"Bayu ... Bayu ...," ucapnya dengan suara terputus-putus.

"Bayu kenapa Ma?" tanyaku panik.

"Hilang!"

"Astaga, Bayu! Cheri, Bayu hilang," ucapku dengan mimik khawatir.

"Tenang saja. Kita cari dia."

Cheri memutar balikkan mobil dengan lincah." Apa Bayu pakai jam yang aku berikan waktu itu?"

"Entahlah aku tak tahu. Tapi, Bayu selalu pakai kalung yang kau berikan lagi waktu itu," jelasnya. Aku sengaja meminta dua macam jenis. Bisa saja Bayu melepaskan salah satunya.

"Bagus. Sekarang lacak keberadaannya. Adel, kamu cari sekarang." Cheri memandang jalan ke depan.

"Oke!"

Adel mulai mengotak-atik ipad milik Cheri.

"Dapat, Bayu berada di Ancol. Tepatnya adalah Dufan."

"Dufan! Dengan siapa dia ke sana. Kenapa mama tak tahu."

"Bisa saja penculik mengecoh Bayu. Penculik zaman sekarang pintar dan licik. Permen sudah diberikan o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status