Share

Enam Belas

"Hei, kamu mau nguping?" tanya Serly dengan bertolak pinggang. Vika mencim sepatu hitam Serly. Ingin tertawa dan mengabdikan momen ini nyatanya aku kalah cepat.

"E-enggak kok," elaknya. Ia bangkit membersihkan lutut dan pakaiannya. Tersenyum kikuk dan malu.

"Barusan ngapain?" Mata Serly membulat. Temanku ini memang galak dan tak berperasaan apalagi dengan model wanita seperti Vika.

"Pintunya kotor jadi, aku bersihin." Mengusap-usap pintu.

"Alasan kamu! Awas aja kalau berani nguping. Aku potong telingamu," ancam Serly membulatkan mata. Tak salah memilih partner dalam kasus ini.

"Oh, iya. Vika kenalin, ini Serly yang akan menjadi partnermu. Aku harap kalian bekerja sama dengan baik," ucapku lembut.

"Apa Bu, partner?" pekiknya. Wajahnya terlihat tak suka.

"Dia seketaris di perusahaan ini. Gaji kamu dan dia sama. Gak aku bedain. Tenang saja. Hanya saja, Serly adalah seketaris utamaku."

"Ibu yakin kalau dia bisa jadi seketaris di sini?" Wajah Vika terlihat tak suka akan kehadiran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status